18
“Slavin mengatakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen
” Etin Solihatin Raharjo,2009: 4
Sejalan dengan pendapat tersebut Tukiran Taniredja dkk 2011: 55 menyatakan bahwa “Pembelajaran Kooperatif cooperative learning
merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang
terstruktur”. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa
model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran di mana siswa bekerja bersama dalam belajar kelompok dan sekaligus masing-
masing bertanggung jawab pada aktivitas belajar anggota kelompoknya, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi pelajaran
dengan baik.
3. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
Setiap model pembelajaran memiliki karakteristik atau ciri khas yang berbeda antara model pembelajaran yang satu dengan yang lainnya. Begitu
pula dengan model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri yang tidak terdapat pada model pembelajaran lain. Stahl dalam Tukiran Taniredja dkk
2011: 59 menyatakan “Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah; 1 belajar bersama
dengan teman, 2 selama proses belajar terjadi tatap muka antar
19
teman, 3 saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok, 4 belajar dari teman sendiri dalam kelompok, 5 belajar
dalam kelompok kecil, 6 produktif berbicara dan saling mengemukakan pendapat, 7 keputusan tergantung pada peserta didik
sendiri, 8 peserta didik aktif”. Selain ciri-ciri tersebut pembelajaran kooperatif tidak sama dengan
sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang
dilakukan secara asal-asalan. Roger dan David Johnson dalam Agus Suprijono 2012: 58 menyatakan
“Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah:
a. Positive Interdependence saling ketergantungan positif
b. Personal Responsibility tanggungjawab perseorangan
c. Face to face promotive interaction interaksi promotif
d. Interpersonal Skill komunikasi antar anggota
e. Group processing pemrosesan kelompok”.
Selain unsur-unsur
pembelajaran kooperatif
tersebut yang
menyebabkan pembelajaran kooperatif lebih produktif dibandingkan dengan pembelajaran kompetitif dan individual, Johnson, Johnson dan
Smith Miftahul Huda,2012: 76 menyatakan karakteristik model pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembelajaran
kompetitif dan individual antara lain : a.
Bekerja secara kelompok-kelompok kecil yang heterogen. b.
Mengupayakan keberhasilan kerja teman-teman satu kelompok. c.
Apa yang bermanfaat bagi diri sendiri harus bermanfaat bagi orang lain. d.
Keberhasilan bersama dirayakan bersama. e.
Penghargaan dipandang sebagai sesuatu yang tak terbatas.
20
f. Dievaluasi dengan membandingkan performa satu sama lain.
Berdasarkan pendapat-pendapat
tersebut dapat
disimpulkan karakteristik dari pembelajaran kooperatif antara lain :
a. Peserta didik aktif.
b. Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman.
c. Bekerja secara kelompok-kelompok kecil yang heterogen.
d. Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok.
e. Mengupayakan keberhasilan kerja teman-teman satu kelompok.
f. Apa yang bermanfaat bagi diri sendiri harus bermanfaat bagi orang
lain. g.
Keberhasilan bersama dirayakan bersama. h.
Penghargaan dipandang sebagai sesuatu yang tak terbatas. i.
Dievaluasi dengan membandingkan performa satu sama lain. j.
Pembelajaran kooperatif memiliki lima unsur atau elemen dasar yaitu positive interdependence saling ketergantungan positif, personal
responsibility tanggungjawab perseorangan, face to face promotive interaction interaksi promotif, interpersonal skill komunikasi antar
anggota, group processing pemrosesan kelompok.
4. Model Pembelajaran