BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari uraian pada bab-bab terdahulu sebagai intisari dari skripsi ini dapat diambil beberapa kesimpulan pokok, antara lain :
1. Pengaturan instrumen penyertaan saham pada pasar modal syariah diatur
di dalam beberapa peraturan yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI yaitu Fatwa DSN-MUI
No. 40DSN-MUIIX2002 tentang Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal dan No. 5DSN-MUIIV2000 tentang Jual Beli
Saham. 2.
Mekanisme atau prosedur dalam perdagangan saham pada pasar modal syariah sama dengan pasar modal konvensional. Dimana sebelum
memasuki penawaran pada pasar perdana, maka harus melalui tahap persiapan, penyampaian permohonan pendaftaran, penelaahan Bapepam
dimana jika semua persyaratan terpenuhi maka dapat melakukan penawara di pasar perdana. Di pasar perdana ini, harga saham
berdasarkan kesepakatan antara emiten dengan penjamin emisi yang dipengaruhi oleh seberapa besar kekuatan pasar menyerap saham yang
ditawarkan. Dalam pasar perdana ini harus malaui beberapa tahap seperti : pengumuman dan pendistribusian prospektus, masa penawaran, masa
penjatahan, masa pengembalian dana, penyerahan efek, serta pencatatan efek. Sementara itu, di pasar sekunder, harga saham ditentukan oleh
Universitas Sumatera Utara
permintaan dan penawaran saham. Di pasar ini sering kali terjadi hal-hal yang dilarang oleh islam seperti short selling dan netting. Di dalam islam
sendiri transaksi saham di pasar modal syariah tidak dilarang sepanjang transaksi yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip syariah dan harga
saham dalam kondisi yang wajar artinya sesuai dengan kondisi perusahaan yang senbenarnya yang artinya setiap perusahaan wajib
memberitahukan kondisi perusahaan secara terbuka kepada calon pembeli saham agar mereka tertarik untuk membeli saham tersebut dan
tidak merasa dirugikan. 3.
Perlindungan bagi pemegang saham yakni pemegang saham merasa terlindungi dengan menginvestasikan modalnya untuk membeli saham
syariah karena telah terjamin kehalalannya dan terhindar dari unsur spekulatif. Selain itu, saham-saham yang ada di pasar modal syariah juga
telah diseleksi secara ketat oleh Dewan Syariah Nasional bersama dengan Majelis Ulama Indonesia agar terhindar dari gharar dan maysir. Oleh
karena itu, para pemegang saham tidak perlu merasa khawatir untuk menanamkan moadalnya terhadap instrumen penyertaan saham pada
pasar modal syariah. Sementara itu, Bapepam demi mendukung adanya pasar modal syariah di Indonesia juga telah membentuk unit khusus
setingkat Eselon IV yang membawahi pengembangan kebijakan pasar modal syariah di pasar modal Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran