Evaluasi Produktivitas Analisis Produktivitas Dengan Metode Marvin E. Mundel Pada PT. Karya Murni Perkasa

W’ IE = Weight corresponding to input energy bobot berdasarkan input energi W’ IX = Weight corresponding to input capital fixed bobot berdasarkan input nilai uang tetap I H = Input Human input tenaga kerja Rp I M = Input Material input bahan bakuRp I C = Input Capital Working input nilai uang berjalanRp I E = Input Energy input energiRp I X = Input Capital Fixed input nilai uang tetapRp

3.7 Evaluasi Produktivitas

8 1. Pembuatan scatter diagramtrend hasil pengukuran produktifitas baik untuk produktifitas total, produktifitas parsial, produktifitas total faktor dan produktifitas produk. Scatter diagram dengan jelas menggambarkan trend dan fluktuasi capaian produktifitas dari periode ke periode. Evaluasi adalah fase berikutnya setelah pengukuran produktifitas dilakukan. Tujuan evaluasi ialah mendapatkan informasi yang akurat tentang tingkat kemajuan perusahaan pada saat ini relatif terhadap kemajuan yang dicapai dalam periode sebelumnya ditinjau dari sudut capaian produktivitas. Untuk lebih membantu dalam analisis dan evaluasi terhadap hasil pengukuran produktifitas tersebut maka beberapa alat bantu yang umum digunakan ialah: 8 David J Sumanth.1984. Productivity Engineering and Management. Hal. 39-40. Universitas Sumatera Utara 2. Pembuatan tabel deviasi yang menunjukkan plus-minus produktifitas parsial pada masing-masing produk relatif terhadap periode sebelumnya. Angka- angka dalam sel menunjukkan contoh hipotesis dari besarnya perubahan kenaikan atau penurunan tingkat produktifitas parsial pada masing-masing produk pada periode ini relatif terhadap capaian produktifitas periode lalu. Prosedur evaluasi produktivitas: 1. Analisis Perubahan Produktivitas Total 9 Perubahan produktivitas total adalah selisih atau besarnya perbedaan antara produktivitas total pada periode t dan produktivitas total pada periode t-1. ∆�� �� = ∆���−∆�������−1 ���−1+ ∆��� dimana t ≥ 1 a. Jika ∆�� �� = 0, maka tidak ada perbedaan produktivitas total pada periode t dan t-1. b. Jika ∆�� �� 0, maka produktivitas total pada periode t lebih tinggi dari produktivitas total pasa periode t-1. c. Jika ∆�� �� 0, maka produktivitas total pada periode t lebih rendah dari produktivitas total pada periode t-1. 2. Identifikasi masalah: Fishbone diagram Untuk menganalisis produktivitas yang rendah dapat digunakan Fishbone Diagram Sebab-Akibat untuk mengenali sumber utama yang mungkin terkait masalah yaitu manusia, mesin dan peralatan, bahan, metode dan lingkungan. 9 Sukaria Sinulingga. 2010.Analisis dan Rekayasa Produktivitas. Universitas Sumatera Utara. Ha 106-122. Universitas Sumatera Utara 3. Pohon Evaluasi Produktivitas Evaluasi produktivitas adalah penilaian terhadap capaian produktivitas actual productivity dan estimasi produktivitas pada periode berikutnya. Tujuan penilaian ialah mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan estimasi produktivitas pada periode berikutnya. Dalam terminologi evaluasi produktivitas, estimasi produktivitas disebut budgeted productivity. Dengan demikian, budgeted productivity pada periode berikutnya adalah fungsi dari actual productivity pada periode berjalan dan budgeted productivity