Prinsip Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Conversion Sebagai Perbuatan Melawan Hukum Dalam Transaksi Perdagangan Internasional T1 312009031 BAB II

52 internasional diberi pengertian yang lebih luas sehingga dapat mencakup peristiwahubungan hukum yang sejenis dari suatu sistem asing 95 ”. Jika diteliti lebih jauh Putusan 1887 tersebut di atas mengandung elemen- elemen asing, maka dalam penerapan hukum mana yang lebih berlaku di dalam transaksi adalah adil bila para hakim dalam mengadili dan memutus perkara Putusan 1887 menetapkan lex causae berdasarkan prinsip hukum perdagangan internasional yaitu; lex mercatoria.

2.10. Prinsip

Lex Mercatoria Secara historis, lex mercatoria merupakan sekumpulan hukum kebiasaan diantara para pedagang Eropa yang diadministrasikan oleh pengadilan pedagang merchant court dimana ada dari unsur pengadil adalah pedagang itu sendiri yang menjadi hakimnya. Gagasan dasar inilah yang ada di balik penelitian banyak lembaga-lembaga arbitrase internasional saat ini. Sebagai suatu tradisi hukum, lex mercatoria yang merupakan hukum kebiasaan pedagang Eropa pada abad pertengahan tidak terekam atau tercatat dalam bentuk homogen. Lex Mercatoria terekam dalam berbagai literatur, nasehat berkala kepada pedagang, dekrit raja, hukum munisipal municipal law , custom of fair, glossary dan komentar hukum Romawi dan Kanonik 96 . 95 Cheshire, G.C. North P.M., Private International Law. Butterworths, 12 th , 1992, hlm., 46-47. 53 Pada saat itu, hukum ini hanya berlaku bagi orang tertentu, yakni pedagang, dan tempat tertentu, seperti pasar dan pelabuhan laut. Ia juga mengatur hubungan perdagangan di suatu kota 97 . Belakangan dalam konteks yang lebih modern, mendefinisikan lex mercatoria sebagai: the customs or usages of internationa l trade, or the rules of law that are common to all or most of the states engaged international trade ot to those that connected with the contract 98 . Stocker mengutip Goldman memberikan batasan. lex mercatoria sebagai a set of genaral principles, and customary rules spontaneously referred to or elaborated in the framework of international trade without reference to a particular national system or laws. 99 Selain itu ada pula yang mendefinisikan lex mercatoria sebagai: rules of laws which are common to all or most of the states engaged in international trade or to those state connected which the disputes, and if not ascertainable, the rules which appear to be appropriate and equitable. 100 Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat dikatakan, bahwa prinsip- prinsip dan kebiasaan yang diterima secara umum dalam praktek perdagangan 96 Roy Gooede “The Concept of Good Faith in English Law” , www.cn.itcrdcsframe2.htm diakses pada 20 Juli 2002. 97 Harold J, Berman, Law a nd Revolution, The Formation of the western Legal Tradition Cambridge: Harvard University Press, 1999, hlm., 341. 98 J.G. Castel, et.al, The Canadian Law and Practice of International Trade with Pa rticular Emphasis on Export and Import of Goods and Services, Toronto: Emmons Montgomery Publication Limited, 1991, hlm., 105. 99 C.W.O. Stoecker, “The Lex Mercatoria: to What Extent Does it Exist?”, dalam journal of international Arbitration, Vol 7, 1990, hlm., 105. 100 O. Lando, ”The Lex Mercatoria in International Commercial Arbitration”, dalam International and Comparative Law Quarterly, Vol 34, 1985, hlm., 747. 54 internasional tanpa merujuk pada suatu sistem hukum internasional tertentu lex mercatoria merupakan suatu norma yang bersifat otonom, suatu norma yang berlaku di kalangan masyarakat dagang atau belakangan agak sedikit dirancukan dengan istilah bisnis 101 . Adapun elemen-elemen lex mercatoria di alam perdagangan internasional dihimpun dan ditegaskan keberadaannya lewat 102 : Kompilasi-kompilasi tertulis asas-asas dan aturan-aturan dalam bidang atau sektor perdagangan tertentu 103 yang dilakukan oleh badan-badan internasional publik atau swasta. Contohnya: kompilasi Incoterms 2000 atau Uniform Customs and Practice for Documentary Credit 104 ; Konvensi-konvensi hukum inteternasional atau regional yang mengatur sektor-sektor perdagangan internasional tertentu secara subtansial, yang dipelopori oleh The UNCITRAL Convention on Contracts for International Sale of Goods 105 dan diikuti oleh perbagai konvensi lain misalnya, Convention on the Limitation Period in the International Sale of Goods 106 ; UNIDROIT Convention 101 Khairandy Ridwan, Pengantar Hukum Perdata Internasional, FH UII Press, Yogyakarta, 2007, hlm., 126. 102 Lihat websites resmi UNCITRAL pada http:www.uncitral.orguncitral atau International Institute for the Unification of Private Law UNIDROIT pada http:www.unidroit.org atau Internasional Chamber of Commerce pada http:www.iccwbo.org. 103 Perkembangandi atas menunjukan bahwa dewasa ini, sekurang-kurangya di bidang perdagangan internasional, sedang tumbuh seperangkat asas dan aturan hukum yang memiliki ciri dan sifat seperti layaknya sebuah sistem hukum nasional yang otonom dan idependen. Bidang hukum baru inilah yang dikenal dengan sebutan the New Lex Mercatoria. Lihat Dr. Bayu Seto Hardjowahono, SH., LL.M. Op.Cit., hlm. 318. 104 UCPDC, 1993. 105 Vienna, 1980. 106 Amended, 1980. 55 on Internasional Financial Leasing 107 ; Convention on International Interests in Mobile Equipment 108 ; The United National Convention on the Assignment of Receivables in International Trade 109 ; UNIDROIT Convention on International Factoring 110 ; Pembentukan model laws dan legal guides atau modelpedoman pembuatan peraturan perundang-undangan yang sebenarnya di maksudkan untuk dijadikan model dalam pembuatan peraturan perundang-undangan nasional, tetapi secara subtantif mengandung asas-asas dan aturan-aturan yang dianggap sesuai dengan tuntutan kebutuhan perdagangan internasional. Misalnya, The UNCITRAL Legal Guide on Drawing up International Contracts for the Contruction of Industrial Work 1988, UNIDROIT Model Franchise Disclosure Law 2002, dan UNCITRAL Model Legislative Provisions on Privately Financed Infrastucture Projects 2004; Pembuatan law restatements atau kondifikasi tidak resmi dari asas-asas dan aturan-aturan yang hidup dan berkembang dalam praktik perdagangan internasional, yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada di antara sistem-sistem atau tradisi- taradisi hukum yang ada di dunia. Contoh yang paling baik untuk menggambarkan pranata ini adalah Principles of International Commercial Contracts 2004 yang berisi sekumpulan asas dan aturan dalam kontrak bisnis internasional, baik yang dikenal dalam praktik maupun yang dianggap terbaik untuk mengatasi persoalan-persoalan 107 Ottawa, 1988. 108 Cape Town, 2001. 109 New York, 2001. 110 Ottawa, 1988. 56 perdagangan sehari-hari. Di terimanya prinsip-prinsip UNIDROIT ini di perlbagai forum internasional dan nasional, arbitrase, atau pengadilan biasa, menunjukan adanya kesadaran baru bahwa kaidah-kaidah hukum perdagangan internasional itu sebenarnya ada dan memiliki sifat yang otonom dan independen. Di lingkungan masyarakat Eropa ME juga tengah dikembangkan Principles of European Contract Law yang direncanakan akan menjadi hukum kontrak Eropa sebagai European ius commune walaupun masih banyak pro-kontra mengenai hal ini. Perkembagan terakhir bahkan menunjukan bahwa pendekatan melalui law restatements ini juga merasuk ke bidang hukum HPI, dengan diintrodusirnya ALIUNIDROIT Principles of Transnational Civil Procedure 111 . Pendekatan lain yang digunakan untuk membentuk sumber hukum tertulis dalam wujud penetapan kembali asas-asas yang dianggap hidup dan berlaku dalam praktik perdagangan internasional adalah melalui penyusunan daftar asas- asas seperti yang dilakukan oleh CENTRAL 112 dengan menerbitkan daftar yang disebut The List of Lex Mercatoria Principles, yang tidak saja mencakup asas-asas yang berlaku di bidang kontrak internasional, tetapi juga di semua bidang hukum perdagangan, bahkan termasuk asas-asas HPI. Perkembagan di atas menunjukan bahwa dewasa ini.melihat praktek transaksi perdagangan internasional yang tumbuh dengan seperangkat asas dan aturan hukum yang memiliki ciri dan sifat sepertil layaknya sebuah sistem hukum 111 American Law InstituteUNIDROIT, ALIUNIDROIT Principles of Transnational Civil Procedure, Cambridge Univesity Press, Weshington D.C., Rome, 2004. 112 Lihat CENTRAL-Transnational Data Base, http:wwwtldb.de. 57 nasional yang otonom dan independen 113 , maka eksestensi lex mercatoria sebenarnya tidak perlu diragukan lagi. Sebagai bukti bahwa ia memang benar- benar eksis dapat dilihat dalam kontrak-kontrak dagang internasional yang baik secara eksplisit maupun implisit mengadung klausula mengenai yang menunjukan penggunaan lex mercatoria. Hal yang sama juga terlihat dalam arbritrase perdagangan internasional 114 .

