KESIMPULAN DAN SARAN 37 Perbandingan Metode Destruksi Kering Dan Destruksi Basah Terhadap Kadar Ion Kalsium Pada Daun Tanaman Bayam Merah Dan Daun Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus Tricolor) Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

3.3.1. Pembuatan Larutan Blanko 19 3.3.2. Pembuatan Larutan Standar Ion Kalsium 1000 ppm 19 3.3.3. Pembuatan Larutan Standar Ion Kalsium 100 ppm 19 3.3.4. Pembuatan Larutan Standar Ion Kalsium 2,4,6 dan 8 ppm 19 3.3.5. Pembuatan kurva Standar 20 3.4. Perlakuan Terhadap Sampel 20 3.4.1. Preparasi sampel 20 3.4.2. Analisis sampel dengan Metode Destruksi Kering 20 3.4.3. Penentuan kadar ion Kalsium metode destruksi kering secara SSA 213.4.4. Analisis sampel dengan metode Destruksi Basah 21 3.4.5. Penentuan kadar ion Kalsium metode destruksi Basah secara SSA 21 3.5. Bagan Penelitian 22 3.5.1. Penentuan Blanko 22 3.5.2. Preparasisampel 22 3.5.3. Analisis Sampel dengan metode Destruksi Kering 23 3.5.4. Analisis kadar ion kalsium dengan SSA 23 3.5.5. Analisis Sampel dengan metode Destruksi Basah 24 3.5.6. Analisis kadar ion kalsium dengan SSA 25

BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN 26

4.1. Hasil Penelitian 26 4.1.1. Data Absorbansi Larutan Seri Standar Ion Kalsium 26 4.1.2. Pengolahan Data 27 4.1.2.1. Penurunan Garis Regresi 27 4.2.2. Perhitungan Koefisien Korelasi 28 4.2. Penentuan Kadar Ion Kalsium Untuk Sampel Destruksi Kering 28 4.2.1. Perhitungan Kadar Ion Kalsium pada daun bayam merah metode Destruksi Kering 30 4.2.2. Perhitungan Kadar Ion Kalsium pada daun bayam hijau metode Destruksi Kering 31 4.3. Penentuan Kadar Ion Kalsium Untuk Sampel Destruksi Basah 31 4.3.1. Perhitungan Kadar Ion Kalsium pada daun bayam merah metode Destruksi Basah 33 4.3.2. Perhitungan Kadar Ion Kalsium pada daun bayam hijau metode Destruksi Basah 34 4.3. Pembahasan 35

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN 37

5.1. Kesimpulan 37 5.2. Saran 37 DAFTAR PUSTAKA 38 LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Komposisi gizi yang terkandung pada tanaman daun bayam 8 Tabel 4.1 Hasil pengukuran absorbansi larutan seri standar ion Kalsium dengan Spektrofotometer serapan atom pada λ = 422,7 nm 26 Tabel 4.2 Data Hasil Penurunan Persamaan Garis Regresi Untuk Ion Kalsium 27 Tabel 4.3Data Hasil pengukuran absorbansi dan perhitungan kadar Ion Ca 2+ dalam tanaman bayammerah metode destruksi keringsecara SSA 30 Tabel 4.4Data Hasil pengukuran absorbansi dan perhitungan kadar Ion Ca 2+ dalam tanaman bayamhijau metode destruksi keringsecara SSA 31 Tabel 4.5Data Hasil pengukuran absorbansi dan perhitungan kadar Ion Ca 2+ dalam tanaman bayammerah metode destruksi basahsecara SSA 33 Tabel 4.6Data Hasil pengukuran absorbansi dan perhitungan kadar Ion Ca 2+ dalam tanaman bayamhijau metode destruksi basahsecara SSA 34 Tabel 4.7 Daftar Harga Dsitribusi t-student 40 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Kurva standar konsentrasi vs absorbansi dari Larutan seri standar larutanion kalsium 26 Gambar 4.2 Kurva perbandingan konsentrasi ion kalsium antara metode destruksi Kering dengan destruksi basah 41 Gambar 4.3 Bayam Merah 42 Gambar 4.4 Bayam Hijau 43 Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Penentuan kadar ion Ca 2+ dari daun tanaman bayam merah dan bayam hijau dengan pengabuan metode destruksi kering dan destruksi basah. Kemudian hasil Destruksi dianalisa dengan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 422,7 nm. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak. Pada destruksi kering sampel diabukan dalam tanur listrik pada suhu konstan 500 o C selama5 jam. Setelah didinginkan kemudian dilarutkan dengan HNO 3p , sedangkan pada destruksi basah dilakukan dengan penambahan HNO 3p , H 2 SO 4p , dan H 2 O 2 30. Dengan destruksi kering diperoleh kadar ion kalsium dalam daun tanaman bayam merah pada pekan I = 139,868 ± 1,176 mg100g; pekan II = 114,95 ± 2,264 mg100g; pekan III = 132,874 ± 1,156 mg100g dan pada bayam hijau diperoleh hasil pada pekan I = 77,344 ±0,984mg100g; pekan II = 67,232 ± 0,76mg100g; pekan III = 74,332 ± 2,964mg100g. Sedangkan dengan destruksi basah pada daun tanaman bayam merah diperoleh kadar ion kalsium pada pekan I = 104,220 ± 0,948 mg100g; pekan II= 97,554 ± 0,666 mg100g; pekan III = 93,346 ± 0,2106 mg100g dan pada bayam hijau diperoleh hasil pada pekan I = 68,928 ± 2,274mg100g; pekan II= 64,524 ± 1,256 mg100g; pekan III= 68,822 ± 1,186 mg100g. Dari penelitian ini terlihat bahwa kadar ion Ca 2+ yang ditentukan dengan metode destruksi kering lebih tinggi hasilnya dibandingkan dengan metode destruksi basah. Universitas Sumatera Utara THE COMPARATION DRY AND WET ASHING METHOD ON THE CALCIUM ION CONTENTS OF THE RED SPINACHSLEAVES AND GREENSPINACHS LEAVESBYATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY ABSTRACT The research on analyzing the concentration of Calcium Ca from red spinachs and green spinachs have been done with dry and wet ashing technique. The destruction result then analized using Atomic Absorption Spectrophotometer at the wavelength 422,7 nm. The samples have gotten with simple random sampling. In dry ashing technique sample was burnt in the electrict furnace with constanttemperature on 500 o C at 5 hours. After being cool, it be solved with HNO 3p . In wet ashing technique samples besolved with HNO 3p , H 2 SO 4p and H 2 O 2 30. From the dry ashing techniques calcium ion contens in red spinachs at pekan I is 139,868 ± 1,176mg100g; pekan II is 114,95 ± 2,264mg100g; pekan III is 132,874 ± 1,156mg100g and in green spinachs at pekan I is 77,384 ±1,176mg100g; pekan II is 63,932±12,228mg100g ; pekan III is 74,504 ±2,786mg100g . In wet ashing technique calcium ion contents in red spinachs at pekan I is 104,220 ± 0,948mg100g; pekan II is 97,554 ±0,666mg100g; pekan III is 93,346 ± 0,2106mg100gin green spinachs at pekan I is 68,928 ± 2,274mg100g; pekan II is 64,524 ±1,256mg100g; pekan III is 68,822 ± 1,186mg100g. From thisresearch it can be seen that Calcium ion content which was determined by drying ashing technique, the result higher than if compared with wet ashing technique. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN