LATAR BELAKANG Kajian Karakteeristik Campuran Aspal Beton Lapis Aus (AC-WC) Menurut Spesifikasi Umum Bina Marga Edisi 2006 dan 2010

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dewasa ini perkembangan dan pertumbuhan penduduk sangat pesat. Seiring dengan tingginya laju pertumbuhan ekonomi hal mengakibatkan peningkatan mobilitas penduduk. Sehingga muncul banyak terjadinya mobilisasi yang terjadi di jalan raya. Salah satu prasarana transportasi adalah jalan raya yang merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat.[3] Sistem transportasi merupakan salah satu elemen-elemen penting dalam pembangunan negara. Umumnya, sistem transportasi yang disediakan lengkap dengan layanan keamanan, kenyamanan dan sistematis untuk menghubungkan satu area ke area yang lain. Salah satu layanan dasar ialah kemampuan untuk mencapai umur desain dari suatu jalan. Kemampuan jalan tersebut harus memiliki ketebalan yang cukup untuk menampung tekanan dari beban di permukaan, selain melindungi subgred dari kerusakan. Oleh karena itu, desain campuran beraspal yang digunakan sangat penting dalam memastikan campuran beraspal yang efektif dan mampu untuk mengatasi kemungkinan efek kerusakan dari beban yang dikenakan ke atasnya.[2] Konstruksi jalan raya memerlukan biaya investasi yang besar. Sehingga sebuah teknik desain yang tepat, serta kinerja yang dapat diandalkan akan menghasilkan kinerja pelayanan jalan raya yang ingin di capai. Dua hal utama dalam pertimbangan ini ialah desain perkerasan dan desain campuran.[1] Permukaan jalan dilapisi dengan perkerasan jalan, yaitu perkerasan lentur flexibel pavement, dan perkerasan kaku rigid pavement. Sehingga konstruksi jalan harus memiliki kondisi yang sesuai dengan umur rencana serta memenuhi spesifikasi. Selama ini spesifikasi yang di gunakan ialah spesifikasi yang dikeluarkan Dirjen Bina Marga desember 2006. Namun Universitas Sumatera Utara pada tanggal 16 november 2010 telah dikeluarkan revisi spesifikasi umum edisi desember 2006 menjadi spesifikasi umum edisi november 2010 melalui surat edaran no 05SE062010 yang ditanda tangani Direktur Jendral Bina Marga.[10] Dengan adanya spesifikasi umum revisi pengerjaan konstruksi jalan yang di keluarkan Dirjen Bina Marga pada november edisi 2010 untuk menggantikan spesifikasi yang lama edisi desember 2006. Hal tersebut tentu saja berdampak besar terhadap konstruksi jalan yang akan datang. Dimana spesifikasi yang baru diharapkan mampu menjawab tantangan kebutuhan jalan yang optimal. Sehingga kedepan konstruksi jalan raya yang ada di Indonesia akan semakin baik. Adapun perubahan yang terlihat mendasar pada perencanaan campuran aspal beton lapis aus AC-WC spesifikasi edisi 2010 ialah pada batasan gradasi agregat, dimana pada spesifikasi edisi 2010 dikeluarkannnya 2 dua batasan gradasi agregat yaitu batasan gradasi kasar dan halus. Begitu juga dengan tidak adanya lagi daerah larangan pada spesifikasi 2010, yang mana pada spesifikasi 2006 masih terdapat daerah larangan. Perubahan yang terlihat lainnya ialah adanya keharusan dalam spesifikasi 2010 penambahan filler dan bahan anti pengelupasan anti striping agent, hal ini akan mempengaruhi karakteristik dari campuran aspal beton lapis aus AC-WC. Begitu juga adanya perubahan batasan syarat dari pengujian agregat maupun aspal antara spesifikasi edisi 2006 terhadap spesifikasi 2010.

1.2. PERUMUSAN MASALAH