Biaya Variabel Biaya Produksi Usahatani Tanaman Hias Bonsai

Di daerah penelitian biaya penyusutan peralatan rata-rata adalah sebesar Rp 186.830petani dan Rp 279.86450 tanaman. Adapun peralatan-peralatan yang digunakan dalam usahatani tanaman hias bonsai ini adalah cangkul, gunting daun, gunting batang, gergaji, pahat, palu, tang potong, batu bata, tali nilon, solosprayer, handsprayer dan selang. Pada umumnya memiliki umur ekonomis 1- 5 tahun tergantung pada bahan yang digunakan dalam berusahatani tanaman hias bonsai.

5.2.2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari banyak sedikitnya outputproduksi yang dihasilkan. Berikut ini diperlihatkan rincian biaya variabel rata-rata di daerah penelitian. Tabel 7. Biaya Variabel Rata-rata Usahatani Tanaman Hias Bonsai Per Petani dan Per 50 Tanaman Selama 1 Musim Tanam 1 tahun di Daerah Penelitian No Uraian Per Petani Rp Per 50 Tanaman Rp Biaya Variabel 1 Bibitbatang 4.433.333 5.500.000 2 Pupuk - Pupuk Kandang 20.283 26.738 - Pupuk Kompos 32.217 41.939 - Pupuk NPK 2.000 1.903 3 Obat-obatan - Antracol 51.467 55.439 - Matador 7.900 8.950 - Antonik 39.667 49.292 4 Pot Plastik 206.833 144.764 5 Kawat Aluminium 214.267 245.278 6 Tanah 25.917 34.047 7 Tenaga kerja 1.748.396 2.095.472 Total Biaya Variabel 6.782.280 8.203.822 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 2a - 7b Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 7, dapat dilihat biaya variabel rata-rata yang dikeluarkan petani pada usahatani tanaman hias bonsai di daerah penelitian selama 1 musim tanam adalah sebesar Rp 6.782.280petani dan Rp 8.203.82250 tanaman. Adapun uraian dari Tabel 7 yaitu : 1. Bibitbatang BibitBatang bonsai yang diperoleh di daerah penelitian berasal dari hutan yang diperoleh dari penjual bakalan bonsai dan berbentuk tegak lurus. Harga per batang bakalan bonsai ini bervariasi dilihat dari ukuran. Ukuran kecil berharga Rp 50.000batang dan ukuran besar berharga Rp 200.000batang. Tanaman bonsai ini dijual dengan harga Rp 250.000tanaman dan Rp 1000.000tanaman. Di daerah penelitian jumlah rata-rata bibitbatang yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 54,66 dan 50 batang, dengan biaya bibitbatang bonsai rata-rata adalah sebesar Rp 4.433.333petani dan Rp 5.500.00050 tanaman. 2. Pupuk Pupuk yang digunakan petani di daerah penelitian adalah pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk NPK. Pupuk yang paling banyak digunakan petani adalah pupuk kandang dan pupuk kompos karena kedua pupuk ini merupakan media tanam yang dapat memperbaiki unsur hara dalam tanah. Di daerah penelitian jumlah rata-rata pupuk kandang dan kompos yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 3,53 dan 6,96 gonipetani dan 4,63 dan 9,15 goni50 tanaman, dengan biaya pupuk kandang dan kompos rata-rata adalah sebesar Rp 20.283 dan Rp 32.217petani dan Rp 26.738 dan Rp 41.93950 tanaman. Universitas Sumatera Utara Sedangkan pupuk yang paling sedikit digunakan adalah pupuk NPK karena pupuk ini hanya diberikan sekali pada saat daun tanaman bonsai telah rimbunpadat. Pupuk NPK ini berguna untuk merangsang pertumbuhan daun dan tetap mempertahankan warna daun. Di daerah penelitian jumlah rata-rata pupuk NPK yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 0,20 kgpetani dan 0,19 kg50 tanaman, dengan biaya pupuk NPK rata-rata adalah sebesar Rp 2.000petani dan Rp 1.90350 tanaman. 3. Obat-obatan Obat-obatan merupakan pembasmi hama dan penyakit pada tanaman hias bonsai itu sendiri. Obat-obatan yang dipakai petani di daerah penelitian yaitu antracol, matador dan antonik. Antracol berguna untuk membasmi penyakit jamur dan kutu daun, matador berguna untuk membasmi hama kumbang penggerek batang dan antonik berguna untuk perangsang akar. Obat-obatan yang paling banyak digunakan di daerah penelitian adalah antracol karena penyakit jamur dan kutu daun paling banyak dijumpai pada tanaman hias bonsai. Di daerah penelitian jumlah rata-rata antracol yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 1,76 botolpetani dan 1,89 botol50 tanaman, dengan biaya antracol rata- rata adalah sebesar Rp 51.467petani dan Rp 55.43950 tanaman. Obat-obatan yang paling sedikit digunakan