pada periode berjalan. Jika capaian produktivitas atau actual productivity dari produk I pada periode berjalan adalah PT i0 , budgeted productivity pada periode berjalan adalah PT i0 ’ dan budgeted productivity pada periode berikutnya ialah PT’ i1 maka: PT’ i1 = fPT i0 , PT i0 ’ Dalam menentukan budgeted productivity pada periode berikutnya, perlu diidentifikasi berbagai kendala yang mungkin akan dihadapi misalnya kendala pengadaan sumberdaya baik sumber daya manusia, mesinperalatan, bahan, metode yang dapat digunakan termasuk pengaruh lingkungan. Seperti halnya perhitungan produktivitas total, estimasi produktivitas total juga dihitung dengan model matematik yang sama yaitu: PT i0 ’= � �� ′ � �� ′ Dimana, PT it ’ = estimasi produktivitas total produk i dalam periode t O it ’ = estimasi output produk i dalam periode t I it ’ = estimasi input produk i dalam periode t Universitas Sumatera Utara Dari rumus tersebut terlihat bahwa perbaikan produktivitas dapat dilakukan melalui pendekatan output ataupun pendekatan input. Pendekatan output ialah menyusun rencana peningkatan jumlah output dengan input yang sama atau input yang sedikit meningkat sedangkan pendekatan input ialah peningkatan produktivitas melalui penurunan jumlah penggunaan faktor input. Sumanth 1984 mengembangkan serangkaian alternatif perbaikan produktivitas dengan pendekatan output dan input yang disebutnya pola evaluasi produktivitas atau productivity evaluation tree PET. PET menunjukkan bahwa masing-masing pola memiliki tiga kemungkinan kejadian pada periode berikutnya seperti ditunjukkan dalam Gambar 3.3 dan Tabel 3.1. PET menunjukkan bahwa ada 6 kemungkinan yang dapat menyebabkan capaian produktivitas dalam periode t tidak berbeda dengan produktivitas dalam periode sebelumnya produktivitas dalam periode t-1 yaitu 2 alternatif atau kemungkinan menurut pola A jalur 1,1, kemudian 3 kemungkinan menurut pola B jalur 3, 4, dan 5 dan 1 kemungkinan menurut pola C jalur 7. Selanjutnya ada 7 alternatif cara yang dapat menyebabkan capaian produktivitas dalam periode t lebih tinggi daripada produktivitas periode sebelumnya, yaitu 1 kemungkinan di pola A jalur 9, 3 kemungkinan menurut pola B jalur 10, 11, dan 12 cara yang menyebabkan capaian produktivitas dalam periode t lebih rendah dari capaian produktivitas dalam periode sebelumnya yaitu semuanya berada dalam pola C jalur 19, 20, dan 21. Disamping itu, ada 2 kemungkinan cara yang dapat menyebabkan produktivitas lebih kecil, sama dengan atau lebih Universitas Sumatera Utara besar dari capaian produktivitas sebelumnya yang semua kemungkinannya berada di pola C. Tabel 3.1 Productivity Evaluation Tree PET Periode t-1 Periode t No. Jalur O it-1 ,I it-1 diketahui O it ,I it ; ∆O it =O it -O it-1 ; ∆I it =I it -I it-1 A O it-1 = 0 I it-1 = 0 ∆O it ∆I it PT it ∆PT it 9 ∆I it =0 Infeasible ∆I it Infeasible ∆O it =0 ∆I it PT it =0 ∆PT it =0 1 ∆I it =0 PT it =0 ∆PT it =0 2 ∆I it Infeasible ∆O it Infeasible B O it-1 = 0 ; I it-1 TP it-1 =0 ∆O it ∆I it PT it ∆PT it 10 ∆I it =0 PT it ∆PT it 11 ∆I it PT it ∆PT it 12 ∆O it =0 ∆I it PT it =0 ∆PT it =0 3 ∆I it =0 PT it =0 ∆PT it =0 4 ∆I it PT it =0 ∆PT it =0 5 ∆O it Infeasible C O it-1 0 ; I it-1 TP it-1 ∆O it ∆I it PT it ∆PT it =± 13,6,18 ∆I it =0 