http:matematohir.wordpress.com
52
wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan
permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak disengaja siswa menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
d. Data processing pengolahan data
Menurut Syah 2004:244 pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.
Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada
tingkat kepercayaan tertentu Djamarah, 2002:22. Data processing disebut juga dengan pengkodean coding kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari
generalisasi tersebut siswaakan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis
e. Verification pembuktian
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data
processing Syah, 2004:244. Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan
suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau
hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
f. Generalization menarik kesimpulangeneralisasi
Tahap generalisasi menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi Syah, 2004:244. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan siswa harus
memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta
pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.
C. SISTEM PENILAIAN DALAM DL
Dalam Model Pembelajaran Discovery, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. Sedangkan penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau
penilaian hasil kerja siswa.Jika bentuk penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery dapat menggunakan tes tertulis. Bentuk penilaiannya dapat pula
menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa.
Daftar Pustaka
Dahar, RW..1991. Teori-Teori Belajar. Penerbit Erlangga, Jakarta.
http:matematohir.wordpress.com
53
Holiwarni, B., dkk..2008. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing pada Mata Pelajaran Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 016 Pekanbaru Kota Laporan Penelitian.
Lemlit UNRI, Pekanbaru.
http:darussholahjember.blogspot.com201105aplikasi-metode-discovery-learning.html 23Mei 2013.
http:ebookbrowse.compengertian-model-pembelajaran-discovery-learning-menurut-para-ahli-
pdf-d368189396 23 Mei 2013.
http:prismabekasi.blogspot.com201210definisi-belajar-menurut-para-ahli.html 23 Mei 2013 Jurnal Geliga Sains 3 2, 8-13, 2009
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau ISSN 1978-502X.
Rizqi.2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pembelajaran Penemuan Terbimbing Guide-Discovery Learning yang Mengintegrasikan Kegiatan Laboratorium untuk
Fisika SLTP Bahan Kajian Pengukuran. Tesis, UNESA tidak dipublikasikan. Syamsudini .2012. Aplikasi Metode Discovery Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan
Memecahkan Masalah, Motivasi Belajar Dan Daya Ingat Siswa. Syah, M.. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
http:matematohir.wordpress.com
54
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNINGPBL
Problem Based Learning PBL adalah model pembelajaran yang dirancang agar siswa mendapat pengetahuan penting, yang
membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan
berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau
menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
A. DEFINIS DAN KONSEP PBL