Langkah-langkah Pelaksanaan Bercerita Bercerita

34 Selain itu kegiatan bercerita dapat digunakan untuk mengenalkan, memberikan keterangan, atau menjelaskan hal baru kepada anak, dan menyampaikan pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai kompetensi dasar anak Taman Kanak-kanak Nurbiana Dhieni dkk., 2005: 6.4- 6.5. Hal ini sesuai dengan salah satu intervensi yang dengan menekankan pada anak bahwa tingkah laku agresif tersebut mengganggu dan menyakiti orang lain Rita Eka Izzaty, 2005: 117.

D. Kerangka Berpikir

Selama ini guru dalam menangani permasalahan pada anak khususnya tingkah laku agresif belum cukup baik. Upaya yang dilakukan guru dirasakan kurang maksimal dalam menekan tingkah laku agresif pada anak. Dalam hal ini guru dituntut untuk menambah upaya yang harus dilakukan dalam penanganan tingkah laku agresif pada anak. Guru yang baik akan berusaha membantu anak dalam mengoptimalkan potensi yang ada, baik itu kognitif, fisik, bahasa, dan sosial-emosional yang ada pada anak. Salah satu peran guru adalah membantu anak untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada diri anak sehingga potensi yang ada diharapkan dapat berkembang secara maksimal. Pemilihan metode yang tepat akan membantu anak memahami pesan yang ingin guru sampaikan dan anak dapat mengapresiasikan sesuai tujuan yang kita inginkan. Begitu juga dalam perkembangan sosial anak, khususnya permasalahan tingkah laku agresif pada anak dibutuhkan suatu metode yang dapat menangani munculnya tingkah laku ini. Dalam hal ini metode mendengarkan cerita dapat 35 digunakan sebagai alternatif karena dapat menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, pesan-pesan moral, saran, dan nasihat yang ikut dirangkum dalam cerita tersebut dan modelling dengan menggunakan tokoh yang ada dalam cerita. Dengan mendengarkan cerita, anak akan melakukan imitasi dengan tokoh baik yang ditampilkan dalam cerita. Dialog juga dilakukan setelah akhir cerita agar terjadi suatu pemahaman nilai pada anak dengan menganalisa isi cerita. Setelah itu nilai- nilai akan terinternalisasi pada sikapnya. Perubahan sikap akan terjadi pada anak dan menjadi perilaku menetap karena adanya pengondisianreinforcement dengan memberikan pujian kepada anak yang tidak melakukan tingkah laku agresif. Untuk memudahkan dalam kerangka berpikir ini, dapat digambarkan pada Gambar 1 sebagai berikut: Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Penerapan metode bercerita dalam kegiatan pembelajaran Kegiatan bercerita dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Isi cerita digunakan sebagai alternatif untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, pesan-pesan moral, saran, dan nasihat agar anak tidak melakukan tingkah laku agresif yang ikut dirangkum dalam cerita tersebut dan modeling dengan menggunakan tokoh yang ada dalam cerita. Dengan demikian anak akan melakukan imitasi dengan tokoh baik yang ditampilkan dalam cerita. Dialog dan nasihat juga dilakukan setelah akhir cerita agar terjadi suatu pemahaman nilai pada anak dengan menganalisa isi cerita. Pujian diberikan kepada anak yang tidak melakukan tingkah laku agresif dan yang mengurangi tingkah laku agresif agar anak terbiasa tidak melakukan lagi. Penurunan tingkah laku agresif dan peningkatan perilaku normatif yang dilakukan anak di Kelompok B . Tingkah laku agresif yang dimunculkan anak Kelompok B mencapai 40,74 atau 11 orang 36

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah penggunaaan metode bercerita dapat mengatasi tingkah laku agresif pada anak Kelompok B di TK ABA Tegal Domban, kecamatan Tempel, kabupaten Sleman.

Dokumen yang terkait

MENGEMBANGKAN PENGENDALIAN EMOSI MELALUI BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA Mengembangkan Pengendalian Emosi Melalui Bercerita Pada Anak Kelompok B Di TK ABA Tawangmangu, Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI MEDIA CELEMEK CERITA PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Media Celemek Cerita Pada Anak Kelompok B Taman Kanak - Kanak ABA Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BUKU CERITA PADA SISWA KELOMPOK B TK ABA Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Buku Cerita Pada Siswa Kelompok B Tk Aba Sabrang 2 Delanggu Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13

UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH DI KELOMPOK B TK ABA CUCUKAN Upaya Meningkatkan Kreatifitas Anak Melalui Bermain Playdough Di Kelompok B TK ABA Cucukan Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 16

PERILAKU KREATIF ANAK TK ABA NGABEAN I BANYUREJO TEMPEL SLEMAN KELOMPOK A DALAM KEGIATAN FINGER PAINTING.

0 2 243

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN SAINS MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA BALERANTE SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 263

PENINGKATAN STABILITAS GERAK MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PAPER QUILLING PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA BALONG CANGKRINGAN SLEMAN.

2 61 128

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A DI TK ABA NGABEAN I TEMPEL SLEMAN.

0 0 168

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 7 135

PENGEMBANGAN CERITA BERGAMBAR DALAM BENTUK MULTIMEDIA GUNA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TK ABA KADISOKA KALASAN SLEMAN KELOMPOK B.

0 0 158