BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia khususnya Seksi Pengawasan dan Konsultasi I Waskon I selalu berusaha untuk
meningkatkan kinerja penyelenggaraan dan pengelolaan Pajak Penghasilan termasuk penyempurnaan sarana dan prasarana, Tata Usaha Perpajakan
maupun urusan perpajakan lainnya sehingga dengan demikian diharapkan akan dapat meningkatkan penerimaan pajak dari sektor Pajak Penghasilan
ini.
A. ANALISIS DATA
Berdasarkan data yang diperoleh mengenai jumlah Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dapat dilihat bahwa
realisasi penerimaan pajak penghasilan pada tahun 2008 dan 2009 jauh dibawah target penerimaannya. Maka dari itu berikut ini analisis mengapa
upaya peningkatan penerimaan pajak penghasilan pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia masih sulit dilaksanakan.
1. Faktor Eksternal dan Internal Dalam Upaya Meningkatkan
Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21
Dalam usaha meningkatkan penerimaan Pajak tersebut dari sektor Pajak Penghasilan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia khususnya Seksi
Universitas Sumatera Utara
Pengawasan dan Konsultasi I Waskon I yang dapat dikelompokkan dalam dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal.
1 Faktor Eksternal
a. Peluang opportunities
Faktor eksternal organisasi mempunyai berbagai peluang yang ada untuk mencapai tujuan organisasi yang diharapkan, yaitu :
a Adanya Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah
diubah terakhir kali dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
b Adanya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 merupakan suatu landasan
hukum yang harus dipedomani dalam pengelolaan Pajak Penghasilan.
c Tersedianya program kerja yang memadai merupakan suatu
sasaran kegiatan yang sudah terencana untuk dijadikan acuan bagi pelaksanaan tugas secara optimal.
d Pertumbuhan ekonomi wilayah yang stabil.
e Pemanfaatan teknologi dan sistem informasi.
f Sarana transportasi dan komunikasi yang lancar.
b. Ancaman threaths
Dari faktor eksternal selain adanya peluang juga terdapat ancaman yang dapat merugikan organisasi, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a Kesadaran sebagian Wajib Pajak masih rendah dalam membayar
pajak dan seolah-olah tidak mau tahu akan besarnya pajak terutang yang ditanggung oleh Wajib Pajak itu sendiri sehingga masih
dijumpai adanya tunggakan pajak. b
Rawan bencana alam banjirkebakaran di tempat kerja merupakan salah satu faktor ancaman, karena sebagian masyarakat
selaku Wajib Pajak menjadi trauma untuk kembali ke tempat kerja. c
Tuntutan pelayanan prima oleh Wajib Pajak.
2 Faktor Internal
a. Kekuatan strengths
Ada beberapa faktor-faktor internal organisasi yang merupakan kekuatan yang dapat mendorong dan menopang organisasi dalam
meningkatkan kinerja aparatur pajak, yaitu : a
Kuantitas dan kualitas pegawai yang memadai. b
Sarana dan prasarana yang memadai merupakan alat kelengkapan aparatur pajak pelaksana dalam mengerjakan pembukuan dan
merealisasikan perolehan Pajak Penghasilan secara optimal. c
Pemberian penghargaan dan kompensasi pada pegawai yang memadai.
d Penerapan sistemprosedur dan standarisasi waktu penyelesaian
pekerjaan. e
Keinginan pencapaian target penerimaan pajak yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
b. Kelemahan weaknesses
Selain faktor kekuatan yang dimiliki oleh internal Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia terdapat juga kelemahan yang dapat
mengganggu organisasi dalam meningkatkan kinerja aparatur pajak, yaitu:
a Pelaksanaan tugas yang sering tidak sesuai dengan jadwal
merupakan kelemahan bagi terselenggaranya tugas program yang sesuai rencana.
b Kinerja penerimaan pajak belum optimal.
c Rendahnya jumlah Wajib Pajak yang terdaftar.
d Penyuluhan perpajakan kepada masyarakat Wajib Pajak yang
belum optimal. e
Ekstensifikasi Wajib Pajak belum optimal dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
2. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21