PT it ∆PT it 14 ∆I it PT it ∆PT it 15 ∆O it =0 ∆I it PT it ∆PT it 19 ∆I it =0 PT it ∆PT it =0 7 ∆I it PT it ∆PT it 16 ∆O it ∆I it PT it ≥0 ∆PT it 20 ∆I it =0 PT it ≥0 ∆PT it 21 ∆I it PT it ≥0 ∆PT it ± 17,8,22 Dari PET tersebut, mudah ditemukan jalur mana yang dianggap lebih baik untuk dipilih dalam merencanakan perbaikan produktivitas dalam periode berikutnya. Misalnya, apabila manajemen menginginkan peningkatan produktivitas dalam periode berikutnya, maka dapat dipilih salah satu jalur path yang dinilai oleh manajemen yang paling baik dari tujuh jalur yang tersedia untuk dipilih. Universitas Sumatera Utara O it-1 = 0 I it-1 = 0 O it-1 = 0 I it-1 = 0 ∆ it O ∆ it I it PT ∆ it P T Jalur 9 = ∆ it I Infeasible ∆ it I Infeasible = ∆ it O ∆ it I = it PT = ∆ it P T Jalur 1 = ∆ it I Jalur 2 ∆ it I Infeasible = it PT = ∆ it P T ∆ it O Infeasible O it-1 = 0 I it-1 TP it-1 = 0 O it-1 = 0 I it-1 TP it-1 = 0 ∆ it O ∆ it I it PT ∆ it P T Jalur 10 = ∆ it I ∆ it I = ∆ it O ∆ it I = it PT = ∆ it P T Jalur 3 = ∆ it I Jalur 4 ∆ it I = it PT = ∆ it P T ∆ it O Infeasible it PT ∆ it P T Jalur 11 it PT ∆ it P T Jalur 12 Jalur 5 = it PT = ∆ it P T O it-1 I it-1 TP it-1 O it-1 I it-1 TP it-1 ∆ it O ∆ it I it PT ± = ∆ it P T Jalur 13,6,8 = ∆ it I ∆ it I = ∆ it O ∆ it I it PT ∆ it P T Jalur 19 = ∆ it I Jalur 7 ∆ it I it PT = ∆ it P T ∆ it O it PT ∆ it P T Jalur 14 it PT ∆ it P T Jalur 15 Jalur 16 it PT ∆ it P T ∆ it I ≥ it PT ∆ it P T Jalur 20 = ∆ it I Jalur 21 ∆ it I Jalur 17,8,22 ≥ it PT ∆ it P T ≥ it PT ± = ∆ it P T Productivity Evaluation Tree Gambar 3.3 Productivity Evaluation Tree Universitas Sumatera Utara Menurut Sumanth, estimasi produktivitas yang disebut sebagai budgeted productivity dapat ditetapkan dengan dua metode. Estimasi produktivitas total dihitung dengan menggunakan bilangan deviasi dari capaian produktivitas total periode lalu ∆TP it . Indeks i dan t masing-masing merujuk kepada produk ke i dan periode ke t. Estimasi produktivitas total dihitung sebagai berikut: Menurut Sumanth, estimasi produktivitas yang disebut sebagai budgeted productivity dapat ditetapkan dengan dua metode. Estimasi produktivitas total dihitun g dengan menggunakan bilangan deviasi dari capaian produktivitas total periode lalu ∆TP it . Indeks i dan t masing-masing merujuk kepada produk ke i dan periode ke t. Estimasi produktivitas total dihitung sebagai berikut: a. Metode I PT’ it = αPT it-1 + 1- α PT it-1 ’ PT’ it = Estimasi produktivitas total produk i untuk periode t PT it-1 = Aktual produktivitas total produk i untuk periode t-1 α = Parameter smoothing constant dimana 0 ≤ α ≤ 1 � = 2 � + 1 Variasi produktivitas total dengan estimasi produktivitas total dapat dihitung dengan: VPT 1 it = PT 12 -PT 12 ’ PVPT 1 it = � �� 12 ��′ 12 − 1� � 100 VPT = Variasi produktivitas total PVPT = Persentase variasi produktivitas total Universitas Sumatera Utara b. Metode II Untuk metode dua terdapat produktivitas asumsi yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan sebagai target terbaik dari produktivitas total perusahaan. Rumus yang digunakan adalah: PT it = � �� ∗ � �� ∗ O it = O it-1 + ∆O it Iit = I it-1 + ∆I it VPT 2 it = PT it -PT it ’ PVPT 2 it = � �� �� ��′ �� − 1� � 100

3.8 Perencanaan Peningkatan Produktivitas Perusahaan