7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Motorik Kasar Usia 5-6 tahun 1. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik adalah perubahan kemampuan gerak dari bayi sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan gerak.
Perkembangan motorik dapat didefinisikan suatu proses sejalan dengan bertambahnya usia secara bertahap dan berkesinambungan gerakan individu
meningkat dari keadaan sederhana, tidak terorganisasi dan tidak terampil ke arah penampilan keterampilan motorik yang kompleks dan terorganisasi dengan baik,
yang akhirnya ke arah penyesuaian keterampilan menyertai terjadinya proses menua. Cobin Sumantri, 2005: 48.
Sugianto dan Sudjarwo 1992, berpendapat bahwa perkembangan adalah proses perubahan kapasitass fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh
ke arah keadaan yang makin terorganisasi dan terspesialisasi. Perkembangan motorik merupakan awal dan landasan bagi perkembangan aspek lainnya, karena
perkembangan motorik akan memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung bagi pekembangan aspek-aspek lainnya. Perkembangan motorik kasar
ini sangat penting, karena secara langsung atau tidak langsungnya akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari.
Hurlock 1978: 150, berpendapat bahwa perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf,
urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Gerakan tersebut harus melibatkan bagian
8 badan yang luas yang digunakan dalam meningkatkan keterampilan dalam
berjalan, berlari dan yang lainnya, serta dapat melibatkan otot yang lebih kecil yang digunakan untuk menggenggam, melempar dan menangkap bola.
Perkembangan lain yang berhubungan dengan kemampuan motorik anak adalah anak akan semakin cepat bereaksi, semakin baik koordinasi mata, tangan
dan kaki akan semakin tangkas, rasa percaya diri anak akan timbul dan akan merasa bangga jika anak dapat melakukan berbagai kegiatan.
Endang Rini Sukamti 2007: 15 mengatakan bahwa perkembangan motorik adalah suatu proses kematangan motorik atau gerakan yang langsung
melibatkan otot-otot untuk bergerak dan proses syaraf yang menjadikan seseorang mampu menggerakkan anggota tubuhnya. Perkembangan motorik anak usia 5 – 6
tahun dalam koordinasikan dari otot besarnya telah mampu melempar, menangkap bola, dan menendang bola. Apabila anak tidak ada suatu hambatan yang
mengganggu dalam perkembangan maka anak akan berkembang secara normal. Agus 1996: 25, ciri-ciri perkembangan motorik dibagi 4 tahap yaitu: 1
Gerakan yang tidak disadari, tidak disengaja dan tanpa arah; 2 Gerakan anak tidak khas, artinya gerakan timbul disebabkan oleh rangsangan yang tidak sesuai;
3 Gerakan pada anak dilakukan secara masal, yang artinya seluruh tubuhnya ikut bergerak; 4 Gerakan anak itu tidak diikuti gerakan yang lain yang sebenarnya
tidak diperlukan. Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat
motorik di otak. Keterampilan motorik sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apa pun,