tetapi sudah dilakukan modifikasi, atau tindakan atau perilaku yang berkualitas.
2.8 Program Pemerintah terkait Pemberian ASI Eksklusif
Tanggung jawab Pemerintah dalam program pemberian ASI Eksklusif
meliputi: PP No 33 Tahun 2012
1 Menetapkan kebijakan nasional terkait program pemberian ASI Eksklusif;
2 Melaksanakanan advokasi dan sosialisasi program pemberian ASI
Eksklusif; 3
Memberikan pelatihan mengenai program pemberian ASI Eksklusif dan penyediaan tenaga konselor menyusui di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dan tempat sarana umum lainnya; 4
Mengintegrasikan materi mengenai ASI Eksklusif pada kurikulum pendidikan formal dan nonformal bagi tenaga kesehatan;
5 Membina, mengawasi, serta mengevaluasi pelaksanaan dan pencapaian
program pemberian ASI Eksklusif di fasilitas pelayanan kesehatan, satuan pendidikan kesehatan, tempat kerja, tempat sarana umum, dan kegiatan di
masyarakat; 6
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan ASI Eksklusif;
7 Mengembangkan kerja sama mengenai program ASI Eksklusif dengan
pihak lain di dalam danatau luar negeri; dan 8
Menyediakan ketersediaan akses terhadap informasi dan edukasi atas penyelenggaraan program pemberian ASI Eksklusif.
25
Universitas Sumatera Utara
Menurut Perinasia 1990 ada sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusui yaitu :
1. Mempunyai kebijakan tertulis tentang menyusui yang secara rutin
disampaikan kepada semua staf pelayanan kesehatan untuk diketahui. 2.
Melatih semua staf pelayanann kesehatan dengan keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan dan melaksanakan kebijakan tersebut.
3. Menjelaskan kepada seluruh ibu hamil tentang manfaat dan pelaksanaan
menyusui. 4.
Membantu ibu-ibu untuk mulai menyusui anaknya dalam waktu 30 menit setelah melahirkan.
5. Memperlihatkan kepada ibu-ibu bagaimana cara menyusui dan cara
mempertahankannya sekalipun ibu harus berpisah dengan anaknya. 6.
Tidak memberikan makanan atau minuman apa pun selain ASI kepada anak baru lahir, kecuali bila ada indikasi medis.
7. Melaksanakan Rawat Gabung memungkinkan mengizinkan ibu dan anak
untuk selalu bersama selama 24 jam. 8.
Mendukung ibu agar dapat memberi ASI sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anak on demand.
9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada anak yang sedang menyusu.
10. Membentuk kelompok pendukung menyusui dan menganjurkan ibu-ibu
yang pulang dari rumah sakit atau klinik untuk selalu berhubungan ke kelompok tersebut.
26
Universitas Sumatera Utara
2.9 Peraturan Hukum Terkait Pemberian ASI Eksklusif