Model Pembelajaran Tinjauan tentang Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Teams Games Tournaments

20 f. Dievaluasi dengan membandingkan performa satu sama lain. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan karakteristik dari pembelajaran kooperatif antara lain : a. Peserta didik aktif. b. Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman. c. Bekerja secara kelompok-kelompok kecil yang heterogen. d. Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok. e. Mengupayakan keberhasilan kerja teman-teman satu kelompok. f. Apa yang bermanfaat bagi diri sendiri harus bermanfaat bagi orang lain. g. Keberhasilan bersama dirayakan bersama. h. Penghargaan dipandang sebagai sesuatu yang tak terbatas. i. Dievaluasi dengan membandingkan performa satu sama lain. j. Pembelajaran kooperatif memiliki lima unsur atau elemen dasar yaitu positive interdependence saling ketergantungan positif, personal responsibility tanggungjawab perseorangan, face to face promotive interaction interaksi promotif, interpersonal skill komunikasi antar anggota, group processing pemrosesan kelompok.

4. Model Pembelajaran

Kooperatif tipe TGT Teams Games Tournaments Model Pembelajaran Kooperatif dibagi menjadi beberapa jenis antara lain Student Team Achievement Divisions STAD, Teams Games Tournaments TGT, Jigsaw, Team Accelerated Instruction TAI, 21 Cooperatif Integrated Reading and Composition CIRC. Dalam penelitian ini model pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah jenis TGT Teams Games Tournaments. Robert E. Slavin 2005: 13 menyatakan bahwa “Teams Games Tournament pada mulanya diciptakan oleh John Hopkins yang kemudian dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwards”. “Model TGT adalah suatu model pembelajaran yang didahului dengan penyajian materi pembelajaran oleh guru dan diakhiri dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa. Setelah itu, siswa pindah ke kelompok masing-masing untuk mendiskusikan dan menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah yang diberikan oleh guru. Sebagai ganti dari tes tertulis, setiap siswa akan bertemu seminggu sekali pada meja turnamen dengan dua rekan dari kelompok lain untuk membandingkan kemampuan kelompoknya dengan kelompok lain” Nur Asma,2006: 54. Slavin 2008: 163 menyatakan “Secara umum TGT sama saja dengan STAD kecuali satu hal : TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka”. Sejalan dengan pendapat tersebut Miftahul Huda 2012: 116 menyatakan “TGT mirip dengan STAD dalam hal komposisi kelompok, format intruksional dan lembar kerjanya. Bedanya jika STAD fokus pada komposisi kelompok berdasarkan kemampuan, ras, etnik, dan gender, maka TGT umumnya fokus hanya pada level kemampuan saja. Selain itu jika dalam STAD, yang digunakan adalah kuis, maka dalam TGT istilah tersebut biasanya berganti menjadi game akad emik” STAD atau Student Team Achievement Divisions adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang langkah-langkah pelaksanaannya menurut Agus Suprijono 2012: 3 antara lain : a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen. 22 b. Guru menyajikan pelajaran. c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota- anggota kelompok. d. Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. e. Memberi evaluasi. f. Kesimpulan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang pembagian kelompoknya lebih menekankan pada level kemampuan akademik siswa, selain itu terdapat game akademik di mana para siswa berlomba sebagai wakil kelompok mereka terhadap wakil kelompok lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka.

5. Tahap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournaments