Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Lansia Sarana dan Prasarana Tingkat Perkembangan Posyandu Lansia

2.3.6 Penyelenggaraan Posyandu Lansia 2.3.6.1 Waktu Penyelengaraan Penyelenggaraan posyandu lansia pada hakikatnya dilaksanakan dalam 1 satu bulan kegiatan, baik pada hari buka posyandu maupun di luar hari buka posyandu sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih, sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila diperlukan, hari buka posyandu dapat lebih dari satu kali dalam sebulan Depkes Provinsi Sumatera Utara,2007.

2.3.6.2 Tempat Penyelengaraan

Tempat penyelengaran kegiatan posyandu lansia sebaiknya berada pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelengaraan tersebut dapat di salah satu rumah warga, halaman rumah, balai desakelurahan, balai RWRTdusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran atau tempat khusus yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat yang dapat disebut dengan nama “Wisma Posyandu” atau sebutan lainnya Depkes Provinsi Sumatera Utara,2007.

2.3.7 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Lansia

Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap lansia, mekanisme pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah 31ector 5 tahapan 5 meja sebagai berikut : a Tahap pertama : pendaftaran anggota posyandu lansia sebelum pelaksanaan pelayanan. Universitas Sumatera Utara b Tahap kedua : pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan lansia serta penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. c Tahap ketiga : pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status mental. d Tahap keempat : pemeriksaan air seni dan kadar darah laboratorium sederhana e Tahap kelima : pemberian penyuluhan dan konseling Depkes RI, 2003

2.3.8 Sarana dan Prasarana

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan posyandu lansia, dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang antara lain : 1. Tempat kegiatan gedung, ruangan atau tempat terbuka 2. Meja dan kursi 3. Alat tulis 4. Buku pencatat kegiatan buku register bantu 5. Kit lansia, yang berisi : timbangan dewasa, meteran pengukur tinggi badan, stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer. 6. KMS kartu menuju sehat lansia. 7. Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan BPPK lansia Depkes RI, 2003. Universitas Sumatera Utara

2.3.9 Tingkat Perkembangan Posyandu Lansia

Tingkat perkembangan kegiatan posyandu lansia dapat digolongkan menjadi 4 empat tingkatan yaitu : a Posyandu lansia pratama adalah posyandu yang belum mantap, kegiatan yang terbatas dan tidak rutin setiap bulan dengan frekuensi 8 kali. Jumlah kader aktif terbatas serta masih memerlukan dukungan dana dari pemerintah. b Posyandu lansia madya adalah posyandu yang telah berkembang dan melaksanakan kegiatan 33ector setiap bulan paling sedikit 8 kali setahun jumlah kader aktif lebih dari 3 dengan cakupan program 50 serta masih memerlukan dukungan dana dari pemerintah. c Posyandu lansia purnama adalah posyandu yang sudah mantap melaksanakan kegiatan secara lengkap paling sedikit 10 kali setahun, dengan beberapa kegiatan tambahan di luar kesehatan dan cakupan yang lebih tinggi 60 . d Posyandu lansia mandiri adalah Posyandu purnama dengan kegiatan tambahan yang beragam dan telah mampu membiayai kegiatannya dengan dana sendiri Depkes RI,2003.

2.4 Puskesmas

2.4.1 Defenisi Puskesmas

Pusat kesehatan masyarakat Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat Universitas Sumatera Utara