Nasional pada 12 Maret 2004. Namun dengan adanya putusan baru ini, Roh akan kembali menduduki kursi kepresidenan.
102
4. Impeachment di Thailand
Di Thailand, Mahkamah Konstitusi mempunyai yuridiksi atas Impeachment proceedings
. Mahkamah ini juga memiliki otoritas final atas impeachment
dengan tanpa hak untuk banding seperti di Korea Selatan. Mahkamah Konstitusi di Thailand punya kewenangan memberhentikan.
Mahkamah Konstitusi akan memproses impeachment setelah setelah para anggota parlemen menyetujui dengan suara mutlak atau suara mayoritas dari
anggota parlemen untuk mendakwanya. Di Thailand pernah terjadi impeachment yang berakhir pada pemberhentian Perdana Menteri dan kabinetnya pada tahun
2008 yaitu pada Perdana Menteri Samak Sundaravej dan kabinetnya harus berhenti setelah dinyatakan bersalah karena menjadi bintang acara masak-
memasak di televisi.
103
Samak didesak mundur Mahkamah Konstitusi setempat karena menerima uang saat menjadi pembawa acara dalam acara memasak di televisi. Samak dinilai
telah berbohong ketika mengatakan bahwa ia tidak mendapatkan bayaran pada acara masak-memasak itu. Namun, dari catatan pajak terbukti bahwa Samak
menerima bayaran. Mahkamah Konstitusi MK Thailand memutuskan dengan ikut acara itu, kata MK Thailand, PM Samak telah melanggar etika dengan
102
Rita Uli Hutapea, Impeachment Ditolak, Roh Kembali Memimpin Korsel, Harian Suara Merdeka, Jawa Tengah, 2004.
103
Koalisi Cari Pengganti Samak Sundaravej, www.okezone.com tanggal artikel, Kamis 11
September 2008, akses tanggal 22 Januari 2010.
memiliki pekerjaan ganda. Setelah pemberhentian Samak itu, kabinet Thailand harus memilih pengganti Samak yang menjabat selama 30 hari hingga terpilihnya
perdana menteri melalui pemilihan di parlemen. Samak berdasarkan putusan MK telah melanggar Konstitusi Thailand Artikel 267. Karena itu, posisinya harus
berakhir.
104
104
ibid.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa peralihan Indonesia menuju suatu cita demokrasi merupakan salah satu proses yang menjadi tahapan penting perkembangan Indonesia. Salah satu
aspek yang menjadi bagian dari proses peralihan Indonesia menuju cita demokrasi adalah terjadinya perubahan di bidang ketatanegaraan yang diantaranya mencakup
proses perubahan konstitusi Indonesia Tahun 1945 UUD 1945. Undang-Undang Dasar 1945 telah mengalami perubahan-perubahan mendasar sejak dari Perubahan
Pertama pada tahun 1999 sampai ke Perubahan Keempat pada tahun 2002.
1
Setelah terjadinya empat kali perubahan Undang-Undang Dasar UUD 1945 mengakibatkan beberapa perubahan antara lain adanya ketentuan yang
secara eksplisit mengatur pemberhentian Presiden danatau Wakil Presiden dalam masa jabatannya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR atas usul Dewan
Perwakilan Rakyat DPR. Alasan pemberhentian Presiden danatau Wakil Presiden disebutkan secara limitatif dalam konstitusi, yaitu pengkhianatan
terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lain, perbuatan tercela, atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden danatau Wakil Presiden.
Ketentuan tersebut diatur dalam Pasal 7A dan 7B Perubahan Ketiga UUD 1945.
2
1
Jimly Asshiddiqie, “Struktur Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan Keempat UUD Tahun 1945”
, Makalah Disampaikan Pada Seminar Pembangunan Hukum Nasional VIII Denpasar, 14-18 Juli 2003, http:legal.daily-thought.info, akses pada Februari 2010. hal. 1.
2
Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia, Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Sesuai denagan Urutan Bab, Pasal, dan Ayat,
Sekretariat Jenderal MPR RI, Jakarta, 2002, hal. 42-43.