Kredit Berdokumen Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Conversion Sebagai Perbuatan Melawan Hukum Dalam Transaksi Perdagangan Internasional T1 312009031 BAB II

61 Jual beli perdagangan antar negara, yang menjadi pedoman adalah peraturan Internasional mengenai cara pembayaran yang harus dilakukan oleh pembeli melalui bank 122 . Dalam setiap transaksi perdagangan selalu menimbulkan hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak yaitu, pihak penjual diwajibkan melakukan penyerahan barang yang telah diperjanjikan dan berhak pula sesuai dengan prestasinya untuk menerima pembayaran atas harga barang yang telah dijualnya 123 . Begitu pula sebaliknya pembeli berkewajiban membayar atau melunasi harga dari barang yang diserahkan dan berhak menuntut penyerahan barang yang dibelinya. Dalam kaitan denga uraian mengenai gambaran umum perdagangan internasional, seperti telah Penulis kemukakan di atas skripsi ini hanya akan membicarakan satu aspek dari banyak aspek dalam perdagangan internasional, aspek tersebut yaitu konversi 124 .

2.12. Kredit Berdokumen

Documentary Credit Kaitan dengan gambaran umum perdagangan internasional dalam dunia perdagangan khususnya ketika melibatkan dunia perbankan dikenal dengan apa yang disebut dengan letter of credit. Ada keanekaragaman penyebutan letter of 122 Di Indonesia sudah ada Undang-Undang No. 32 tahun 1964, Lembaran Negara No. 131 tahun 1964 tentang Peraturan Lalu Lintas Devisa, dan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1976, Lembaran Negara No. 17 Tahun 1976 tentang Penyempurnaan Pelaksanaan Ekspor Impor dan Lalu Lintas Devisa. 123 H. M. N., Purwosutjipto SH., Pengaturan Pokok Hukum Dagang Indonesia -Jilid 4: Hukum Jual Beli Perusahan, Penerbit Djambatan, Jakarta 2003, hlm., 21. 124 Lihat pengertian konversi seperti terdapat dalam Bab. II skripsi ini. 62 credit . Biasanya juga di dalam percakapan sehari-hari Lembaga ini disingkat orang denga sebutan LC yaitu singkatan dari letter of credit dan ada juga yang mengatakan credit opening acreditief opening dimana dalam bahasa Belanda disebut credetbrief dan dalam bahasa Prancis lettre de credet. Di Negara Jerman dikenal dengan nama Accreditief dan di negara Belgia dan Amerika Serikat lebih dikenal dengan istilah crediet tetapi bukan dalam arti yang sebenarnya bagi kredit 125 . Di samping istilah-istilah yang disebut di atas masih ada lagi dikenal istilah lain untuk lembaga ini yaitu kredit berdokumen dokumentary credit . Dikatakan demikian karena pembukaan kredit tersebut dengan dasar penyerahan dokumen-dokumen tertentu sehingga apabila penjual beneficiary yang berhak atas harga barang yang telah dijualnya kepada pembeli applicant maka ia hanya dapat meminta pembayaran sejumlah uang dari bank yang bersangkutan dan bank tersebut meminta beberapa dokumen-dokumen tertentu. Adakalanya suatu bank tidak mensyaratkan untuk menyerahkan dokumen-dokumen tertentu sewaktu penjual beneficiary meminta pembayaran. Cara yang demikian di dalam dunia perbankan disebut dengan istilah kredit blanko blanco credit . 126 . Pembayaran dalam perdagangan internasional sebagai suatu kewajiban kontraktual ini dilakukan dengan cara membuka letter of credit. Terjadi dengan 125 Ibid . hlm., 23. Kredit memang tidak harus dikonotasikan sebagai orang berhutang. 126 Ibid. 63 pembayaran yang dilakukan oleh bank dan umumnya dipahami atas perintah pembeli untuk kepentingan penjual. Mengenai definisi dari letter of credit ini banyak penulis telah berusaha mendefinisikannya antara lain akan dikemukakan sebagai berikut: Leter Of Credit LC adalah adalah suatu persetujuan atau surat perintah untuk membayarkan uang dari seseorang kepada orang lain dengan syarat. Biasanya surat perintah membayar ini datangnya dari pembeli untuk penjual 127 . Disamping definisi leter of credit sebagaimana telah dikemukakan di atas ada juga pengertian bahwa: LC adalah suatu alat atau surat, yang dikeluarkan oleh suatu bank, atas permintaan dan atas beban si pembeli. Dengan LC itu bank tersebut menyetujui, bahwa wesel-wesel si penjual dapat menarik atas bank itu atau bank lainnya, yang ditunjuk dalam LC, dan bahwa wesel-wesel tersebut, jika memenuhi syarat-sayat yang tercantum dalam LC-nya akan dibayar sebagaimana mestinya dengan akseptasi danatau pembayaran yang terakhir ini bergantung kepada jenis-jenis wesel yang ditentukan dalam LC yaitu apakah wesel- wesel itu adalah “ time bills of exchange payable on demand ” 128 . Sementara itu, ada pula yang mendefinisikan Letter Of Credit atau biasa disingkat dengan LC sebagai: suatu surat yang dikeluarkan oleh suatu Bank atas permintaan importir langganan Bank tersebut yang ditujukan kepada eksportir di luar negeri yang menjadi relasi importir itu, letter of credit itu memberi hakkepada eksportir itu untuk menarik wesel-wesel atas importir bersangkutan untuk sejumlah uang yang disebutkan dalam surat itu. Seterusnya Bank bersangkutan menjamin untuk 127 JT Sianipar SE., Asuransi Pengangkutan Laut Marine Insurance, Bagian Pertama, Penerbit PT. Asuransi Jasa Indonesia, Jakarta 1990, hlm., 40. 128 Kartono., SH, Komentar Tentang: Surat Kredit LC, Letter Of Credit, Konosemen BL, Bill of Lading, Wesel BE, Bill of Exchange, Dokumen-dokumen lainnya , Cetakan I, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta 1980, hlm., 9. 