Potensi Wilayah Gambaran Umum Sumatera Utara 1. Lokasi dan Keadaan Geografis

sampai dengan September dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan bulan Maret, diantara kedua musim ini diselingi oleh musim pancaroba.

5.1.3. Kondisi Demografi

Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar dalam jumlah penduduknya di Indonesia setelah Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Dihuni oleh berbagai suku seperti Batak, Melayu, Aceh, Minangkabau dan Jawa serta menganut berbagai agama seperti Kristen, Islam, Hindu dan Budha. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000, jumlah penduduk Sumatera Utara sebesar 11.506 juta jiwa. Dari jumlah tersebut sebanyak 57,36 tinggal di daerah pedesaan dan sisanya 42,64 tinggal di daerah mencapai 12.643 juta jiwa dengan kepadatan penduduk 176 km 2 . dari jumlah tersebut sebanyak 55,89 berada di wilayah pedesaan dengan pertumbuhan sekitar 1,20 per – tahun sejak tahun 1990. jumlah tersebuut bertambah menjadi sekitar 11,9 juta jiwa pada tahun 2003 berdasarkan hasil semantara pendaftaran pemilih dan peendaftaran penduduk P4 . Dari jumlah tersebut paling banyak bertempat tinggal di kabupaten Deli Serdang 2,05 juta jiwa dan kota Medan 1,98 juta jiwa. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000 etnis terbesar yang mendiami Sumatera Utara adalah suku yang berasal dari Jawa Betawi, Banten, Sunda, Jawa dan Madura sebanyak 33,40 kemudian suku Batak Toba sebesar 25,65 dan Mandailing Natal sebesar 11,02 .

5.1.4. Potensi Wilayah

Wilayah Sumatera Utara memiliki potensi lahan yang cukup luas dan subur untuk dikembangkan menjadi areal pertanian yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi. Universitas Sumatera Utara Sebagian besar dari wilayah ini merupakan areal pertanian yang merupakan sektor andalan dari Sumatera Utara. Di samping itu, Sumatera Utara juga memiliki wilayah perairan yang cukup luas seperti sungai, laut dan danau yang secara ekonomi memiliki potensi untuk dikembangkan. Wilayah perairan tersebut dapat digunakan sebagai sarana perhubungan dan perikanan. Sementara itu, keindahan alamnya merupakan potensi untuk sektor lainnya seperti industri, perdagangan, jasa dan lain – lain. Bahan – bahan galian dan tambang seperti kapur, belerang, pasir kuarsa, kaolin, diatone, emas, batu bara, serta minyak dan gas bumi juga banyak terkandung di wilayah Sumatera Utara. Kegiatan perekonomian yang terpenting di Sumatera Utara adalah di sektor pertanian yang menghasilkan bahan pangan dan komoditi ekspor seperti dari perkebunan, tanaman panngan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Sedangkan industri yang berkembang di Sumatera Utara adalah industri pengolahan yang menunjang sektor pertanian, industri yang memproduksi barang – barang dalam kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Posisi strategis wilayah Sumatera Utara yang terletak dalam jalur perdagangan internasional membawa keuntungan tersendiri dalam menyokong perekonomian daerah. Hal ini juga ditunjang oleh adanya berbagai pelabuhan udara seperti pelabuhan udara Polonia, Pinang Sori, Binaka, Aek Godang, dan pelabuhan laut Belawan, Sibolga, Gunung Sitoli, Tanjung Balai, Teluk Bitung, Kuala Tanjung, dan Labuhan Bilik. Di samping fasilitas pelabuhan ini, sektor jasa berkaitan denga fasilitas perbankan dan jasa – jasa perdagangan lainnya serta komunikasi seperti perhubungan darat, telepon, teleks, faksmili, pos, dan giro telah cukup berkembang dan mampu mencapai sebagian besar kecamatan. Universitas Sumatera Utara

5.2 Perkembangan Perekonomian Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Belanja Modal terhadap Pendapatan Perkapita pada Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara

2 77 79

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Propinsi Riau

7 67 103

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Indeks Pembagunan Manusia Di Kabupaten Dan Kota Propinsi Sumatera Utara

1 36 123

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten Dan Kota Di Propinsi Sumatera Utara

3 47 94

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah di Sumatera Utara

2 7 98

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 5 95

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) PADA PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) PADA KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI SUMATERA UTARA.

0 2 16

PENDAHULUAN PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) PADA KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI SUMATERA UTARA.

0 2 22

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 13