2. Indikator turunnya semangat kerja
Menurut Nitisemito 1982, indikasi-indikasi turunnya semangat kerja antara lain adalah sebagai berikut :
1. rendahnya produktivitas kerja menurunnya produktivitas dapat terjadi karena kemalasan, menunda
pekerjaan, dan sebagainya. Penurunan produktivitas dapat menjadi indikasi bahwa dalam organisasi tersebut telah terjadi penurunan semangat
kerja. 2. tingkat absensi yang naik atau tinggi
Pada umumnya, bila semangat kerja menurun, maka karyawan dihinggapi rasa malas untuk bekerja.
3. labour turn over atau tingkat perpindahan karyawan yang tinggi keluar masuk karyawan yang meningkat terutama disebabkan karyawan
mengalami ketidaksenangan atau ketidaknyamanan saat mereka bekerja, sehingga mereka berniat bahkan memutuskan untuk mencari tempat
pekerjaan lain yang lebih sesuai. 4. tingkat kerusakan yang meningkat
meningkatnya tingkat kerusakan sebenarnya menunjukkan bahwa perhatian dalam pekerjaan berkurang. Selain itu dapat juga terjadi
kecerobohan dalam pekerjaan dan sebagainya. Dengan naiknya tingkat kerusakan merupakan indikasi yang cukup kuat bahwa semangat kerja
telah menurun.
5. kegelisahan dimana-mana kegelisahan tersebut dapat berbentuk ketidaktenangan dalam bekerja,
keluh kesah serta hal-hal lain. Terusiknya kenyamanan karyawan memungkinkan akan berlanjut pada perilaku yang dapat merugikan
organsasi itu sendiri. 6. tuntutan yang sering terjadi
tuntutan merupakan perwujudan dari ketidakpuasan, di mana pada tahap tertentu akan menimbulkan keberanian untuk mengajukan tuntutan.
Organisasi harus mewaspadai tuntutan secara massal dari pihak karyawan. 7. pemogokan
pemogokan adalah wujud dari ketidakpuasan, kegelisahan dan sebagainya. Jika hal ini terus berlanjut maka akan berunjung ada munculnya tuntutan
dan pemogokan.
3. Ciri-ciri individu yang memiliki semangat kerja yang tinggi
Carlaw, Deming dan Friedman 2003 menyebutkan ada 8 ciri individu yang memiliki semangat kerja yang tinggi, yaitu :
1. tersenyum dan tertawa
individu dalam melakukan pekerjaannya selalui diiringi dengan senyum dan tawa. Senyuman dan tawa mencerminkan kebahagiaan individu.
Walaupun tersenyum dan tertawa tidak diungkapkan dalam bentuk perilaku, tetapi individu selalu diliputi perasaan tenang dan nyaman dalam
pekerjaannya.
2. memiliki inisiatif
individu yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan terus bergerak untuk mencapai hal baru. Individu cepat mengambil tindakan agar tugas
cepat selesai, namun selalu mematuhi aturan yang berlaku 3.
berpikir kreatif dan luas individu memiliki pemikiran yang kreatif, meneliti lingkungannya, dapat
dengan leluasa dan tidak memiliki hambatan untuk menyalurkan ide- idenya. Individu juga memiliki pandangan yang luas terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan pekerjaannya. 4.
menyenangi apa yang sedang dilakukan individu lebih fokus terhadap pekerjaannya dan tertarik untuk mencari
penyelesaian masalah yang berhubungan dengan pekerjaannya daripada merusak atau meninggalkan pekerjaannya.
5. tertarik dengan pekerjaannya
individu ingin segera tiba di tempat kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya.
6. bertanggung jawab
individu yang memiliki semangat kerja yang tinggi selalu menghargai tugasnya, bersungguh-sungguh dan memiliki rasa tanggung jawab untuk
memberikan hasil yang terbaik dalam bekerja.
7. memiliki kemauan bekerja sama
individu yang memiliki semangat kerja selalu memiliki kesediaan untuk bekerjasama dengan pekerja yang lain untuk mempermudah atau
mempertahankan kualitas kerja. 8.
berinteraksi secara informal dengan atasan individu selalu berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan atasan
terutama atasan yang langsung berhubungan dengannya sehari-hari. Hal ini sangat membantu individu untuk dapat bertukar pikiran, informasi dan
belajar dari pengalaman atasannya. Interaksi dengan atasan juga terjadi di luar jam kerja dan dilakukan dengan nyaman tanpa ada rasa takut atau
tertekan.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan