Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian

kekurangan dari metode destruksi kering ini adalah dapat mengakibatkan hilangnya unsur-unsur tertentu karena terjadi kontaminasiantara cuplikan dengan dinding wadah yang terkadang bersifat sebagai penyerap. Preparasi sampel dengan metode destruksi basah dilakukan pada suhu rendah dan dengan penambahan campuran asam kuat untuk mendestruksi senyawa organik dan bahan lain dalam sampel. Metode destruksi basah lebih sering dilakukan untuk analisis sampel yang mudah menguap. Keuntungandenganmetode analisisini adalah waktu dan proses pengerjaannya lebih cepat, kehilangan mineral akibat penguapan dapat dihindari. Hanya saja dengan metode destruksi basah ini kemungkinan kesalahan lebih besar akibat penggunaan reagen yang lebih banyak dan dalam pengerjaannya membutuhkan perhatian yang ekstra dari analis karenadalam pelaksanaannya reaksi yang terjadi berlangsung kuat dan dapat membuat residu keluar, maka selama pemanasan harus lebih berhati-hati Abdul Rohman, 2007. Hasil penelitian Caroline Candra Ayu 2002 bahwa kisaran kadar ion kalsium pada tanaman bayam berada antara 39,64 mg100g – 108,06 mg100g. Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis ingin mengetahui perbandingan kadar ion kalsium pada daun tanaman bayam merah dan daun tanaman bayam hijaudengan metode destruksi kering dan destruksi basahsecara spektrofotometer serapan atom SSA.

1.2 Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah berapakahkadar ion kalsium pada daun tanaman bayam merah dan tanaman bayam hijauAmaranthus tricolor dengan perlakuan destruksi kering dan destruksi basah. Universitas Sumatera Utara

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini pembatasan masalah adalah : 1. Sampel yang digunakan adalah daun tanaman bayam merah segar dan tanaman bayam hijau segar Amaranthus tricolor. 2. Pengambilan sampel tanaman bayam merah dan bayam hijau dilakukan secara acak dalam 3 tiga kali pengambilan pada saat pekan hari sabtu di pasar pagi Tanjung Rejo, Medan. 3. Metode destruksi yang digunakan adalah destruksi kering dan destruksi basah, sedangkan kadar ion kalsium diukur dengan menggunakan spektrofotometerserapan atom SSA, dimana : a Destruksi kering Sampel diabukan menggunakan tanur listrik,dengan suhu pemanasan500 C selama 5 jam suhu konstan. Selanjutnya ke dalam sampel abu ditambahkan larutan HNO 3p dan HCl 10. b Destruksi basah Sampel dioksidasi dengan menggunakan larutan asam HNO 3p , H 2 SO 4p serta H 2 O 2 30 .

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar ion kalsium dari daun tanaman bayam merah dan daun tanaman bayam hijau Amaranthus tricolordengan perbedaan metodedestruksi kering dan destruksi basah.

1.5 Manfaat Penelitian

Universitas Sumatera Utara 1. Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa penentuan kadar ion kalsiumsecara SSA dari daun tanaman bayam merah dan bayam hijau dengan metodedestruksi kering lebih tinggi hasilnya dibanding dengan destruksi basah. 2. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat tentang kandungan kadar ion kalsium dari daun tanaman bayam merah dan bayam hijau Amaranthus Tricolor.

1.6 Metodologi Penelitian

1. Penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium. 2. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak dan dalam 3tiga kali pengambilan pada saat pekan di hari sabtu. 3. Lokasi pengambilan sampel tanaman bayam adalah di pasar pagi Tanjung Rejo Medan, dimana metode pengambilannya secara acak dari satu gulungan besar yaitu dari bagian atas, tengah dan bawah. 4. Sampel diabukan dengan destruksi kering dan destruksi basah. 5. Penentuan kadar ion kalsium dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom SSA.

1.7 Lokasi Penelitian