2.11. Tinjauan Umum Transaksi Perdagangan Internasional

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Perbuatan Melawan Hukum Dalam Transaksi Jual Beli Melalui Internet(E-COMMERCE) Berdasarkan Kuhperdata

7 83 108

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hak Pemegang Saham Minoritas dalam Transaksi Bisnis Internasional T1 312010025 BAB I

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hak Pemegang Saham Minoritas dalam Transaksi Bisnis Internasional T1 312010025 BAB II

0 3 58

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Conversion Sebagai Perbuatan Melawan Hukum Dalam Transaksi Perdagangan Internasional

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Conversion Sebagai Perbuatan Melawan Hukum Dalam Transaksi Perdagangan Internasional T1 312009031 BAB I

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Conversion Sebagai Perbuatan Melawan Hukum Dalam Transaksi Perdagangan Internasional T1 312009031 BAB IV

0 1 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jaminan Deposito Atas Kredit Berdokumen dalam Perdagangan Internasional T1 312009015 BAB II

0 1 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggung Menanggung Importir dan Pengangkut dalam Transaksi Perdagangan Internasional

0 0 11

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jaringan dan Informasi serta Transaksi Elektronik T1 BAB II

0 1 52

BAB III PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM KONSTRUKSI HUKUM DI INDONESIA A. Konsep Dan Definisi Perbuatan Melawan Hukum - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Hakim terhadap Penguasaan Tanah Secara Melawan Hukum: Studi ter

0 0 30