Pasar Modal Syari’ah

investasinya. Dalam Future Trading seorang investor dapat melindungi nilai investasinya dengan memesan kontrak jualbeli terlebih dahulu terhadap suatu komoditasefek dengan harga saat ini, jadi kalau dikemudian hari terjadi kenaikan harga dari suatu komoditasefek yang dibeli, pembeli hanya diwajibkan membayar dengan harga yang telah disepakati beberapa waktu lalu. 48

2. Pasar Modal Syari’ah

Pasar modal merupakan suatu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai media untuk menyerap investasi dalam memperkuat kondisi keuangannya. Menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal ialah “kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek” Pasal 1 angka 13. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka mendapatkan modal. Lembaga pasar modal yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip syariah dapat disebut sebagai pasar modal syariah. 49 Pengertian dalam Undang-undang tersebut tidak membedakan apakah pasar modal dilakukan dengan prinsip syariah atau tidak. Dengan demikian, kegiatan pasar modal Indonesia dapat dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan dapat pula tidak sesuai konvensional. Kegiatan di pasar modal 48 Ibid., hlm. 48. 49 Burhanuddin S, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010, hal. 131. Universitas Sumatera Utara syariah berkaitan dengan perdagangan surat berharga efek syariah yang telah ditawarkan kepada masyarakat dalam bentuk penyertaan kepemilikan saham atau penerbitan obligasi syariah. Menurut fatwa No. 40DSN-MUIX2003, yang dimaksud efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusahaan, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah. Dengan mengacu pada pengertian tersebut, berarti antara kegiatan pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional ada perbedaan. Secara umum perbedaan tersebut dapat dilihat pada landasan akad yang digunakan dalam transaksi atau surat berharga yang diterbitkannya. Dalam pasar modal syariah, apabila suatu perusahaan ingin mendapatkan pembiayaan melalui penerbitan surat berharga, maka perusahaan yang bersangkutan sebelumnya harus memenuhi kriteria penerbitan efek syariah. 50 Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat-surat berharga efek yang umum diperjualbelikan melalui pasar modal. Pasar modal sebagai salah satu kegiatan ekonomi modern dapat dikonversikan ke dalam lembaga keuangan syariah yang merupakan bagian dari sistem ekonomi Islam. Pasar modal adalah tempat memperdagangkan surat berharga efek sebagai instrumen keuangan jangka panjang. Untuk dapat menjadi bagian dari lembaga keuangan syariah, pasar modal perlu dilakukan pembenahan baik dari segi cara bertransaksi akad maupun produk yang dihasilkan perusahaan emiten yang bersangkutan. 50 Ibid., hlm. 131-132. Universitas Sumatera Utara Salah satu upaya pembenahan dari segi akad yang dijalankan di antaranya terkait dengan instrumen yang digunakan pasar modal itu sendiri. Instrumen pasar modal adalah semua surat berharga yang diperdagangkan di bursa, karena itu bentuknya beraneka ragam. Instrumen yang boleh diperjualbelikan dalam pasar modal syariah hanya apabila memenuhi kriteria syariah. Dan untuk memastikan bahwa instrumen tersebut benar-benar sesuai dengan prinsip syariah, maka perlu dilakukan konversi melalui proses screening terhadap kegiatan pasar modal. Adapun yang menjadi instrumen pasar modal syariah adalah : 51 a. Saham Syariah Istilah saham dapat diartikan sebagai sertifikat penyertaan modal dari seseorang atau badan hukum terhadap suatu perusahaan. Saham merupakan tanda bukti tertulis bagi para investor terhadap kepemilikan suatu perusahaan yang telah go public. Melalui pembelian saham dalam jumlah tertentu, pihak pemegang saham shareholder memiliki hak dan kewajiban untuk berbagi hasil dan risiko profit and loss sharing dengan para pengusaha, menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, dan