bentuk transformasinya. Berikut ini bentuk transformasi yang dapat dilakukan sesuai dengan grafik histogram.
Tabel 4.3. Bentuk Transformasi Data Bentuk Grafik Histogram
Bentuk Transformasi
Moderate positive skewness SQRT x atau akar kuadrat
Subtansial positive skewness LG10 x atau logaritma 10 atau LN
Severe positive skewness dengan bentuk L 1x atau inverse
Moderate negative skewness SQRT k -  x
Subtansial negative skewness LG10 k – x
Severe negative skewness dengan bentuk J 1k – x
Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Di  mana  k  adalah  konstanta  yang  berasal  dari  setiap  skor  dikurangkan
sehingga skor terkecil adalah 1 Ghozali, 2006. Setelah dilakukan transformasi data, maka  normalitas  dapat  dilihat  kembali  dengan  menggunakan  uji  statistik
Kolmogorov-Smirnov dan dilanjutkan dengan melihat metode grafik histogram data. Normalitas  nilai  residual  dilihat  dengan  menggunakan  metode  grafik  normalitas  P-P
Plot  dengan  aturan  melihat  sebaran  data  yang  mengikuti  garis  diagonal  maka  data berdistribusi normal atau mendekati distribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji  multikolinieritas  dilakukan  untuk  memastikan  bahwa  tidak  terdapat multikolinieritas dalam data dari variabel-variabel independennya. Maksudnya adalah
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
tidak  ada  korelasi  yang  sempurna  atau  korelasi  yang  tidak  sempurna  tetapi  relatif tinggi  pada  variabel-variabel  bebasnya  Husein,  2003.  Adanya  multikolinieritas
sempurna  akan  berakibat  bahwa  koefisien  regresi  tidak  dapat  ditentukan  dengan standar deviasi  menjadi tak terhingga. Jika  multikolinieritas kurang  sempurna,  maka
koefisien  regresi  meskipun  berhingga  akan  mempunyai  standar  deviasi  yang  besar sehingga  koefisien  tidak  dapat  ditaksir  dengan  mudah.  Untuk  mendeteksi  adanya
multikolinieritas  juga  dapat  menggunakan  korelasi  r  di  mana  korelasi  di  atas  0,8 menunjukkan  adanya  multikolinieritas  Gujarati,  2003.  Kemudian  dapat  dilihat  dari
nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Di mana nilai cut off yang umum dipakai  untuk  menunjukkan  adanya  multikolinieritas  adalah  nilai  tolerance    0,10
atau sama dengan nilai VIF  10 Ghozali, 2006. Cara mengatasi multikolinieritas sebagai berikut: a. Transformasi tabel. Jika
terlihat  pada  model  awal  dengan  adanya  gejala  multikolinieritas  maka  dapat dilakukan transformasi variabel yang bersangkutan ke dalam bentuk logaritma natural
atau  bentuk-bentuk  transformasi  lainnya,  sehingga  nilai  t  hitung  yang  dihasilkan secara  individu  variabel  independen  dapat  secara  signifikan  mempengaruhi  variabel
dependen.  b.  Meningkatkan  jumlah  data  sampel.  Dengan  adanya  peningkatan jumlah data sampel diharapkan mampu menurunkan standard error di setiap variabel
independen  dan  akan  diperoleh  model  yang  benar-benar  bisa  menaksir  koefisien regresi secara tepat Arief, 2006.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Heteroskedastisitas