30
Menurut Lev Vigotsky dalam Sugiyanto 1994: 10 bermain akan membantu perkembangan bahasa dan berpikir. Struktur mental terbentuk melalui
penggunaan tanda-tanda serta alat-alat dan bermain dapat membantu pembentukan struktur tersebut. Bermain juga membebaskan anak dari ikatan atau
hambatan yang di dapat dari lingkungan anak. Sedangkan menurut Rogers C.S dan Sawyers dalam Sofia Hartati 2005:
85 bermain adalah sebuah sarana yang dapat mengembangkan anak secara
optimal. Sebab bermain berfungsi sebagai kekuatan, pengaruh terhadap perkembangan, dan lewat bermain pula didapat pengalaman yang penting dalam
dunia anak. Hal inilah yang menjadi dasar dari inti pembelajaran anak usia dini. Permainan secara langsung mempengaruhi seluruh area perkembangan anak
dengan memberi kesempatan bagi anak untuk belajar tentang dirinya, orang lain dan lingkungannya. Permainan memberikan anak-anak kebebasan untuk
berimajinasi, menggali potensi diri bakat dan untuk mengembangkan kreativitas. Motivasi bermain anak-anak muncul dari dalam diri mereka sendiri, mereka
bermain untuk menikmati aktivitas mereka, untuk merasakan bahwa mereka mampu, dan untuk menyempurnakan apa saja yang telah ia dapat baik yang telah
mereka ketahui sebelumnya maupun hal-hal yang baru. Seifert Hoffnung dalam Harun Rasyid, dkk 2009: 81 memaknai
bermain jika permainan itu memiliki enam unsur, yaitu: a bermanfaat bagi anak, b berorientasi pada proses aktifitas, c menyenangkan anak, d berbeda dari
realitas, e mempunyai aturan yang fleksibel dan anak terlibat secara langsung.
31
Jadi kesimpulannya bermain adalah kegiatan yang terjadi secara alamiah pada anak, anak tidak perlu dipaksa untuk bermain. Bermain berguna untuk
membantu anak-anak memahami dan mengungkapkan dunianya baik dalam taraf berpikir maupun perasaan. Bermain pada anak digunakan untuk mencari dan
mendapatkan kesenangan yang bebas dari aturan dan ketentuan yang ketat.
2. Tujuan dan Manfaat Bermain
Dengan bermain anak dapat terangsang emosinya, sosialnya, daya pikirnya, fantasi dan imajinasinya. Semakin besar fantasi dan imajinasinya, anak
akan semakin lama dalam menekuni sebuah permainan serta semakin menarik baginya. Menurut Harun Rasyid 2009: 83 bermain bagi anak merupakan wahana
untuk: a.
Menemukan dan mengenali lingkungannya serta dirinya. b.
Membangun konsep. c.
Meningkatkan kecerdasan kognitif. d.
Kecerdasan sosial dan emosional. e.
Bereksperimen dan bereksplorasi. Dalam konteks manfaat bermain, menurut Freeman dalam Harun Rasyid,
dkk 2009: 11 bukan hanya merupakan suatu hiburan dan rekreasi, melainkan juga memungkinkan anak belajar secara emosional maupun intelektual.
Sedangkan Andang Ismail 2006: 16 mengemukakan manfaat bermain adalah: a.
Penyaluran energi berlebih yang dimiliki anak. b.
Sarana untuk menyiapkan hidupnya kelak. c.
Pelanjut citra kemanusiaan. d.
Membangun energi yang hilang. e.
Memperoleh kompensasi yang diperolehnya. f.
Melepaskan perasaan dan emosinya. g.
Memberi stimulus pada pembentukan kepribadian.
32
Mayke S. Tedjasaputra 2001: 39-50 pun mengungkapkan bahwa bermain memiliki manfaat positif bagi anak antara lain:
a. Manfaat untuk perkembangan aspek fisik
Anak berkesempatan melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan-gerakan tubuh yang membuat tubuh anak sehat dan otot-otot tumbuh menjadi kuat.
b. Manfaat untuk perkembangan aspek motorik halus dan kasar
Dalam bermain dibutuhkan gerakan dan koordinasi tubuh tangan, kaki dan mata.
c. Manfaat untuk perkembangan aspek sosial
Bermain bersama dapat membantu anak belajar bersosialisasi karena dengan bermain anak dapat belajar berkomunikasi sehingga anak dapat bersosialisasi
dengan teman-temannya maupun orang-orang di sekitarnya. d.
Manfaat untuk perkembangan aspek emosi dan kepribadian Dengan bermain anak dapat melepaskan ketegangan yang ada dalam dirinya.
Anak dapat menyalurkan perasaan dan menyalurkan dorongan-dorongan yang membuat anak lega dan rileks.
e. Manfaat untuk mengasah ketajaman pengindraan.
Ketajaman atau kepekaan penglihatan dan pendengaran sangat perlu untuk dikembangkan karena membantu anak agar lebih mudah belajar mengenal dan
mengingat bentuk-bentuk atau kata-kata tertentu. f.
Mengembangkan keterampilan olah raga dan menari.