Persepsi tentang Pelayanan Posyandu Lansia

Hasil penelitian mengenai persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia diketahui, sebanyak 7 orang 7,8 termasuk kategori cukup dan 83 orang 92,2 termasuk kategori baik. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Persepsi Lansia tentang Pelayanan Posyandu Lansia Variabel n Persepsi Lansia tentang Pelayanan posyandu lansia Baik Cukup Kurang 83 7 92,2 7,8 0,0 Jumlah 90 100

5.2 Pembahasan

5.2.1 Persepsi tentang Pelayanan Posyandu Lansia

Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 69 orang. Menurut Erliawati 2005 menyatakan bahwa jenis kelamin bukan merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Menurut tingkat pendidikan, pendidikan responden mayoritas SMA yaitu sebanyak 30 orang. Menurut Lapau 2007, pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Selain itu Thoha 2008 juga menyatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi persepsi seseorang. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan umur responden, mayoritas responden berusia 55-59 tahun yaitu sebanyak 32 orang. Menurut Azhari 2002 menyatakan bahwa umur merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi seseorang dalam pemakaian jasa pelayanan kesehatan. Tujuan umum dari posyandu lansia adalah meningkatkan kesejahteraan lansia melalui kegiatan posyandu lansia yang mansiri dalam masyarakat. Tujuan khususnya meliputi: meningkatnya kemudahan bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan kesehatn lansia, khususnya aspek peningkatan dan pencegahan tanpa mengabaikan aspek pengobatan dan pemulihan serta berkembangnya posyandu lansia yang aktif melaksanakan kegiatan dengan kualitas yang baik secara berkesinambungan Depkes RI, 2003. Pembentukan posyandu lansia pada prinsipnya harus didasarkan atas inisiatif dan kebutuhan masyarakat itu sendiri, khususnya penduduk lansia. Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam pembentukan posyandu lansia, misalnya mengembangkan kelompok-kelompok yang telah ada seperti kelompok arisan lansia, kelompok pengajian, kelompok senam lansia dan lain-lain Depkes RI, 2004. Kemampuan institusi menciptakan kebutuhan masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan dan keragaman pelayanan mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan Hasibuan, 2008. Universitas Sumatera Utara Kebutuhan merupakan dasar dan stimulus langsung untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan, seseorang dapat bertindak berperilaku positif terhadap objek demi pemenuhan kebutuhannya. Berdasarkan hasil wawancara, responden membutuhkan posyandu lansia sebagai salah satu sarana untuk menjaga kesehatan. Selain dapat memeriksakan kesehatan secara gratis, dengan menghadiri kegiatan posyandu pengetahuan tentang kesehatan meningkat.Hal inilah yang menjadi dasar pembentukan sikap dan mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia. Alasan lain responden ikut serta dalam kegiatan posyandu lansia karena posyandu lansia memberikan tempat untuk berinteraksi sehingga menambah wawasan baru dan semangat karena adanya perasaan senasib dengan sesamanya. Petugas kesehatan terutama kader posyandu mempunyai peranan sentral dalam program integrasi di masyarakat dalam konsep posyandu yaitu pelayanan dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat. Agar penampilan kerja petugas kesehatan posyandu dapat meningkat maka kemampuan dan motivasi kerja petugas kesehatan merupakan prasyarat untuk meraih prestasi kerja yang optimal. Performanceatau penampilan kerja adalah hasil interaksi antara kemampuan dan motivasi. Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat sangat dipengaruhi oleh peran kader sebagai motor penggerak. Hal tersebut dikarenakan salah satu tugas utama kader adalah menggerakkan masyarakat untuk datang ke posyandu lansia Universitas Sumatera Utara Kristiani, 2006. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yaitu petugas kesehatan di posyandu ramah, memberi motivasi, mendengar keluhan, sabar, cekatan, perhatian, dan selalu menjawab pertanyaan lansia. Kader posyandu dipilih oleh pengurus posyandu lansia dari anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan posyandu lansia atau bilamana sulit mencari kader dari anggota posyandu lansia dapat diambil dari anggota masyarakat lainnya yang bersedia menjadi kader Depkes RI, 2005. Peningkatan kualitas petugas kesehatan posyandu baik melalui peningkatan pengetahuan teknis kesehatan maupun keterampilan, khususnya keterampilan manajemen pengelolaan posyandu berperan besar dalam upaya peningkatan fungsi posyandu. Disamping itu pemberian motivasi kepada petugas kesehatan posyandu mempunyai dampak yang positif guna memacu semangatdan gairah kerja posyandu lansia. