Pendapatan Usahatani Tanaman Hias Bonsai Kontribusi Pendapatan Usahatani Tanaman Hias Bonsai Terhadap Pendapatan keluarga

Tabel 8. Rata-rata Penerimaan Usahatani Tanaman Hias Bonsai Per Petani dan Per 50 Tanaman Selama 1 Musim Tanam 1 tahun di Daerah Penelitian No Penerimaan Usahatani Rupiah 1 Per Petani 20.666.667 2 Per 50 Tanaman 27.500.000 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 10a dan 9b Dari Tabel 8, dapat dilihat bahwa rata-rata penerimaan usahatani tanaman hias bonsai di daerah penelitian selama 1 musim tanam adalah sebesar Rp 20.666.667petani dan Rp 27.500.00050 tanaman. Tinggi rendahnya penerimaan dipengaruhi oleh harga jual dan jumlah produksi. Semakin mahal harga jual tanaman dan semakin banyak jumlah produksi maka semakin besar pula penerimaan usahatani tanaman hias bonsai yang diperoleh petani, begitu juga sebaliknya.

5.4. Pendapatan Usahatani Tanaman Hias Bonsai

Pendapatan usahatani merupakan total penerimaan usahatani tanaman hias bonsai dikurangi dengan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung. Berikut ini diperlihatkan rata-rata pendapatan usahatani yang diperoleh petani dari usahatani tanaman hias bonsai selama 1 musim tanam 1 tahun di daerah penelitian. Tabel 9. Rata-rata Pendapatan Usahatani Tanaman Hias Bonsai Per Petani dan Per 50 Tanaman Selama 1 Musim Tanam 1 tahun di Daerah Penelitian No Pendapatan Usahatani Rupiah 1 Per Petani 12.286.891 2 Per 50 Tanaman 17.163.621 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 10a dan 9b Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 9, dapat dilihat bahwa rata-rata pendapatan usahatani tanaman hias bonsai di daerah penelitian selama 1 musim tanam adalah sebesar Rp 12.286.891petani dan Rp 17.163.62150 tanaman. Pendapatan petani dari usahatani tanaman hias bonsai dapat dikatakan tinggi karena dilihat dari rata-rata penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 20.666.667petani dengan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp 8.379.776petani sedangkan pada rata-rata penerimaan per 50 tanaman diperoleh sebesar Rp 27.500.00050 tanaman dengan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp 10.336.37950 tanaman Lampiran 10a-9b. Dari ke 30 sampel di daerah penelitian pendapatan yang paling tinggi adalah sebesar Rp 32.277.800 per petani dan per 50 tanaman sebesar Rp 35.203.179 Lampiran 10a dan 9b. Tinggi rendahnya pendapatan petani tergantung pada jumlah produksi, harga jual dan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam kegiatan usahatani tanaman hias bonsai. Pendapatan petani masih dapat ditingkatkan karena berdasarkan informasi di lapangan, umumnya tenaga kerja yang digunakan adalah dari dalam keluarga TKDK sehingga pengeluaran ini tidak dihitung oleh petani dan hanya sebagian kegiatan saja menggunakan tenaga kerja luar keluarga TKLK. Universitas Sumatera Utara

5.5. Kontribusi Pendapatan Usahatani Tanaman Hias Bonsai Terhadap Pendapatan keluarga

Kontribusi pendapatan merupakan persentase perbandingan antara jumlah pendapatan usahatani tanaman hias bonsai dengan total pendapatan keluarga secara keseluruhan. Pendapatan keluarga berasal dari pendapatan utama dan pendapatan sampingan. Dari sampel yang diambil, petani tidak hanya memperoleh pendapatan dari usahatani tanaman hias bonsai. Pada umumnya para petani di daerah penelitian rata-rata memperoleh pendapatan utama dari usahatani tanaman hias bunga maupun pekerjaan tetap seperti pegawai negeri sipil PNS dan karyawan swasta, sedangkan pendapatan sampingan para petani di daerah penelitian seperti bertani bunga, rental mobil, wiraswasta, dekorasipembuat taman, supir dan tukang bangunan. Dapat dikatakan bahwa sebagian petani hanya memperoleh pendapatan utama dari bunga maupun pendapatan bunga sebagai pendapatan sampingan. Berikut ini diperlihatkan nilai rata-rata total pendapatan usahatani tanaman hias bonsai, rata-rata total pendapatan keluarga dan rata-rata kontribusi pendapatan usahatani tanaman hias bonsai per petani dan per 50 tanaman. Tabel 10. Nilai Rata-rata Total Pendapatan Usahatani Tanaman Hias Bonsai, Rata-rata Total Pendapatan Keluarga dan Rata-rata Kontribusi Pendapatan Usahatani Tanaman Hias Bonsai Per Petani dan Per 50 Tanaman. No Uraian Per Petani Rp Per 50 Tanaman Rp 1 Pendapatan Usahatani 12.286.891 17.163.621 2 Pendapatan Utama 33.400.000 44.466.667 3 Pendapatan Sampingan 12.560.000 15.553.333 4 Total Pendapatan Keluarga 45.960.000 60.020.000 5 Kontribusi 25,82 29 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 11a-10b Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 10, dapat diketahui bahwa usahatani tanaman hias bonsai di daerah penelitian mampu memberikan kontribusi pendapatan rata-rata seluruh sampel sebesar 25,82 per petani dan 29 per 50 tanaman dari total pendapatan keluarga. Usahatani tanaman hias bonsai ini mampu memberikan rata-rata seperempat lebih tambahan pendapatan keluarga. Nilai ini pun bisa bertambah lagi karena umumnya petani tidak menghitung biaya tenaga kerja dalam keluarga TKDK dalam usahatani ini dan hanya sebagian kegiatan yang memakai tenaga kerja luar keluarga TKLK. Hal ini sesuai dengan hipotesis kedua yang menyatakan bahwa usahatani tanaman hias bonsai di daerah penelitian mampu memberikan kontribusi pendapatan yang cukup besar 25 terhadap total pendapatan keluarga petani. 5.6. Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman Hias Bonsai 5.6.1. Analisis RC

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH USAHATANI TANAMAN HIAS TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG

0 79 9

Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Di Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Dengan Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

14 121 99

Sistem Usahatani Bunga Pot Berdasarkan Jenis Tanaman (Study Kasus : Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara)

2 40 134

Analisis Usaha Tani Tanaman Hias (Studi Kasus : Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang)

4 131 53

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN HIAS BOUGENVILLE DI DESA BANGUN SARI BARU KECAMATAN TANJUNG MORAWA.

4 39 29

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI TANAMAN HIAS DI DESA BANGUN SARI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 23

STUDI TENTANG USAHATANI TANAMAN HIAS DI DESA BANGUN SARI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.

17 53 21

Kata kunci: tanaman hias, pendapatan petani, pengembangan wilayah PENDAHULUAN - ANALISIS PENGARUH USAHATANI TANAMAN HIAS TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG

0 0 9

B. Usahatani Tanaman Hias - Analisis Pengaruh Usaha Tanaman Hias Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

0 1 131

ANALISIS PENGARUH USAHATANI TANAMAN HIAS TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TESIS

0 0 15