2.3.9 Tingkat Perkembangan Posyandu Lansia
Tingkat perkembangan kegiatan posyandu lansia dapat digolongkan menjadi 4 empat tingkatan yaitu :
a Posyandu lansia pratama adalah posyandu yang belum mantap, kegiatan yang terbatas dan tidak rutin setiap bulan dengan frekuensi 8 kali. Jumlah kader
aktif terbatas serta masih memerlukan dukungan dana dari pemerintah. b Posyandu lansia madya adalah posyandu yang telah berkembang dan
melaksanakan kegiatan 33ector setiap bulan paling sedikit 8 kali setahun jumlah kader aktif lebih dari 3 dengan cakupan program 50 serta masih
memerlukan dukungan dana dari pemerintah. c Posyandu lansia purnama adalah posyandu yang sudah mantap melaksanakan
kegiatan secara lengkap paling sedikit 10 kali setahun, dengan beberapa kegiatan tambahan di luar kesehatan dan cakupan yang lebih tinggi 60 .
d Posyandu lansia mandiri adalah Posyandu purnama dengan kegiatan tambahan yang beragam dan telah mampu membiayai kegiatannya dengan
dana sendiri Depkes RI,2003.
2.4 Puskesmas
2.4.1 Defenisi Puskesmas
Pusat kesehatan masyarakat Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok. Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya Efendi Makhfudli,
2009. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupatenkota yang
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian puskesmas berfungsi sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama Depkes RI, 2006
Upaya kesehatan untuk tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dikelompokkan menjadi dua yakni upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan. Upaya kesehatan wajib terdiri dari upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya
perbaikan gizi masyarakat dan upaya pengobatan Depkes RI, 2006. Upaya kesehatan pengembangan adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan disesuaikan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan
pokok yang telah ada yakni : upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan olahraga,
Universitas Sumatera Utara
upaya perawatan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut
dan upaya pembinaan pengobatan tradisional. Depkes RI, 2006.
2.4.2 Wilayah Kerja Puskesmas
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi, dan keadaan
infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata
30.000 penduduk setiap puskesmas. Dengan otonomi, setiap daerah tingkat II mempunyai kesempatan untuk mengembangkan puskesmas sesuai Rencana Strategis
Renstra kesehatan daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD bidang kesehatan sesuai situasi dan kondisi daerah tingkat II.
Konsekuensinya adalah perubahan struktur organisasi kesehatan serta tugas pokok dan fungsi yang menggambarkan lebih dominannya aroma kepentingan daerah
tingkat II, yang memungkinkan terjadinya perbedaan penentuan skala prioritas upaya peningkatan pelayanan kesehatan di tiap daerah tingkat II, dengan catatan setiap
kebijakan tetap mengacu pada Restra Kesehatan Nasional Efendi Makhfudli, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Fungsi Puskesmas