Statistik Deskripstif Variabel Makroekonomi Tabel
Untuk MITI, memiliki nilai return tertinggi pada awal periode pengamatan sebesar 70.54, sedangkan return pasar selama periode pengamatan memiliki
nilai return sebesar tertinggi 20.01. Apabila dibandingkan nilai rata-rata kedua return saham ini, return saham TINS memiliki return saham yang lebih tinggi
dari return pasar terpaut sekitar 8 sebesar 24.72. Tingkat resikonya sebesar 19.90. Jika dilihat secara keseluruhan masih lebih menguntungkan jika
melakukan investasi di IHSG karena resikonya lebih kecil.
4.2 Statistik Deskripstif Variabel Makroekonomi Tabel 4.2
Variabel Makroekonomi Periode 2007-2011
Deskriptif Statistik
Inflasi Kurs
M2 VPS
SBI Mean
0.064275 9425
1986681 18.457630 0.075000 Maximum
0.121400 12151 2877220 46.576.697 0.095000 Minimum
0.024100 8508
1367957 5.608.948 0.060000 Std. Dev.
0.025725 822
403756.6 9709349
0.010794 Observations
60 60
60 60
60 Sumber:Hasil Pengolahan data
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.9 Pergerakan Tingkat Inflasi
Periode 2007-2011
Sumber:Hasil Pengolahan data Berdasarkan grafik masing-masing variabel bebas diatas, dapat dilihat
tingkat inflasi selama periode pengamatan mengalami titik tertinggi mencapai 12 pada September 2008. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga komoditi dunia
terutama minyak dan pangan. Lonjakan harga tersebut berdampak pada kenaikan harga barang yang ditentukan pemerintah seiring dengan kebijakan pemerintah
menaikkan harga BBM bersubsidi. Namun, setelah setelah bulan berikutnya, tingkat inflasi mulai turun karena turunnya harga komoditi internasional, pangan
dan energi dunia dan disertai dengan kebijakan pemerintah yang yang menurunkan harga BBM jenis solar dan premium.
.02 .04
.06 .08
.10 .12
.14
2007 2008
2009 2010
2011 INFLASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.10 Pergerakan Tingkat Kurs
Periode 2007-2011
8000 9000
10000 11000
12000 13000
2007 2008
2009 2010
2011 KURS
Sumber:Hasil Pengolahan data Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sepanjang periode pengamatan
bergerak fluktuatif. Pada tahun 2007, rata-rata nilai tukar rupiah berada pada Rp 9.130 per dollar AS. Hingga awal September 2008, nilai tukar rupiah masih
bergerak relatif stabil pada kisaran Rp 9.246 per dollar AS. Hal ini terjadi karena kondisi transaksi berjalan yang masih tercatat surplus dan kebijakan
makroekonomi yang dijalankan masih stabil. Namun, bila diperhatikan sejak pertengahan September 2008, krisis global yang berdampak juga ke dalam negeri
telah memberi efek depresiasi terhadap mata uang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.11 Pergerakan Jumlah Uang Beredar
Periode 2007-2011
Sumber:Hasil Pengolahan data
Apabila dilihat dari variabel jumlah uang beredar dalam hal ini adalah M2, yaitu jumlah uang kartal ditambah jumlah uang giral dan uang kuasi, maka dapat
dilihat nilai terendah minimum terjadi pada awal tahun periode pengamatan yaitu pada Januari 2007 yaitu sebesar 1.367.957. Namum dapat dilihat pada bulan
Desember 2011 menjadi titik tertinggi maximum jumlah uang beredar M2 ini yaitu sebesar 2.877.220. Nilai rata-rata mean dari variabel ini adalah sebesar
1.986.681, dengan standar deviasi yang lebih kecil yaitu 403756.6 hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel jumlah uang beredar M2 memiliki
sebaran yang kecil dengan nilai koefisien variasi sebesar 2,032185.
1200000 1600000
2000000 2400000
2800000 3200000
2007 2008
2009 2010
2011 M2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.12 Pergerakan Volume Perdagangan Saham
Periode 2007-2011
0.0E+00 1.0E+07
2.0E+07 3.0E+07
4.0E+07 5.0E+07
2007 2008
2009 2010
2011 VPS
Sumber:Hasil Pengolahan data
Variabel perdagangan saham menunjukkan pada bulan April 2011 jumlah saham yang terjual mengalami titik tertinggi maximum sebesar 46.576.697 ribu
saham. Namun mencapai titik terendah minimum pada bulan Juni 2008 yakni hanya sebesar 5.608.948 ribu saham, dan bila disimpulakan nilai rata-rata mean
dari volume perdagangan saham selama periode pengamatan yaitu 18.457.630 ribu saham, dengan standar deviasi sebesar 9.709.349. Seperti variabel bebas
lainnya menunjukkan tingkat persebaran data yang relatif kecil.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.13 Pergerakan Tingkat SBI
Periode 2007-2011
-.08 -.06
-.04 -.02
.00 .02
.04
2007 2008
2009 2010
2011 PSBI
Sumber:Hasil Pengolahan data Tingkat suku bunga SBI juga menunjukkan kondisi yang fluktuatif pada
awal periode pengamatan. Hingga pada awal dan beberapa bulan dalam periode menunjukkan nilai tertinggi nilai maximum sekitar 9.5, namun pada akhir
periode menunjukkan nilai terendah yaitu 6. Dibeberapa periode penelitian, yakni bulan juni 2009 sampai November 2010, tingkat suku bunga SBI
menunjukkan tingkat bunga yang sama yaitu sebesar 6.5.