Tanda-tanda Tingkah Laku Agresif
16
c. Televisi dan video game. Seperti diketahui bahwa anak dapat meniru perilaku
agresif dan kekerasan dengan melihat. Hal ini juga ketika anak melihat acara- acara orang dewasa di televisi yang mengandung kekerasan. Bahkan film kartun
juga memberikan menampilkan contoh perilaku agresif yang dapat ditiru oleh anak. Tidak hanya televisi, video game juga sering kali mengajarkan kekerasan
yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak. d.
Sabotase antar orangtua. Orangtua merupakan satu tim dalam mendidik anak, jika tidak hal ini juga dapat menimbulkan perilaku agresif. Apabila salah satu dari
orang tua memihak anak di saat menentang orangtua yang satunya akan memacu sikap memanipulasi dan agresif karena anak akan merasa lebih berkuasa
dibandingkan dengan orangtua yang ditentangnya. Seperti halnya orangtua mereka yang tidak menghargai orangtua satunya jangan kaget jika anak tak
menghargai orang lain. e.
Kemarahan. Tingkah laku agresif dapat terjadi karena munculnya kemarahan pada diri anak yang tidak diketahui alasannya oleh anak itu sendiri. Misalnya
lingkungan keluarga yang tidak kondusif dan menimbulkan stres seperti pertengkaran orangtua, penyakit yang diderita orangtua, atau situasi traumatis
lainya yang memunculkan rasa tidak bahagia dan frustasi. f.
Penyakit dan alergi. Tidak kalah penting, ketegangan dan rasa frustasi yang muncul karena penyakit, alergi, atau kelemahan yang tidak disadari orang tua juga
berperan dalam munculnya tingkah laku agresif pada diri anak. Ummu Haya Nida 2009: 68-169 menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi munculnya tingkah laku agresif dikelompokkan menjadi dua,
17
yaitu: Pertama, faktor dalam diri anak di mana setiap manusia mempunyai insting universal yang di dalamnya memuat insting dalam mempertahankan diri dari
gangguan. Anak yang mempunyai perilaku agresif akan memunculkan tingkah laku agresif jika mereka merasa mendapat gangguan atau keinginan mereka tidak
dipenuhi. Kedua, faktor dari luar anak yang berpengaruh pada munculnya tingkah laku agresif ini meliputi faktor lingkungan. Faktor lingkungan terbagi menjadi
dua, yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan di luar rumah. Dalam lingkungan keluarga, keteladanan orangtua sangat diperlukan. Melalui orangtua mereka
mempunyai teladan yang nyata untuk ditiru. Sulit ditemukan anak memiliki sopan dan penurut yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang setiap hari terjadi
kekerasan dan pemukulan. Sementara itu, lingkungan di luar rumah ikut andil terhadap perilaku anak. Anak mudah terbawa dalam perilaku teman-temannya.
Tidak hanya melalui teman-temannya, tayangan televisi juga menjadi acuan anak dalam perkembangan kepribadian mereka. Adegan kekerasan yang dimunculkan
dapat menjadi perilaku yang ditiru anak. Melengkapi kajian di atas, Davidoff dalam Rita Eka Izzaty, 2005: 157-
158 memaparkan faktor yang penyebab munculnya tingkah laku agresif pada anak yaitu:
a. Faktor-faktor biologis
1 Gen. Hal ini berkaitan di mana gen diyakini mempunyai pengaruh dalam
pembentukan sistem neural otak yang mengatur perilaku agresi. 2
Sistem Otak. Sistem otak memang tidak terlibat dalam agresi akan tetapi dapat memperlambat atau memperkuat sirkuit neural yang mengendalikan agresi.