Keadaan Penduduk Karakteristik Petani Sampel

4.2. Keadaan Penduduk

Penduduk Desa Bangun Sari berjumlah 10.103 jiwa meliputi 4.965 jiwa laki-laki dan 5.138 jiwa perempuan, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 2.165 KK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Desa Bangun Sari Tahun 2009 No Umur Tahun Jumlah Penduduk Jiwa Persentase 1 0-5 508 5,03 2 6-17 2.628 26,01 3 18-59 6.524 64,57 4 60 443 4,38 Jumlah 10.103 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Bangun Sari 2009 Tabel 3. menunjukkan bahwa kelompok umur 0-5 tahun terdapat 508 jiwa 5,03, kelompok umur 6-17 tahun terdapat 2.628 jiwa 26,01, kelompok umur 18-59 tahun terdapat 6.524 jiwa 64,57 dan kelompok umur 60 tahun terdapat 443 jiwa 4,38. Berdasarkan data diatas dapat dikemukakan bahwa penduduk menurut kelompok umur 18-59 tahun adalah penduduk yang paling tinggi jumlahnya, yaitu 6.524 jiwa 64,57. Hal ini menunjukkan bahwa di desa ini memiliki tenaga kerja yang produktif yang masih dapat menghasilkan pendapatan bagi keluarga. Mata pencaharian penduduk di Desa Bangun Sari beraneka pekerjaan dan lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di Desa Bangun Sari Tahun 2009 No Uraian Jumlah Penduduk Jiwa Persentase 1 Karyawan 3.930 38,90 2 Wiraswasta 2.941 29,11 3 Pegawai 892 8,83 4 5 6 7 ABRI POLRI Petani Pensiunan Lain-lain 85 150 372 1.733 0,84 1,48 3,68 17,15 Jumlah 10.103 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Bangun Sari 2009 Tabel 4. menunjukkan bahwa penduduk di daerah penelitian memiliki beragam pekerjaan. Sebagai Karyawan sebanyak 3.930 jiwa 38,90, Wiraswasta sebanyak 2.941 jiwa 29,11, Pegawai sebanyak 892 jiwa 8,83, ABRI POLRI sebanyak 85 jiwa 0,84, Petani sebanyak 150 jiwa 1,48, Pensiunan sebanyak 372 jiwa 3,68 dan mata pencaharian lainnya yaitu gabungan dari berbagai macam pekerjaan sebesar 1.733 17,15.

4.3. Karakteristik Petani Sampel

Karakteristik petani sampel di daerah penelitian ini meliputi luas lahan, umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dan pengalaman bertani dari petani sampel. Gambaran karakteristik petani sampel ini dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini : Tabel 5. Karakteristik Petani Sampel di Desa Bangun Sari No Uraian Range Rataan 1 Luas Lahan Meter 15 – 120 41 2 Umur Tahun 30 – 53 42 3 Tingkat Pendidikan Tahun 6 – 12 10 4 Jumlah Tanggungan Jiwa 1 – 8 4 5 Pengalaman Bertani Tahun 3 – 25 15 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa rata-rata petani sampel di daerah penelitian memiliki luas lahan usahatani bonsai yaitu dengan range 15 – 120 meter dengan rataan 41 meter. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel di daerah penelitian termasuk petani yang memiliki lahan yang tidak terlalu luas untuk berusahatani tanaman hias bonsai karena kebanyakan petani hanya menggunakan pekarangan rumah sendiri untuk usahatani ini dan hanya sebagian petani yang memiliki lahan tersendiri untuk melakukan usahatani ini. Umur petani sampel di daerah penelitian memiliki rata-rata 42 tahun dengan range 30 – 53 tahun . Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel masih tergolong pada usia yang produktif untuk melakukan usahatani tanaman hias bonsai. Tingkat pendidikan petani sampel di daerah penelitian memiliki rata-rata 10 tahun dengan range 6 – 12 tahun. Berdasarkan data ini dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan petani sampel adalah tingkat SMA. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani sampel sudah baik. Jumlah tanggungan petani sampel di daerah penelitian memiliki rata-rata 4 jiwa dengan range 1 – 8 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan petani sampel tergolong rendah. Jumlah ini sangat berpengaruh terhadap beban tanggungan keluarga, dimana sebagian petani memiliki anak yang sudah dewasa dan telah menikah sehingga tidak lagi menjadi tanggungan keluarga. Universitas Sumatera Utara Pengalaman bertani petani sampel di daerah penelitian memiliki rata-rata 15 tahun dengan range 3 – 25 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman petani dalam bertani sudah lama, sehingga keahlian dan pengetahuan petani dalam berusahatani sudah baik untuk dijalankan. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH USAHATANI TANAMAN HIAS TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG

0 79 9

Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Di Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Dengan Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

14 121 99

Sistem Usahatani Bunga Pot Berdasarkan Jenis Tanaman (Study Kasus : Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara)

2 40 134

Analisis Usaha Tani Tanaman Hias (Studi Kasus : Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang)

4 131 53

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN HIAS BOUGENVILLE DI DESA BANGUN SARI BARU KECAMATAN TANJUNG MORAWA.

4 39 29

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI TANAMAN HIAS DI DESA BANGUN SARI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 23

STUDI TENTANG USAHATANI TANAMAN HIAS DI DESA BANGUN SARI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.

17 53 21

Kata kunci: tanaman hias, pendapatan petani, pengembangan wilayah PENDAHULUAN - ANALISIS PENGARUH USAHATANI TANAMAN HIAS TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG

0 0 9

B. Usahatani Tanaman Hias - Analisis Pengaruh Usaha Tanaman Hias Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

0 1 131

ANALISIS PENGARUH USAHATANI TANAMAN HIAS TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TESIS

0 0 15