Manfaat Pinus Minyak Atsiri Pinus

Sistematika klasifikasi tanaman pinus adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Class : Pinopsida Ordo : Pinales Famili : Pinaceae Genus : Pinus Spesies : Pinus merkusii Jungh. et deVries Nama lokal : Pinus Pinus merkusii dapat tumbuh di tanah kurang subur, tanah berpasir, dan tanah berbatu, dengan curah hujan tipe A-C pada ketinggian 200-1.700 m diatas permukaan laut.Di hutan alam masih banyak ditemukan pohon besar berukuran tinggi 70 m dengan diameter 170 cm Harahap dan Izudin, 2002.

2.1.1. Manfaat Pinus

Pinus merkusii Jungh.et deVries atau sering disebut dengan tusam salah satunya jenis pohon industri yang mempunyai produk tinggi dan merupakan prioritas jenis tanaman untuk reboisasi dapat menghasilkan daun 12,56-16,65 tonhektar Komarayati et all2002. Pinus termasuk dalam jenis pohon serba guna yang terus-menerus dikembangkan dan diperluas masa penanamanya masa mendatang untuk penghasil kayu produksi, getah dan konservasi lahan Dahlian dan Hartoyo,1997. Kayunya dapat dimanfaatkan menjadi bahan konstruksi, korek api, pulp, kertas serat panjang. Bagian batangnya dapat disadap untuk mengambil getahnya dan diproses lebih lanjut dengan penyulingan menghasilkan gondorukem sebagai komponen utama dan terpentin sebagai hasil samping. Gondorukem telah banyak diperdagangkan untuk keperluan dalam negeri dan ekspor Sastrohamidjojo, 2004 yang dapat digunakan sebagai bahan membuat sabun, resin dan cat Dahlian dan Hartoyo, 1997 sementara terpentin yang dihasilkan berupa bagian minyak atsiri yang dapat digunakan dalam bidang farmasi ataupun industri, bidang farmasi minyak terpentin dari pinus memiliki komponen utama α-pinen yang bersifat sebagai anti jamur, antiseptikantibakteri, serta potensi untuk mengurut otot dan persendian yang mengalami depresi Sutiya,2006. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penelitian Erindyah, 2003, daun pinus juga sudah terbukti mempunyai efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

2.1.2. Minyak Atsiri Pinus

Minyak terpentin yang diperoleh dari tanaman-tanaman bermarga pinus famili Pinaceae yang terbagi dalam 80-90 jenis spesies Gunawan dkk,2004 yang sering disebut dengan spirits of turpentine berupa cairan yang mudah menguap, berasal dari penyulingan getah pinus.Minyak terpentin secara garis besar dibagi menjadi dua jenis, yaitu yang dihasilkan dari getah pinus dan yang dihasilkan dari kayu pohon pinus. Secara umum minyak terpentin dapat diperoleh dengan 4 cara yaitu: 1. Destilasi getah pinus yang diperoleh dengan menyadap pohon pinus yang masih hidup terpentin dari getah. 2. Ekstraksi dari potong-potonganirisan ujung batang pohon pinus yang tua, dilanjutkan dengan destilasi terpentin kayu hasil destilasi uap dan ekstraksi 3. Destilasi destruksi, yaitu destilasi terhadap potongan kayu pinus yang berumur tua terpentin hasil destilasi destruksi 4. Proses sulfat, yaitu permasalahan bubur kayu pinus yang masih berumur muda terpentin kayu hasil proses sulfat Sastrohamidjojo,2004. Berdasarkan data lembaga Penelitian Hasil Hutan LPHH Bogor melalui proses penyulingan, minyak terpentin Pinus merkusii Jungh.et deVries dapat menghasilkan 70-85 terpentin komponen utama menghasilkan α-pinen, dan sisanya te rdiri dari β-pinen, Δ-karen dan δ-longifolen Silitonga, 1976. Terpentin ini berupa cairan tidak berwarna dengan bau khas dan rasa menggigit, dapat larut dalam alkohol, eter, kloroform dan asam asetat glasial.Terpentin bersifat opstis aktif dengan pemutaran bidang polarisasi bervariasi, tergantung dari spesies pohon yang menghasilkanya jika di udara terbuka terpentin cenderung teroksidasi membentuk komplek resin yang berwarna lebih gelap Gunawan dkk, 2004.

2.2. Sumber-sumber Minyak Atsiri