menggunakan uji statistik Alpha Cronbach, dengan bantuan program SPSS versi 17. Instrumen dapat dikatakan reliabel jika nilai koefisien alpha
melebihi 0,6 Ali Muhson, 2009: 3. Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 239, rumus yang digunakan dalam uji statistik tersebut adalah sebagai
berikut: r =
k k − 1 1 −
∑ σ σ t
Keterangan: r
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau soal ∑ σ = jumlah varians butir
σ t = varians total
Variabel pendapatan dan tingkat konsumsi tidak dilakukan uji reliabilitas, karena data tidak menunjukkan keajegan dan dapat berubah
sewaktu-waktu. Sedangkan untuk variabel jenis kelamin tidak dilakukan uji reliabilitas, karena instrumen sudah reliabel untuk mengukur jenis kelamin.
Uji coba instrumen dilakukan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2012-2014, dengan mengambil 30
responden yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Hasil uji reliabilitas untuk variabel gaya hidup dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Hidup Nama Variabel
Cronbach’s Alpha Keterangan
Gaya Hidup 0,919
Reliabel Sumber: Data primer dari responden yang diolah
Setelah dilakukan uji reliabilitas variabel gaya hidup untuk item-item yang valid, hasil uji tersebut menujukkan bahwa variabel gaya hidup
dikatakan reliabel karena nilai koefisien alpha melebihi 0,6 sehingga instrumen dapat digunakan untuk penelitian berikutnya.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif
bertujuan untuk
mendeskripsikan atau
menjelaskan tentang gambaran yang diteliti berdasarkan data dari variabel yang diperoleh, dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis.
Penyajian hasil analisis deskriptif biasanya berupa frekuensi dan persentase, tabulasi silang, berbagai bentuk grafik dan chart pada data yang bersifat
kategorikal, serta berupa statistik-statistik kelompok seperti nilai rata-rata mean Saifuddin Azwar, 2004: 126. Dalam penelitian ini, hasil analisis
deskriptif akan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram, hal tersebut akan mempermudah pembaca.
2. Analisis Inferensial
“Pengolahan data pada tingkat inferensial dimaksudkan untuk mengambil kesimpulan dengan pengujian hipotesis” Saifuddin Azwar,
2004: 132. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis.
a. Uji Prasyarat Analisis
1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program
SPSS versi 17. Jika nilai Asymp. Sig. kurang dari 0,05 maka distribusinya tidak normal. Sedangkan jika nilai Asymp. Sig. lebih dari
atau sama dengan 0,05 maka distribusinya normal Ali Muhson, 2012: 19-21.
2 Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Uji linearitas
menggunakan uji F, dengan bantuan program SPSS versi 17. Dapat dilihat hasil uji F untuk baris Deviation From Linearity, jika nilai sig
kurang dari 0,05 maka hubungannya tidak linier. Sedangkan jika nilai sig lebih dari atau sama dengan 0,05 maka hubungannya bersifat linier
Ali Muhson, 2012: 22-24. 3
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan yang sangat kuat antar variabel bebas. Variabel bebas harus
terbebas dari korelasi yang kuat antar variabel bebas. Hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat akan terganggu jika ada