Kasus Andrew Johnson Kasus Richard W. Nixon

Bagi yang divonis bersalah dalam kasus impeachment, maka hukuman paling berat ialah dipecat dari jabatan dan disqualification to hold and enjoy any office of honor, trust, and profit under the US , serta tidak menutup kemungkinan diseret ke pengadilan untuk menerima hukuman lainnya Pasal 1 ayat 3 klausa 7. Di AS Presiden boleh melaksanakan hak prerogatifnya, kecuali untuk kasus-kasus impeachment Pasal 2 ayat 2 klausa 1. Jadi, bila seorang Presiden divonis bersalah dalam suatu kasus impeachment dan hukumannya dipecat dari jabatan, maka beliau tidak bisa memberi grasi kepada dirinya sendiri untuk terus duduk sebagai Presiden AS. Impeachment tidah hanya berlaku untuk Presiden, tetapi juga Wakil Presiden, dan seluruh pejabat sipil seperti tertera pada UUD AS, Pasal 2 ayat 4. Sepanjang sejarah impeachment di AS, terdapat 16 kasus impeachment yang diadili di Senat. Seperti Senator William Blount 1797, Supreme Court Justice Samuel Chase 1804, bahkan juga seorang hakim pengadilan distrik, sebagaimana yang diberlakukan kepada John Pickering 1804, James H. Peck 1830 dan sebagainya. 97 Namun berikut ini hanya akan diuraikan kasus-kasus impeachment yang menimpa seorang presiden saja.

a. Kasus Andrew Johnson

Kasus impeachment terhadap seorang presiden yang pertama kali terjadi di AS adalah pada saat pemerintahan Presiden Andrew Johnson. Pada saat itu Partai Republik menguasai mayoritas kursi Congress dan secara khusus beberapa anggota dari Partai Republik dari sayap radikal, mengambil posisi untuk 97 Encyclopedia Britannica, Inc, Encyclopedia Britannica, Vol. 12 Chicago:William Benton, Publisher, 1972, hal. 2J http:id.wikisource.org, akses tanggal 20 Januari 2010. mengontrol keras setiap kebijakan Presiden yang berasal dari partai yang sama ini. Akibatnya setiap kebijakan Johnson mendapat perlawanan keras dari Congress, bahkan beberapa anggotanya mulai mengajukan usulan untuk proses impeachment tidak lama setelah Congress menolak veto Presiden atas penolakan melaksanakan UU tentang Masa Jabatan Tenure of Office Act dan UU tentang Rekonstruksi Pasca Perang Sipil Reconstruction Act. Tindakan Presiden Johnson dalam menanggapi usulan impeachment oleh beberapa anggota Congress ini sangat reaktif dengan langsung memecat salah seorang menterinya yang dikenal sebagai simpatisan Radical Republicans, Secretary of War Edwin Stanton, karena dianggap telah melakukan konspirasi dengan lawan politiknya di Congress. Namun tindakan pemecatan tersebut justru memicu seluruh anggota House of Representatives untuk menyetujui proses impeachment dengan alasan Presiden telah melanggar ketentuan UU tentang Masa Jabatan Tenure of Office Act. Dengan demikian pada tanggal 2 Februari 1868, Johnson resmi di-impeach dengan uraian 11 pasal impeachment. Namun pada babak terakhir Presiden Johnson berhasil terselamatkan dengan selisih satu suara. 98

b. Kasus Richard W. Nixon

Kasus lainnya terjadi hampir satu abad kemudian, diawali dengan pembobolan kantor pusat Partai Demokrat di Hotel Watergate,Washington, pada tanggal 17 Juni 1972 yang kemudian populer dengan sebutan skandal Watergate. Saat itu Presiden Richard M. Nixon dari Partai Republik melakukan langkah yang 98 The Impeachment Report, hal. 298-300, http:id.wikisource.org, akses tanggal 20 Januari 2010. berdampak buruk bagi kelangsungan jabatannya itu, demi kepentingan kampanye pemilihan Presiden untuk masa jabatannya yang kedua. Atas perbuatannya, usulan impeachment pun kemudian disampaikan dalam sidang pleno House. Namun belum tuntas proses tersebut, Nixon sudah mengundurkan diri dari jabatan Presiden, dan ia kemudian tercatat sebagai Presiden yang pertama kali mengundurkan diri dari jabatannya dalam tekanan impeachment . 99

c. Kasus William Jefferson Clinton