dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi
pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha0,70 Yamin dan Kurniawan, 2009:282. Pengujian
realibilitas instrumen menggunakan pengujian satu skor pada taraf signifikan 5. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15,0.
3.10 Teknik Analisi Data 3.10.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi karyawan
tentang pengembangan karyawan dan imbalan yang dilakukan PT. Asam Jawa Medan serta pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan.
3.10.2 Analisis Statistik
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel independent pengawasan,
keselamatan, dan kesehatan kerja dan variabel dependent Kinerja Karyawan akan digunakan analisis regresi linear berganda multiple
regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 16,0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah. Rumus
perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Universitas Sumatera Utara
Dimana: Y = Prestasi kerja
X
1
= Pengembangan Karyawan X
2
= Imbalan a
= konstanta b
1,2,3
= koefisien regresi e
= standar error Model regresi linier berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik
sebagai berikut: 1.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Ada dua cara yang
dapat digunakan untuk uji normalitas, yaitu: a.
Analisis Grafik Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada
sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut:
Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Analisis Statistik
Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S. Menurut Umar
2008:181 bahwa, apabila pada hasil uji Kolmogorov Smirnov, nilai Asymp.Sig2-tailed lebih besar dari 0,05
α = 5, tingkat signifikan maka data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada
atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat diketahui dengan melihat nilai dari variance inflation factor VIF dari masing-masing
variabel independent terhadap variabel dependent. Pengambilan Keputusannya:
VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas
Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas
3. Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan kepengamatan
lain. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala Heteroskedastisitas, yaitu:
a. Analisis Grafik
Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak
membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas.
b. Analisis Statistik
Gejala Heteroskedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji Glesjer.
4. Uji F Uji Serentak
Uji F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap variabel dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
H : b
1
= b
2
= 0 Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independent pengawasan, keselamatan, dan kesehatan kerja terhadap variabel dependent kinerja
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
H
a
: b
1
≠ b
2
≠ 0 Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independent pengawasan, keselamatan, dan kesehatan kerja terhadap variabel dependent kinerja karyawan.
Nilai f
hitung
akan dibandingkan dengan nilai f
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:
H diterima jika f
hitung
f
tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika f
hitung
f
tabel
pada α = 5
5. Uji t Uji Parsial
Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent X terhadap variabel
dependent Y. Bentuk pengujiannya yaitu: H
o
: bi = 0 variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent.
H
a
: bi ≠ 0 variabel independent secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel dependent. Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:
H
o
diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H
a
ditolak bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
6. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Universitas Sumatera Utara
Koefisien determinan R
2
bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien deteminasi melihat seberapa besar pengaruh
variabel independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan R
2
berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤ R
2
≤ 1. Apabila deteminasi R
2
semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent terhadap
pengaruh variabel dependent semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent, dan bila R
2
mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent adalah
besar terhadap variabel dependent. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel
independent yang diteliti terhadap variabel dependent.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Berdirinya PT Asam Jawa Medan
PT. Asam Jawa adalah suatu perusahaan besar swasta yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan hasi perkebunan
kelapa sawit yang menghasilkan minyak sawit, hasil produksi ini kemudian dijual di pasar dalam negeri.
Alasan pemberian nama Asam Jawa pada perusahaan ini adalah karena saat perumusan nama tersebut, rapat diadakan di desa Asam Jawa, Kecamatan
Kota Pinang. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Medan, sedangkan areal perkebunan dan pabrik berlokasi di Kecamatan Kota Pinang, Kabupaten Labuhan
Batu. Perusahaan ini didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal
Negeri No.12 Tahun 1970, dan didirikan dengan akte notaris No. 37 tanggal 6 Januari 1982 dan akte No.53 tanggal 24 Oktober 1983 dihadapan Notaris
Bambang Armino Poeloengan, SH di Medan. Kemudian mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat Keputusan No.
C2.3259 HT 01.01 Tahun 1984, tanggal 6 Juni 1984, yang dimuat dalam lembaran tambahan berita Negara Republik Indonesia No.62 tanggal 3 Agustus 1984, sesuai
dengan bunyi surat keputusan Menteri Pertanian dalam hal ini Dirjen Perkebunan. Perusahaan perkebunan ini dinyatakan sebagai perkebunan besar Swasta
Nasional, sedangkan legalitasnya usaha sebagai PDMN didapat berdasarkan surat
Universitas Sumatera Utara