bahkan mengambil alih kepemilikan perusahaan. Saham stock merupakan salah satu instrumen surat berharga yang paling dominan dalam pasar modal. Menerbitkan saham menjadi salah satu pilihan bagi pihak menajemen perusahaan untuk mendapatkan sumber pendanaan. Bagi para pengusaha, keberadaaan sumber dana dapat berfungsi sebagai 51 Ibid., hlm. 134-135. Universitas Sumatera Utara modal untuk mendirikan perusahaan danatau pengembangan usaha. Sedangkan bagi investor, saham merupakan instrumen investasi yang menarik karena keberadaannya dinilai menjanjikan keuntungan tertentu. Keuntungan tersebut biasanya dapat diperoleh dari hasil selisih harga pembelian dengan penjualan saham capital gain atau melalui pembagian keuntungan deviden dari hasil usaha yang dijalankan oleh perusahaan pada periode tertentu. Dalam Islam, saham pada hakikatnya merupakan modifikasi sistem persekutuan modal dan kekayaan, yang dalam istilah fiqh dikenal dengan nama syirkah. Pemegang saham shareholders dalam syirkah disebut syarik. Pada kenyataanya, bahwa para syarik ada yang sering bepergian sehingga tidak dapat terjun langsung dalam persekutuan. Karenanya, bentuk syirkah di mana para syarik dapat mengalihkan kepemilikannya tanpa sepengetahuan pihak lain disebut syirkah musahamah. Sedangkan bukti kepemilikannya disebut saham. 52 Pada dasarnya tidak terdapat pembedaan antara saham yang syariah dengan yang non syariah. Namun saham sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan, dapat dibedakan menurut kegiatan usaha dan tujuan pembelian saham tersebut. Saham menjadi halal sesuai syariah jika saham tersebut dikeluarkan oleh perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang yang halal danatau dalam niat pembelian saham tersebut adalah untuk investasi, bukan untuk spekulasi. Untuk lebih amannya, saham yang di-listing dalam Jakarta Islamic Index JII merupakan saham-saham yang Insya Allah sesuai 52 Ibid., hlm. 135-136. Universitas Sumatera Utara syariah. Dikatakan demikian, karena emiten yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index akan selalu mengalami proses penyaringan screening berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 53 b. Obligasi Syariah Sukuk Instrumen pasar modal selain diwujudkan dalam bentuk saham, juga dapat diwujudkan dalam bentuk obligasi sukuk. Pengertian obligasi di pasar modal syariah, tidak identik dengan surat pengakuan utang sebagaimana dikenal di pasar modal konvensional selama ini. Pengertian obligasi sukuk dalam pasar modal syariah memiliki makna lebih luas, yaitu meliputi beberapa akad yang dapat digunakan. 54 Kata sukuk bentuk jamak dari sukk merupakan istilah Arab yang dapat diartikan sertifikat. Sukuk ini bukan merupakan istilah yang baru dalam sejarah Islam. Istilah tersebut sudah dikenal sejak abad pertengahan, di mana umat islam menggunakannya dalam konteks perdagangan internasional. Sukuk dipergunakan oleh para pedagang pada masa itu sebagai dokumen yang menunjukkan kewajiban finansial yang timbul dari usaha perdagangan dan aktivitas komersial lainnya. Berdasarkan Peraturan No.IX.A.13 hasil Keputusan Bapepam-LK Nomor : KEP-130 BL2006 tentang penerbitan efek syariah, pengertian Sukuk adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas : 1 Kepemilikan aset berwujud tertentu; 2 Nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi 53 Ibid. 54 Ibid., hlm. 140. Universitas Sumatera Utara tertentu; atau 3 Kepemilikan atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu. Pada praktiknya sukuk secara umum diidentikkan sebagai “obligasi” yang penerapannya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Menurut Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No : 32DSN-MUIIX2002, pengertian obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasilmarginfee serta membayar dana obligasi pada saat jatuh tempo. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa obligasi syariah merupakan surat pengakuan kerjasama yang memiliki ruang lingkup yang lebih beragam dibandingkan hanya sekedar surat pengakuan utang. Keberagaman tersebut dipengaruhi oleh berbagai akad yang telah digunakan. Seperti akad mudharabah, murabahah, salam, istishna dan ijarah Lihat Fatwa No : 32DSN-MUIIX2002. 55 Dalam fiqh muamalah, keberadaan akad-akad tersebut merupakan kategori tijarah yang menghendaki adanya kompensasi. Pemberian kompensasi dapat diwujudkan dalam bentuk bagi hasil pendapatan revenue sharing dari akad pertukaran dan atau bagi hasil keuntungan profit sharing dari akad pengakuan utang, justru tidak termasuk akad yang digunakan dalam instrumen obligasi syariah. Karena utang merupakan kategori tabarru’ yang 55 Ibid., hlm. 141. Universitas Sumatera Utara tidak membolehkan adanya kompensasi. Kecuali kalau memang akad qardh sengaja diberlakukan oleh otoritas terkait, sebagai instrumen kebaikan di lembaga pasar modal. 56 c. Reksadana Syariah Reksadana berasal dari kata “reksa” yang berarti jaga atau pelihara dan kata “dana” berarti uang. Sehingga reksadana dapat diartikan sebagai kumpulan uang yang dipelihara. Reksadana pada umumnya diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek. Berdasarkan Pasal 1 angka 27 Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, reksadana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi yang telah mendapat izin dari Badan Pengawas Pasar Modal. Menurut Fatwa No. 20DSN-MUIIV2001, yang dimaksud Reksadana Syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip- prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik shahib al-malrabb al-mal dengan manajer investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara manajer investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi. 57 Reksadana Syariah telah beroperasi di industri reksa dana Indonesia. Reksadana Syariah merupakan reksa dana yang berbasiskan prinsip syariah. Reksadana menginvestasikan dana yang berhasil dihimpunnya ke dalam 56 Ibid., hlm. 142. 57 Ibid., hlm. 155. Universitas Sumatera Utara saham ekuitas yang tentunya tidak bertentangan dengan prinsip syariah, obligasi syariah dan pasar uang deposito mudharabah. Selain tidak boleh melakukan transaksi yang bersifat spekulatif, harus bersih dari unsur nonhalal, menerapkan prinsip kehati-hatian, Reksadana Syariah tidak boleh melakukan investasi dengan tingkat nisbah utangnya lebih besar dari modalnya. Seperti halnya reksadana konvensional, Reksadana Syariah pun memiliki beberapa jenis, yaitu Reksadana Syariah Pendapatan Tetap, Reksadana Syariah Saham, dan Reksadana Syariah Campuran. Reksadana Syariah Pendapatan Tetap menginvestasikan dananya ke dalam obligasi dan deposito syariah. Reksadana Syariah Saham menanamkan dananya di saham-saham syariah, sedangkan Reksadana Campuran menginvestasikan dananya pada saham, obligasi dan deposito syariah. Reksadana Campuran ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil investasi yang tinggi. 58 d. Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset KIK EBA Syariah 59 Efek Beragun Aset KIK EBA Syariah adalah efek yang diterbitkan oleh KIK EBA syariah yang portofolionya terdiri atas aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tegihan yang timbul di kemudian hari. Jual beli pemilikan aset fisik oleh lembaga keuangan, efek bersifat investasi yang dijamin oleh pemerintah, sarana peningkatan investasiarus kas serta aset keeuangan setara yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. 58 M. Irsan Nasarudin, Op. cit., hlm. 211-212. 59 Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, Edisi 2, Jakarta : Salemba Empat, 2009, hlm. 336. Universitas Sumatera Utara e. Surat Berharga Komersial Syariah Surat Berharga Komersial Syariah adalah surat pengakuan atas suatu pembiayaan dalam jangka waktu tertentu yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. 60

B. Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia