Cara Kerja Kromatografi Gas Instrumentasi Kromatografi Gas

2.5.1. Kromatografi Gas

Kromatografi gas berfungsi sebagai alat pemisah berbagai komponen campuran dalam sampel yang mudah menguap, sedangkan spektrometer massa berfungsi untuk mendeteksi masing-masing molekul komponen telah dipisahkan pada sistem kromatografi gas Agusta,2000. Tekanan uap atsiri memungkinkan komponen menguap dan bergerak bersama-sama dengan fase gerak yang berupa gas Sinambela, 2012. Waktu yang diperlukan untuk memisahkan campuran sangat beragam, tergantung banyaknya komponen dalam suatu campuran, semakin banyak komponen yang terdapat dalam suatu campuran maka waktu yang diperlukan semakin lama.Komponen campuran dapat diidentifikasi berdasarkan waktu tambat waktu resistensi yang khas pada kondisi yang tepat.Waktu tambat adalah waktu yang menunjukkan berapa lama suatu senyawa tertahan dalam kolom Gritter, 1985. Gambar 2.6. Skema δtis Kromatografi Gas

2.5.1.1. Cara Kerja Kromatografi Gas

Sampel diinjeksikan melalui suatu sampel injection port yang temperaturnya dapat diatur, senyawa-senyawa dalam sampel akan menguap dan akan dibawa oleh gas-gas pengemban menuju kolom. Zat terlarut akan teradsorpsi pada bagian atas kolom oleh fase diam, kemudian akan merambat dengan laju rambatan masing-masing komponen tersebut. Komponen-komponen tersebut terelusi sesuai dengan urut-urutan makin membesarnya nilai koefisien partisi menuju ke detektor.Detektor sederetan sinyal yang timbul akibat perubahan konsentrasi dan perbedaan laju elusi. Pada alat pencatat Universitas Sumatera Utara sinyal ini akan tampak sebagai kurva antara waktu terhadap komposisi aliran gas pembawa. Ada beberapa kelebihan kromatografi gas diantaranya kita dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efesiensi pemisahan yang tinggi.Gas dan uap mempunyai viskositas yang rendah, demikian juga kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat, sehingga analisis relatif cepat dan sensitivitasnya tinggi.Fase gas dibandingkan fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan zat-zat terlarut.Kelemahannya adalah teknik ini terbatas untuk zat yang mudah menguap Khopkar, 2003.

2.5.1.2. Instrumentasi Kromatografi Gas

1. Regulator tekanan: Tekanan diatur pada 1-4 atmosfer, sedangkan aliran diatur 1000 liter gas per menit. Katub pengatur aliran diatur oleh pengatup berbentuk jarum terletak bagian bawah penunjuk aliran.Sebelum kolom, gas pengemban dialirkan dulu pada suatu silinder berisi molekular CEV untuk menyaring adanya kontaminasi pengotor.Gas pembawa He, N 2 , Ar, umumnya digunakan, tetapi untuk detektor konduktivitas termal, He lebih disukai karena konduktivitas termalnya yang tinggi. 2. Sistem injeksi sampel: Sampel diinjeksikan dengan suatu makro sirinye melalui suatu septum karte silikon ke dalam kotak logam yang panas. Kotak logam tersebut dipanaskan dengan pemanas listrik. Banyaknya sampel berkisar antara 0,5-10 µm. 3. Kolom kromatografi: Terbuat dari tabung yang dibuat berbentuk spiral terbuka. Baja tahan karat digunakan untuk tabung kolom kromatografi bila bekerja pada temperatur tinggi.Diameter kolom bervariasi dari 116-316.Panjang umumnya adalah dua meter. 4. Penunjang stasioner: Struktur dan sifat permukaan memegang peranan penting. Struktur berperan pada efesiensi kolom, sedangkan sifat permukaan menentukan tingkat pemisahan. Permukaan penunjang akan terselimuti oleh fase cair stasioner berupa lapisan film tipis. Penunjang yang sering digunakan adalah tanahdiatomaeus. Universitas Sumatera Utara 5. Fase stasioner: Salah satu keunggulan kromatografi gas cair terletak pada variasi fase cair untuk partisi yang dapat tersedia dalam jumlah tidak terbatas. Temperatur maksimum yang dapat diperlakukan terhadap suatu kolom ditentukan oleh suatu penguapan stasioner.Banyaknya fase stasioner suatu kolom dinyatakan dengan persen berat. 6. Detektor: Peka terhadap komponen-komponen yang terpisahkan di dalam kolom serta mengubah kepekaanya menjadi sinyal listrik. Kuat lemahnya sinyal tergantung pada laju aliran masa sampel dan bukan pada konsentrasi sampel gas penunjang. 7. Pencatat sinyal: Akurasi suatu kromatogram pada suatu daerah pembacaan ditentukan oleh pemilihan pencatat sinyal Kopkhar,2003.

2.5.2. Spektrometri Massa