64 mengakseptir atau menghonorir wesel yang tertarik itu asal saja sesuai dan memenuhi semua syarat yang tercantum dalam surat itu 129 . Apabila merujuk brosur yang dikelurkan oleh International Banking Department CONTINENTAL Bank Continental Illonois National Bank and Trust Company of Chicago maka didapati definisi LC sebgai berikut: Basically, it is a document in which a bank undertakes to pay a party named in the document the beneficiary a sum of money provided certain conditions described in the letter of credit are met. Generally, this money will be paid when the beneficiary submits proof, usually in the form of documents, of having met the conditions. 130 Dari definisi-definisi di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa letter of credit itu adalah suatu perintah order yang biasanya dilakukan oleh pembeli atau importir yang ditujukan kepada Bank untuk membuka LC agar membayar sejumlah uang kepada Bank penjual atau eksportir. Biasanya sebelum seorang importir membuka LC di suatu Bank, si importir telah membuat suatu perjanjian jual beli sale contract terlebih dahulu dengan si penjual eksportir. Berdasarkan kontrak jual beli tersebut si pembeli tadi membuka LC di sebuah Bank dimana ia berdomisili. Hal ini dilakukannya tidak lain hanya sebagai alat untuk mempermudah cara pembayaran yang aman kepada si penjual eksportir, apabila tempat tinggal 129 Amir MS., Teknik Perdagangan Luar Negeri, Cetakan Kedua, Penerbit Bhratara Karya Aksara, Jakarta 1980, hlm., 23. 130 Commercial Letter Of Cr edit, International Banking Depa rtement Continental Bank, Continental Illinois National Bank and Company Of Chicago . 65 masing-masing pihak berlainan negara, di samping juga untuk memenuhi isi perjanjian jual beli perusahan yang telah diperkuat oleh kedua belah pihak yang menjadi dasar pembukaan LC tersebut 131 . Di atas disebutkan bahwa ada pendapat jika dasar pembukaan LC adalah perjanjian jaul beli dimana si importir si pembeli di dalam salah satu clausule dari perjanjian itu menyatakan bahwa ia akan segera membuka LC pada suatu Bank tertentu. Namun begitu tidaklah tepat apabila dengan adanya clausule itu lantas dikatakan bahwa credit opening itu sama dengan suatu perjanjian yang digantungkan kepada suatu syarat opschortende voorwaarde , walaupun sebenarnya si penjual eksportir baru akan mengirimkan barangnya setelah si pembeli menyuruh Bank membuka kredit untuk kepentingan penjual atas beban pembeli. LC adalah suatu kontrak yang bersifat voluntir dan unconditional 132 Dalam pelaksanaan pembukaan suatu LC, ada beberapa pihak yang berkepentingan yaitu 133 : pertama, Pembeli importir Pihak ini mengadakan transaksi jual-beli dengan pihak penjual atau eksportir, mengajukan permohonan pembukaan LC untuk pelaksanaan pembayarannya kepada Bank Devisa atas nama penjual atau eksportir setelah memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku 131 Hadisoeprapto, Op Cit, hlm., 27. 132 Uraian mengenai hal ini dapat dilihat dalam Jeferson Kameo SH., LL.M., Ph.D. Kontrak Sebagai Nama Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Kristen Satya Wacana salatiga, Bab II, tentang Perikatan Voluntir. 133 Amir M.S., Letter of Credit Dengan Pembahasan Khusus Standby LC dalam Bisnis Ekspor Impor , Penerbit PPM, Jakarta 2005, hal., 3. 66 untuk impor seperti Surat ijin Importir dan lain sebagainya. Pihak pembeli ini biasanyadisebut sebagai importir accountee ataupun principal. Kedua, Bank Pembuka LC Bank Pembuka LC ini dalam bahasa asingnya dikenal dengan the Opening Bank atau the Issuing Bank . Bank ini melakukan pembukaan kredit setelah adanya permohonan pengajuan pembukaan LC dari pemohon kredit yakni pembeli. Ketiga Pihak Penjual. Penjual merupakan pihak untuk mana suatu permintaan pembukaan LC dibuka bagi pelaksanaan pembayaran transaksi yang telah terjadi antara ia pihak penjual dengan pihak pembeli. Biasanya pihak penjual di sini disebut juga dengan eksportir atau beneficiary atau vendor atau drawer yang menerima LC itu. Keempat, Bank Pembayar LC atau Paying Bank pembayar LC yaitu pihak bank yang disebutkan dalam LC dimana diterbitkan wesel dan yang melakukan pembayaran kepada pihak penjual beneficiary apabila dokumen- dokumen yang disyaratkan telah dipenuhi. Bank pembayar biasanya merupakan pemelihara rekening atau depository correspondent bank pembuka issuing bank. Kelima, Confirming Bank yaitu bank kedua selain bank pembuka atau issuing bank yang ikut menjamin pembayaran LC atau menjamin adanya pembayaran wesel yang diterbitkan atas LC yang bersangkutan. Keenam , Negotiating Bank ialah bank yang tidak tercantum dalam LC yang menyanggupi untuk membelimengambil alihmenegosiasi wesel yang 67 diterbitkan oleh pihak penjual beneficiary. Pembayaran ini segera dilakukan terhadap penjual beneficiary disertai dengan hak regres kepada penerbit wesel; kecuali apabila negotiating bank merupakan issuing bank atau confirming bank . Ketujuh, Remmiting Bank ialah bank yang meneruskan dokumen-dokumen dari penjualeksportir beneficiary kepada issuing bank. Pihak remmiting bank dapat dilakukan oleh advising bank, negotiating bank atau paying bank. Kedelapan, Reimbursing Bank yaitu bank yang melakukan penggantian atas pembayaran reimbursement terhadap bank yang melakukan pembayaran atau membayar, mengakseptasi atau menegosiasi wesel atas LC. Dapat bertindak sebagai reimbursing bank ialah issuing bank atau bank lain yang mendapat kuasa dari issuing bank untuk melakukan reimbursement.

