48
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil
penelitian sampel Suharsimi Arikunto, 2002: 109. Untuk menarik sifat karakteristik populasi, suatu sampel harus benar-benar dapat mewakili
populasinya Wiji Nurastuti, 2007: 127. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian sampel, dengan pertimbangan bahwa keadaan subjek di
dalam populasi benar-benar homogen. Dalam penelitian ini, subjek yang diteliti yaitu anak kelompok A yang memiliki kirasan usia hampir sama yaitu 4 – 5 tahun,
dimana karakteristik perkembangan dalam kemampuan membilang relatif hampir sama. Menurut Muhammad Idrus 2009: 95 jika populasi kurang dari atau sama
dengan seratus orang, sebaiknya peneliti mengambil sekitar 60-75. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengambil sampel sebanyak 60 dari total populasi
87 anak yaitu sebanyak 53 anak. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka peneliti ingin mengambil sampel
sebanyak 4 TK sebagai berikut : Tabel 2. Daftar TK yang dijadikan Sampel
No Nama TK
Jumlah Anak Kelompok A 1.
TK Aisyiyah Mrisen 12
2. TK Pertiwi Mrisen III
15 3.
TK Pertiwi Trasan I 15
4. TK Pertiwi Trasan III
11 Total jumlah sampel
53
49
Dalam pengambilan sampel dalam penelitian dibutuhkan teknik sampling. Beberapa teknik pengambilan sampel yang biasa dikenal antara lain :
sampling acak random sampling, sampling kelompok cluster sampling, sampling berstrata stratified sampling, sampling bertujuan purposive sampling,
sampling daerah area sampling, sampling kembar double sampling, dan sampling berimbang proportional sampling Suharsimi Arikunto, 2005: 95.
Muhammad Idrus 2009: 97 menambahkan beberapa teknik pengambilan sampel yaitu quota sampling, incidental sampling, snow ball sampling, serta multi stage
sampling. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti seluruh anak yang dijadikan sampel yaitu semua anak di 4 TK tersebut. Jadi peneliti menggunakan teknik total
sampling.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
Suryabrata dalam Muhammad Idrus 2009: 77 mendefinisikan variabel sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian dan sering
pula variabel penelitian ini dinyatakan sebagai gejala yang akan diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono 2011: 38-41 variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang
lain atau satu obyek dengan obyek yang lain Hatch dan Farhady dalam Sugiyono,