Perkembangan Perekonomian Sumatera Utara

5.2 Perkembangan Perekonomian Sumatera Utara

Mulai pulihnya perekonomian Indonesia mulai berdampak pada perekonomian Sumatera Utara. Salah satu indikator membaiknya perekonomian Sumatera Utara adalah dengan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi. perekonomian Sumatera Utara dari tahun ke tahun yang semakin meningkat. Untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun disajikan perubahan PDRB atas dasar harga konstan secara berkala. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan terjadinya penurunan. Meredanya tekanan inflasi sepanjang tahun 2007 memberi dukungan bagi peningkatan kinerja perekonomian. Pada tahun 2007 kinerja perekonomian Sumatera Utara mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2003 pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara hanya mencapai 4,81 persen, tahun 2005 meningkat menjadi 5,48 persen dan terus mengalami peningkatan sebesar 6,90 persen pada tahun 2007. Pencapaian peningkatan kinerja perekonomian Sumatera Utara sepanjang tahun 2007 didukung oleh meningkatnya seluruh sektor ekonomi. Pertumbuhan yang tertinggi terjadi pada sektor bank dan lembaga keuangan yang tumbuh sebesar 12,43 disusul oleh sektor angkutan dan komunikasi sebesar 9,90 dan sektor pertambangan dan pengggalian tumbuh sebesar 9,78 . Universitas Sumatera Utara Pertumbuhan ekspor wilayah Sumatera selama tahun 2007 juga meningkatkan peningkatan. Kenaikan ekspor terutama didorong oleh meningkatnya permintaan komoditas seperti crude palm oil CPO dan produk turunannya, serta karet dan produk karet. Sektor pertanian masih memberikan peranan yang cukup dominan dalam perekonomian Sumatera Utara, walaupun beberapa tahun terakhir peranannya sudah mulai digeser oleh sektor industri. Sumatera Utara merupakan salah satu pusat perkebunan di Indonesia. Perkebunan di Sumatera Utara telah dibuka sejak penjajahan Belanda. Komoditi hasil perkebunan yang paling vital di Sumatera Utara saat ini antara lain kelapa sawit, karet, kopi, coklat dan tembakau. Di sektor perdagangan, membaiknya pertumbuhan itu tidak terlepas dari membaiknya konsumsi dan pertumbuhan sektor – sektor yang berhubungan dengan sektor perdagangan, di antaranya adalah sektor bangunan dan sektor industri. Peningkatan pertumbuhan di sektor bangunan, antara lain, didorong oleh program sektor rekonstruksi pascabencana tsunami dan perluasan lahan perkebunan sawit. Sektor industri merupakan penyumbang terbesar tehadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara. Jika dilihat peranan industri menurut besar kecilnya perusahaan, kelompok industri besar menghasilkan nilai tambah terbesar. Sedangkan jika dilihat menurut kelompok, industri makanan , minuman dan tembakau menempati urutan pertama. Pada urutan terakhir ditempati oleh kelompok industri pengolahan barang lainnya. Pada tahun 2007, sektor industri menyumbang sebesar 25,04 terhadap perekonomian Sumatera Utara. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan industri telah berkembang dan telah menggantikan posisi sektor pertanian yang sebelumnya menjadi sektor primer. Universitas Sumatera Utara Pada sektor perhubungan, rasio jumlah kendaraan terhadap panjang jalan lebih tinggi. Hal ini mencerminkan bahwa bertambahnya jumlah kendaraan lebih cepat dari perkembangan jalan. Lalu lintas angkatan laut penumpang dan barang antarnegara mengalami peningkatan. Sama halnya dengan angkutan laut antarpulau di pelabuhan yang diusahakan juga menunjukkan perkembangan. Angkutan udara penumpang dan barang internasional dan domestik mengalami peningkatan. Sektor perbankan menunjukkan kinerja yang menggembirakan yang tercermin dari meningkatnya dana yang dihimpun dan juga kredit yang disalurkan oleh bank pemerintah maupun bank swasta nasional. Membaiknya sektor ini memberikan peluang dan harapan pada sector riil untuk mengembangkan usahanya. 5.3 Analisis Hasil Penelitian 5.3.1. Analisis Hasil Estimasi dengan Generalized Least Square

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Belanja Modal terhadap Pendapatan Perkapita pada Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara

2 77 79

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Propinsi Riau

7 67 103

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Indeks Pembagunan Manusia Di Kabupaten Dan Kota Propinsi Sumatera Utara

1 36 123

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten Dan Kota Di Propinsi Sumatera Utara

3 47 94

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah di Sumatera Utara

2 7 98

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 5 95

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) PADA PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) PADA KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI SUMATERA UTARA.

0 2 16

PENDAHULUAN PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) PADA KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI SUMATERA UTARA.

0 2 22

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 13