Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

15 teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang berketuhanan, sehingga ada interaksi antara manusia dengan tuhan-Nya, seperti ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk merealisasikan norma- norma sesuai agamanya. Berkaitan dengan pengertian motivasi, beberapa psikolog menyebut motivasi sebagai konstruk hipotesis yang digunakan untuk menjelaskan keinginan, arah, intensitas, dan keajegan perilaku yang diarahkan oleh tujuan. Dalam motivasi tercakup konsep-konsep, seperti kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan, dan keingintahuan seseorang terhadap sesuatu. Brophy Hamzah B, 2010:8-9 mengemukakan suatu daftar strategi motivasi yang digunakan guru untuk memberikan stimulasi siswa agar produktif dalam belajar 1 keterkaitan dengan kondisi lingkungan, yang berisi kondisi lingkungan sportif, kondisi tingkat kesukaran, kondisi belajar yang bermakna, dan pengganggu strategi yang bermakna; 2 harapan untuk berhasil, berisi kesuksesan program, tujuan pengajaran, remedial sosialisasi penghargaan dari luar yang dapat berisi hadiah, kompentensi yang positif, nilai hasil belajar. Mc. Donal Djamarah, 2008:148 mengatakan bahwa, motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions. Motivasi adalah suatu perubahan energy didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif 16 perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. Cliffrod T. Morgan Soemanto, 2003:206 menjelaskan istilah motivasi dalam hubungannya dengan psikologi pada umumnya. Motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut ialah: keadaan yang mendorong tingkah laku motivating states, tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut motivated behavior, dan tujuan dari tingkah laku tersebut goals or ends of such behavior. Dari beberapa definisi diatas bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah lakuaktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dengan sasaran sebagai berikut : a mendorong manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan, b menentukan arah tujuan yang hendak dicapai, dan c menentukan perbuatan yang harus dilakukan. 17 b. Prestasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995:787, prestasi diartikan sebagai “Hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan”. Prestasi digolongkan ke dalam tiga bagian: 1 Prestasi akademis, yaitu hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar di sekolah atau yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengumpulan dan penilaian. 2 Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. 3 Prestasi kerja, yaitu hasil kerja yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya Tim Penyusun Kamus, 1995:787. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi merupakan suatu hal penting yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mengetahui kemampuannya setelah melakukan suatu kegiatan. Jadi prestasi akan menunjukkan hasil penilaian tentang kecakapan seseorang setelah berusaha. Menurut W.S. Winkel 1996:539 “prestasi adalah pelaporan hasil evaluasi belajar siswa yang telah diperiksa serta dinilai dan mencantumkan nilai untuk suatu bidang studi dalam buku rapor. Sumadi Suryabrata 2002:296 mengemukakan bahwa prestasi adalah “Penilaian hasil-hasil pendidikan untuk mengetahui nilai pada waktu perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai belajar siswa selama masa tertentu. Menurut Litwin Feather 1966 yang dikutip oleh Inkson 1971 dalam Moh. As’ad 1995:54 melaporkan bahwa individu yang mempunyai kebutuhan untuk berprestasi tinggi, cenderung menetapkan