sistin, taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berperan dalam proses ingatan. Sistin dan taurin tidak terdapat dalam susu sapi.
4. Garam dan Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi bisa mencukupi kebutuhan anak sampai berumur 6 bulan.Zat besi
dankalsium dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil dan mudah diserap dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu.
5. Vitamin
ASI mengandung berbagai vitamin lengkap yang dapat mencukupi kebutuhan anak sampai 6 bulan keculai vitamin K, karena anak baru lahir
ususnya belum mampu membentuk vitamin K. Vitamin K berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah terdapat dalam ASI
dengan jumlah yang cukup dan mudah diserap.
2.6 Faktor
–faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif
Salah satu faktor yang menentukan terjadinya masalah kesehatan di masyarakat adalah ciri manusia atau karakteristik manusia. Yang termasuk dalam
unsur karakteristik manusia antara lain : pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, status sosial ekonomi, rasetnik agama dan sosial budaya
Azwar,1999
2.6.1 Umur Ibu
Umur merupakan variabel yang digunakan sebagai ukuran mutlak indikator fisiologis dengan kata lain penggunaan dengan umur, karena yang
14
Universitas Sumatera Utara
semakin tua mempunyai karakteristik fisiologis dengan tanggung jawab sendiri Notoatmodjo, 2010
Dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis mental. Secara garis besar, pertumbuhan fisik terdiri atas
empat kategori perubahan yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri baru.Perubahan ini terjadi karena
pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental, taraf berfikir seseorang menjadi semakin matangdan dewasa Mubarak, 2011
Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal usia aman untuk kehamilan, persalinan, dan menyusui adalah 20-35 tahun. Oleh sebab itu, umur yang sesuai
dengan masa reproduksi sangat baik dan sangat mendukung dalam pemberian ASI eksklusif adalah 20-35 tahun ,sedangkan umur yang kurang dari 20 tahun
dianggap masih belum matang secara fisik, mental, dan psikologi dalam menghadapi kehamilan, persalinan,serta pemberian ASI. Umur lebih dari 35 tahun
dianggap berbahaya, sebab baik alat reproduksi maupun fisik ibu sudah jauh berkurang dan menurun, selain itu bisa terjadi risiko bawaan pada bayinya dan
juga dapat meningkatkan kesulitan pada kehamilan, persalinan dan nifas Arini H, 2012
Berdasarkan hasil penelitian Wadud 2013, bahwa umur sangat berpengaruh dalam pemberian ASI Eksklusif pada anakberumur 7-12 bulan,
kebanyakan ibu yang berumur lebih dari 30 tahun mempunyai tanggung jawab dalam pemberian ASI Eksklusif sedangkan ibu yang berumur kurang dari 30
tahun lebih memberikan susu formula dari pada ASI Eksklusif. Karena umur 15
Universitas Sumatera Utara
merupakan suatu bentuk karena seseorang semakin tua mempunyai karakteristik tanggung jawab sendiri.
2.6.2 Pendidikan Ibu
Menurut Notoatmodjo 2010 pendidikan adalah proses menuju ke perubahan perilaku masyarakat dan akan memberi kesempatan pada individu
untuk menemukan nilai yang baru. Pendidikan mempengaruhi sikapdan tingkah laku manusia. Berdasarkan hasil penelitian Dosriani 2010 bahwa makin tinggi
tingkat pendidikan seorang ibu, maka pengetahuan ibu dalam mengambil keputusan akan semakin luas.
2.6.3 Pekerjaan Ibu
Status pekerjaan diduga mempunyai kaitan dengan pola pemberian ASI. Tumbelaka menyatakan bahwa kemajuan teknologi, perkembangan industri,
urbanisasi dan pengaruh budaya barat telah menyebabkan pergeseran nilai-nilai sosial, ekonomi dan budaya masyarakat Hastuti,2005
Ibu yang bekerja secara formal akan memberikan pengganti ASI pada waktu ibu tersebut mulai aktif kembali bekerja. Ibu yang bekerja menaikkan
resiko terjadinya pola menyusui non-Eksklusif.
2.6.4 Penghasilan Keluarga
Berdasarkan penelitian Purwanti 2004 diketahui bahwa ibu dengan sosial ekonomi rendah mempunyai peluang 4,6 kali untuk memberikan ASI dibanding
ibu dengan sosial ekonomi tinggi. Semakin tinggi status sosial ekonomi semakin rendah rata-rata pemberian ASI Eksklusif.
16
Universitas Sumatera Utara
2.6.5 Paritas
Penelitian yang dilakukan Wadud 2013 ada hubungan bermakna antara paritas dengan pemberian ASI Eksklusif yaitu paritas rendah bila jumlah anak
kurang dari tiga sedangkan paritas tinggi adalah bila anak lebih dari atau sama dengan tiga. Prevalensi menyusui Eksklusif meningkat dengan bertambahnya
jumlah anak, karena prevalensi anak ketiga atau lebih akan lebih banyak yang disusui Eksklusif dibandingkan dengan anak kedua dan pertama sehingga terdapat
hubungan yang bermakna antara paritas dengan pemberian ASI Eksklusif. Tingkat paritas telah banyak menentukan perhatian dalam kesehatan ibu
dan anak. Dikatakan demikian karena terdapat kecenderungan kesehatan ibu berparitas tinggi lebih baik dari pada ibu berparitas rendah Notoatmodjo,2012.
2.7 Perilaku