Jenis-jenis Tingkah Laku Agresif
15
memberikan kesempatan untuk berkreasi, dan melarang anak bergaul dengan orang lain yang mereka sukai.
Severe 2003: 36-37 juga menerangkan bahwa perilaku ini muncul pada anak karena mereka marah, terluka, kecewa, dan frustasi. Beberapa anak
menampilkan tingkah laku ini guna mendapatkan perhatian dan sebagai cara untuk menyatakan kehendaknya terutama ketika mereka merasa diserang. Severe
2003: 37 menjelaskan beberapa anak menjadi agresif dikarenakan pengetahuan mereka bahwa tindakan ini satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah. Perilaku imitasi juga disebutkan ikut andil dalam munculnya perilaku ini baik yang muncul dalam kehidupan nyata ataupun
diperlihatkan oleh media di televisi atau film. Rimm 2003: 156-157 juga menjelaskan penyebab-penyebab munculnya
tingkah laku agresif secara lebih rinci yaitu: a.
Korban kekerasan. Salah satu penyebab anak-anak yang mempunyai sifat agresif yang berlebihan adalah pernah menjadi korban perilaku agresif. Tindakan
orang di sekitar anak yang melakukan tindak kekerasan dijadikan sebagai objek imitasi. Hal ini dapat digambarkan menjadi sebuah mata rantai di mana anak yang
pernah menjadi korban akan menjadikan anak lain sebagi korbannya dan berkelanjutan.
b. Terlalu dimanjakan. Keinginan yang selalu dituruti dapat menjadi pemicu anak
menjadi agresif baik secara verbal maupun fisik. Hal ini karena anak merasa berkuasa, tak mau berbagi, atau tidak mau menerima apabila keinginan mereka
tidak dipenuhi.
16
c. Televisi dan video game. Seperti diketahui bahwa anak dapat meniru perilaku
agresif dan kekerasan dengan melihat. Hal ini juga ketika anak melihat acara- acara orang dewasa di televisi yang mengandung kekerasan. Bahkan film kartun
juga memberikan menampilkan contoh perilaku agresif yang dapat ditiru oleh anak. Tidak hanya televisi, video game juga sering kali mengajarkan kekerasan
yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak. d.
Sabotase antar orangtua. Orangtua merupakan satu tim dalam mendidik anak, jika tidak hal ini juga dapat menimbulkan perilaku agresif. Apabila salah satu dari
orang tua memihak anak di saat menentang orangtua yang satunya akan memacu sikap memanipulasi dan agresif karena anak akan merasa lebih berkuasa
dibandingkan dengan orangtua yang ditentangnya. Seperti halnya orangtua mereka yang tidak menghargai orangtua satunya jangan kaget jika anak tak
menghargai orang lain. e.
Kemarahan. Tingkah laku agresif dapat terjadi karena munculnya kemarahan pada diri anak yang tidak diketahui alasannya oleh anak itu sendiri. Misalnya
lingkungan keluarga yang tidak kondusif dan menimbulkan stres seperti pertengkaran orangtua, penyakit yang diderita orangtua, atau situasi traumatis
lainya yang memunculkan rasa tidak bahagia dan frustasi. f.
Penyakit dan alergi. Tidak kalah penting, ketegangan dan rasa frustasi yang muncul karena penyakit, alergi, atau kelemahan yang tidak disadari orang tua juga
berperan dalam munculnya tingkah laku agresif pada diri anak. Ummu Haya Nida 2009: 68-169 menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi munculnya tingkah laku agresif dikelompokkan menjadi dua,