adalah matador karena hama ini jarang terdapat di daerah penelitian tetapi petani tetap waspada karena penyakit ini juga akan muncul yang diakibatkan oleh kumbang penggerek batang. Di daerah penelitian jumlah rata-rata matador yang digunakan per petani dan per 50 tanaman Universitas Sumatera Utara adalah sebanyak 0,46 botolpetani dan 0,53 botol50 tanaman, dengan biaya matador rata-rata adalah sebesar Rp 7.900petani dan Rp 8.95050 tanaman. Sedangkan untuk antonik jumlah rata-rata yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 1,13 botolpetani dan 1,40 botol50 tanaman, dengan biaya antonik rata-rata adalah sebesar Rp 39.667petani dan Rp 49.29250 tanaman. 4. Pot Plastik, Kawat Aluminium dan Tanah Di daerah penelitian untuk tanaman bonsai yang berukuran kecil dapat diletakkan di dalam pot plastik, sedangkan tanaman bonsai yang berukuran besar langsung ditanam di tanah dengan media tanam yang telah ditentukan. Di daerah penelitian jumlah rata-rata pot plastik yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 3,56 lusinpetani dan 2,4550 tanaman, dengan biaya pot plastik rata- rata adalah sebesar Rp 206.833petani dan Rp 144.76450 tanaman. Sedangkan untuk kawat aluminium jumlah rata-rata yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 7,3 kgpetani dan 8,33 kg50 tanaman, dengan biaya kawat aluminium rata-rata adalah sebesar Rp 214.267petani dan Rp 245.27850 tanaman. Sedangkan pada tanah jumlah rata-rata yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 6,96 gonipetani dan 9,15 goni50 tanaman, dengan biaya tanah rata-rata adalah sebesar Rp 25.917petani dan Rp 34.04750 tanaman. Universitas Sumatera Utara 5. Biaya Tenaga Kerja Di daerah penelitian penggunaan tenaga kerja per petani dan per 50 tanaman per musim tanam pada usahatani ini yaitu dengan rata-rata 49,95 HKP dan 59,87 HKP. Nilai 1 HKP di daerah penelitian mencapai Rp 35.000,- dan nilai ini digunakan untuk menghitung nilai curahan tenaga kerja sebagai tenaga kerja dalam keluarga TKDK maupun tenaga kerja luar keluarga TKLK. Adapun tenaga kerja yang paling banyak digunakan berasal dari tenaga kerja dalam keluarga TKDK karena perawatannya tidak terlalu sulit dan hanya saja membutuhkan tenaga kerja luar pada saat pengawatan dan pemahatan karena pada pengerjaan ini sangat sulit, sehingga membutuhkan skill maupun pengalaman. Umumnya kegiatan pengawatan dan pemahatan hanya membutuhkan 1 orang, dengan waktu 1-8 jam tergantung banyak sedikitnya tanaman. Dengan demikian total biaya rata-rata yang dikeluarkan petani di daerah penelitian selama 1 musim tanam 1 tahun adalah sebesar Rp 8.379.776petani dan sebesar Rp 10.336.37950 tanaman Lampiran 9a dan 8b. Universitas Sumatera Utara 5.3. Produksi dan Penerimaan Usahatani Tanaman Hias Bonsai 5.3.1. Produksi

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH USAHATANI TANAMAN HIAS TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG

0 79 9

Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Di Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Dengan Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

14 121 99

Sistem Usahatani Bunga Pot Berdasarkan Jenis Tanaman (Study Kasus : Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara)

2 40 134

Analisis Usaha Tani Tanaman Hias (Studi Kasus : Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang)

4 131 53

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN HIAS BOUGENVILLE DI DESA BANGUN SARI BARU KECAMATAN TANJUNG MORAWA.

4 39 29

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI TANAMAN HIAS DI DESA BANGUN SARI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 23

STUDI TENTANG USAHATANI TANAMAN HIAS DI DESA BANGUN SARI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.

17 53 21

Kata kunci: tanaman hias, pendapatan petani, pengembangan wilayah PENDAHULUAN - ANALISIS PENGARUH USAHATANI TANAMAN HIAS TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG

0 0 9

B. Usahatani Tanaman Hias - Analisis Pengaruh Usaha Tanaman Hias Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

0 1 131

ANALISIS PENGARUH USAHATANI TANAMAN HIAS TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TESIS

0 0 15