Proses Produksi Analisis Produktivitas Dengan Metode Marvin E. Mundel Pada PT. Karya Murni Perkasa

Penetapan upah pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian dan prestasi kerja dari karyawan itu sendiri. Pajak atas upah menjadi tanggung jawab karyawan tersebut.Jenis upah yang diberikan oleh perusahaan terdiri dari : 1. Upah Pokok. a. Tenaga kerja borongan diberikan setiap 2 minggu sekali. b. Tenaga kerja bulanan, pembayaran dilakukan pada setiap akhir bulan. 2. Upah Lembur. Karyawan yang melakukan kerja lembur akan mendapatkan tambahan yang dihitung berdasarkan tarif lembur per jam sebesar 1173 x upah per bulan.

2.5 Proses Produksi

PT. Karya Murni Perkasa adalah salah satu pabrik pengolahan aspal hotmix. Kemudian aspal yang dihasilkan langsung dibawa ke tempat yang akan dituju.

2.5.1 Standard Mutu BahanProduk

Adapun standard mutu produk aspal yang dihasilkan oleh PT. Karya Murni Perkasa adalah sebagai berikut : 1. Kadar tanah atau kadar lumpurnya maksimal 1. 2. Aspal hotmix tidak berwarna coklat gelap. 3. Aspal hotmix memiliki daya serap air sebesar 30. Universitas Sumatera Utara

2.5.2 Bahan yang Digunakan

Bahan baku yang digunakan dalam produksi aspal hotmix pada PT. Karya Murni Perkasa adalah: 1. Pasir Pasir ini diperoleh dari sungai. Pasir untuk aspal adalah merupakan pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami batu-batuan. Pasir berfungsi sebagai media perekatan batu. 2. Batu agregat kasar Batu berfungsi sebagai penguat lapisan aspal. Batu yang digunakan terdiri atas dua ukuran, yaitu: a. Batu ½ inci medium agregat b. Batu ¾ inci crush agregat 3. Abu batu Abu batu berfungsi sebagai media perekatan batu. diperoleh dari batu yang telah dihaluskan. Komposisi bahan baku untuk campuran pasir, batu dan abu batu atau disebut agregat dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Komposisi Bahan Baku Agregat Komposisi Bahan Jumlah Batu ¾ crush aggregate 20 Batu ½ medium aggregate 33 Universitas Sumatera Utara Abu batu 35 Pasir 12 Sumber : PT. Karya Murni Perkasa 4. Ter aspal cair Pada pembuatan aspal, ter digunakan untuk merekatkan campuran abu batu dan pasir.

2.5.3 Uraian Proses

Secara garis besarnya proses pengolahan aspal terdiri dari rangkaian proses sebagai berikut : 1. Proses Pencampuran Bahan Baku Proses pencampuran merupakan tahap pertama yang dilakukan dalam proses produksi aspal. Pada proses ini, bahan baku yang terdiri dari batu ½ , batu ¾ , abu batu dan pasir dibawa dengan menggunakan kereta sorong ke cold bin. Cold bin berfungsi sebagai tempat penakaran jumlah masing-masing agregat yang akan digunakan pada proses produksi. Masing-masing operator memeriksa komposisi dari bahan baku tersebut. Kemudian bahan baku dialirkan dengan menggunakan conveyor ke rotary dryer. 2. Proses Pembakaran Bahan Baku Pada proses ini, bahan baku yang telah dicampur di rotary dryer akan dialirkan dengan menggunakan conveyor ke mesin hopper. Pada mesin hopper agregat akan dibakar pada suhu 140 C selama 10 menit. Selanjutnya agregat yang Universitas Sumatera Utara telah dibakar diperiksa dan ditampung didalam mesin measuring tray dengan kapasitas 375 kg. 3. Proses Pencampuran Aspal Cair Pada proses ini, bahan baku yang telah dibakar di hopper dialirkan ke dalam tempat pencampuran atau mixer. Di dalam mixer ini, agregat akan dicampurkan dengan sejumlah aspal cair atau ter. Selama menunggu proses pencampuran, aspal cair disimpan di dalam tangki khusus yang dipanaskan pada suhu 150 o C untuk menjaga agar aspal cair tetap dalam keadaan cair. Campuran dari agregat dan aspal cair inilah yang disebut dengan hotmix. Hotmix ini akan langsung dikeluarkan ke truk untuk dibawa ke lokasi kerja atau ketempat proyek.

2.6 Mesin dan Peralatan