10
a. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terdiri dari siswa kelas VIII.
b. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas VIII A SMPN 2 Ngunut. c. Hasil belajar matematika sebagai variabel terikat dipengaruhi oleh
banyak variabel. Pada penelitian ini hanya mengambil dua variabel saja yaitu kedisiplinan siswa dan jenis kelamin.
H. Definisi Oprasional
Definisi dari ruang lingkup yang telah ditulis diatas adalah sebagai berikut.
1. Pengaruh Kedisiplinan siswa Pengaruh Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran matematika berupa:
pengaruh kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar siswa materi Kubus dan Balok.
2. Kubus dan Balok Kubus dan Balok merupakan materi yang diajarkan di SMP kelas
VIII, materinya meliputi Mengenal Bangun Ruang, Model Kerangka serta Jaring – jaring Kubus dan Balok, dan Luas Permukaan serta
Volume Kubus dan Balok.
3. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam skripsi ini terdiri:
11
1. Bagian awal
Terdiri dari judul, halaman persetujuan pembimbing, pengesahan dewan penguji, persembahan, motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel.
2. Bagian Isi
a. Bagian pendahuluan tercantum pada bab 1. Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, sistematika pembahasan.
b. Bagian ini tercantum pada bab 2 dan 3. Pada bab 2 terdiri dari uraian penjelasan tentang matematika,
kedisiplinan, belajar, dan hasil belajar siswa serta materi Kubus dan Balok.
c. Pada bab 3 terdiri dari penjelasan tentang pendekatan dan jenis peneltian, populasi, sampling, dan sampel penelitian, sumber data,
variabel dan sksala pengukuran, teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, analisis data.
3. Bagian Penutup
Bagian penutup tercantum dalam bab 4 dan 5 terdiri dari hasil laporan penelitian, diskripsi singkat keadaan objek, pembahasan laporan
penelitian, kesimpulan dan saran
4. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran, foto-foto kegiatan penelitain, surat izin penelitian.
12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Matematika
Matematika, menurut Rusffendi, adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola
keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsure yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan
akhirnya ke dalil. Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi , yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir
yang deduktif.
11
Dalam matematika, setiap konsep yang abstrak yang baru dipahami siswa perlu segera diberi penguatan, agar mengendap dan bertahan lama
dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya. Untuk keperluan inilah, maka diperlukan adanya pembelajaran
melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja, karena hal ini akan mudah dilupakan siswa.
12
Matematika itu sendiri menurut Kline, merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan secara bernalar deduktif, tetapi juga
tidak melupakan cara bernalar induktif. Lerner mengungkapkan bahwa matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa
11
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, hlm. 1
12
Ibid, hlm. 2