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa petugas kesehatan yang ada di posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Tarok telah memberikan pelayanan yang baik terhadap lansia. Mereka ramah dalam memberikan pelayanan, selalu mendengarkan keluhan lansia, sabar dalam memberikan pelayanan serta cekatan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Universitas Sumatera Utara Untuk persepsi tentang fasilitas di posyandu lansia, menurut teori Green dalam Notoatmojo 2003 dimana faktor ketersediaan sarana dan prasarana merupakan faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Fasilitas sarana dan prasarana mendukung ikut berperan serta membentuk terjadinya perilaku seseorangmasyarakat. Pengetahuan dan sikap saja belum menjamin terjadinya perilaku, maka masih diperlukan fasilitas untuk mendukung perilaku tersebut. Fasilitas kesehatan mempunyai pengaruh yang besar terhadap tingkat pemanfaatan posyandu. Kepercayaan terhadap fasilitas kesehatan merupakan salah satu fungsi yang mempengaruhi seseorang dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan Azhari, 2002 Pelayanan kesehatan di posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat KMS lansia sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita deteksi dini atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam catatan kondisi kesehatan yang lazim digunakan di puskesmas Depkes RI, 2003. Menurut Azwar 2006, tuntutan kesehatan berkaitan dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan, dengan demikian perkembangan teknologi harus selalu diperhatikan agar kegiatan pelayanan kesehatan dapat memberikan pelayanan bermutu terhadap konsumen. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan,tingkat fasilitas kesehatan dinyatakan baik karena pada umumnya responden menyatakan bahwa dengan adanya fasilitas di posyandu lansia meliputi: tempat pelaksanaan posyandu lansia yang bersih dan sejuk, adanya alat penimbang dan pengukur tinggi badan, adanya tensimeter, tersedianya Kartu Menuju Sehat KMS, serta tersedianya obat-obatan. Namun untuk meja dan kursi yang tersedia di posyandu belum memadai untuk pelaksanaan posyandu lansia. Namun hal ini tidak menghambat dalam pelaksanaan posyandu lansia. Teras rumah yang luas dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan posyandu. Dari hasil penelitian dapat dilihat 83 responden 92.2 mempunyai persepsi yang baik tentang pelayanan posyandu lansia, sedangkan 7 responden 7,8 mempunyai persepsi yang cukup baik tentang pelayanan posyandu lansia, namun pelayanan di posyandu lansia harus tetap ditingkatkan agar semakin banyak lansia yang datang ke posyandu lansia. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak semua calon responden dapat diyakini untuk mengisi kuesioner. Disini peneliti telah berusaha meyakinkan calon responden, namun ada sebagian calon responden yang tetap tidak bersedia untuk menjadi responden penelitian. Selain itu jarak antar posyandu lansia yang cukup jauh, membuat peneliti sedikit kesulitan dalam mengumpulkan data. Namun kemudian masalah ini dapat diatasi peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Dari data demografi menunjukkan bahwa jumlah responden perempuan lebih banyak dari pada laki-laki, pendidikannya rata-rata SMA, usia responden terbanyak di usia 55-59 tahun, dan seluruh responden bersuku minang. 2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunujukkan bahwa persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Tarok Kecamatan payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat, terdapat 83 responden 92,2 memiliki persepsi yang baik terhadap pelayanan posyandu lansia, sedangkan 7 responden 7,8 mempunyai persepsi yang cukup baik terhadap pelayanan posyandu lansia.Namun pelayanan di posyandu lansia masih butuh ditingkatkan agar semakin banyak lansia yang hadir di posyandu lansia.

6.2 Saran

1. Bagi Pendidikan Keperawatan Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi Program Studi Ilmu Keperawatan khususnya bagi instansi keperawatan Gerontik sehingga dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik. Universitas Sumatera Utara