Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen

korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Untuk menguji multikolinearitas antar variabel bebas, peneliti menggunakan uji VIF Variance Inflation Factor dengan bantuan program SPSS versi 17. Kriterianya adalah jika nilai VIF kurang dari 4 maka tidak terjadi multikolinearitas. Sedangkan jika nilai VIF lebih dari 4 maka terjadi multikolinearitas Ali Muhson, 2012: 24-26.

4 Uji Homoskedastisitas

Uji homoskedastisitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan varians error untuk setiap nilai variabel bebas. Uji homoskedastisitas yang digunakan adalah uji Rho Spearman dengan bantuan program SPSS versi 17. Dalam uji ini yang perlu ditafsirkan adalah bagian koefisien korelasi antara variabel bebas dengan absolut residu. Jika nilai sig kurang dari 0,05 maka tidak terjadi homoskedastisitas, jika sebaliknya maka terjadi homoskedastisitas Ali Muhson, 2012: 27- 32.

b. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi. Karena variabel bebas lebih dari satu variabel maka dilakukan analisis regresi linier berganda. Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut: Y= a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 D 1 Keterangan: Y = tingkat konsumsi a = bilangan konstanta b 1 = koefisien pendapatan b 2 = koefisien gaya hidup b 3 = koefisien jenis kelamin X 1 = pendapatan X 2 = gaya hidup D 1 = variabel dummy jenis kelamin Analisis regresi linier berganda menggunakan program STATA versi 11, berikut langkah-langkah dalam pengujian hipotesis:

1 Uji Simultan Uji F

Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat maka dilakukan uji F. Sehingga bisa diketahui diterima atau tidaknya hipotesis keempat. Jika nilai prob F kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2 Uji Parsial Uji t

Untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebas secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat maka dilakukan uji t. Sehingga bisa diketahui diterima atau tidaknya hipotesis satu, dua, dan tiga. Jika nilai p-value kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

3 Mencari Koefisien Determinasi R

2 Untuk melihat seberapa besar variabel-variabel bebas mampu memberikan penjelasan mengenai variabel terikat maka perlu dicari nilai koefisien determinasi R 2 . Nilai R 2 adalah antara nol dan satu 0≤ R 2 ≤ 1. Jika nilai R 2 semakin mendekati satu, menunjukkan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Jika nilai R 2 adalah nol, menunjukkan bahwa variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat Wahid Sulaiman, 2004: 86. Selain itu untuk melihat manakah variabel bebas yang paling mampu memberikan penjelasan mengenai variabel terikat maka akan digunakan metode stepwise. Menurut Muhammad Naufal Yusuf 2003: 4, metode stepwise dimulai dengan pemasukan satu persatu variabel bebas hasil pengkorelasian, dimasukkan ke dalam model dan dikeluarkan dari model dengan kriteria tertentu. Variabel yang pertama kali masuk merupakan variabel bebas yang korelasinya tertinggi dan signifikan terhadap variabel terikat. Jika ada variabel yang tidak signifikan maka variabel tersebut dikeluarkan. Dalam hal ini akan dilihat pula perubahan nilai R 2 ketika variabel bebas masuk ke dalam model.

Dokumen yang terkait

Peranan Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa Terhadap Pertumbuhan Usaha Kuliner (Studi pada Usaha Kuliner di Sekitar Universtas Sumatera Utara)

0 78 45

IDENTIFIKASI DIMENSI GAYA HIDUP MAHASISWABERDASARKAN TINGKAT PENDAPATAN DAN GENDER IDENTIFIKASI DIMENSI GAYA HIDUP MAHASISWA BERDASARKAN TINGKAT PENDAPATAN DAN GENDER.

0 2 14

PENGARUH GAYA HIDUP DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MATAHARI PLAZA MEDAN FAIR DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. SKRIPSI JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2013.

0 3 27

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT.

19 95 42

PENGARUH GAYA HIDUP DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

0 0 48

Pengaruh Faktor Demografi: Usia, Jenis Kelamin, Program Studi, dan Lama Studi terhadap Keterampilan Mendengarkan pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.

0 0 10

Pengaruh gaya hidup terhadap minat beli Smartphone XIAOMI (studi kasus pada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

3 14 136

Pengaruh uang saku dan gaya hidup terhadap minat menabung studi kasus mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

32 130 107

POLA PENGGUNAAN DANA DAN GAYA HIDUP MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIKMISI DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

7 21 185

THE QUALITY OF STUDENT LIFE (KUALITAS HIDUP MAHASISWA) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 0 13