2.13. Kewajiban dan Tanggung Jawab Bank

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Perbuatan Melawan Hukum Dalam Transaksi Jual Beli Melalui Internet(E-COMMERCE) Berdasarkan Kuhperdata

7 83 108

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hak Pemegang Saham Minoritas dalam Transaksi Bisnis Internasional T1 312010025 BAB I

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hak Pemegang Saham Minoritas dalam Transaksi Bisnis Internasional T1 312010025 BAB II

0 3 58

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Conversion Sebagai Perbuatan Melawan Hukum Dalam Transaksi Perdagangan Internasional

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Conversion Sebagai Perbuatan Melawan Hukum Dalam Transaksi Perdagangan Internasional T1 312009031 BAB I

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Conversion Sebagai Perbuatan Melawan Hukum Dalam Transaksi Perdagangan Internasional T1 312009031 BAB IV

0 1 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jaminan Deposito Atas Kredit Berdokumen dalam Perdagangan Internasional T1 312009015 BAB II

0 1 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggung Menanggung Importir dan Pengangkut dalam Transaksi Perdagangan Internasional

0 0 11

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jaringan dan Informasi serta Transaksi Elektronik T1 BAB II

0 1 52

BAB III PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM KONSTRUKSI HUKUM DI INDONESIA A. Konsep Dan Definisi Perbuatan Melawan Hukum - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Hakim terhadap Penguasaan Tanah Secara Melawan Hukum: Studi ter

0 0 30