masukan untuk meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang.
b Sarana menciptakan hubungan positif antara KPP Pratama Medan
Polonia dengan lembaga pendidikan khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara FISIP USU. c
Mempromosikan imej yang baik kepada Wajib Pajak.
c. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP
USU :
a Sarana menjalin hubungan baik antara pihak Program Studi Diploma
III Administrasi Perpajakan FISIP USU dengan pihak KPP Pratama
Medan Polonia.
b Menjadikan masukan penyempurnaan dan perbaikan kurikulum
yang berlaku di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
FISIP USU.
c Mempromosikan sumber-sumber potensial dari Perguruan Tinggi.
C. Uraian Teoritis
Menurut pendapat Prof. Dr. Soemitro, SH, Pajak adalah iuran rakyat
kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa imbal kontra prestasi yang langsung dapat
ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Fidel, 2008 :1
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu jika mengacu kepada Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 Angka
1 disebutkan arti pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pajak yang dikenakan kepada masyarakat mempunyai 2 dua fungsi, yaitu fungsi finansial budgeter dan fungsi mengatur regulerend. Fungsi
Finansial budgeter adalah untuk mengumpulkan dana yang diperlukan pemerintah untuk membiayai pengeluaran belanja negara guna kepentingan
dan keperluan seluruh masyarakat. Tujuannya yaitu bahwa pemungutan pajak tersebut ditujukan untuk mengumpulkan penerimaan yang memadai atau yang
cukup untuk membiayai belanja negara. Sedangkan fungsi mengatur regulerend adalah tujuan agar memberikan kepastian hukum. Terutama
dalam menyusun undang-undang pajak senantiasa perlu diusahakan, agar ketentuan yang dirumuskan jangan sampai dapat menimbulkan interpretasi
yang berbeda, antara Fiskus dan Wajib Pajak. Guna meningkatkan penagihan pajak, maka pemerintah melakukan
pembaharuan dalam bidang perpajakan Tax Reform yang dilakukan sejak tanggal 1 Januari 1984. Sebelum reformasi perpajakan berlaku di Indonesia,
sistem pemungutan pajaknya hanya bertumpuh kepada Official Asessment System. Namun setelah reformasi perpajakan sistem pemungutan pajaknya
disamping Official Asessment System juga Self Asessment System. Namun
Universitas Sumatera Utara
tetap berlaku juga With Holding System, yaitu sistem pemungutan pajak diberikan kewenangannya kepada pihak ketiga yaitu bukan wajib pajak dan
bukan juga fiskus. Fidel, 2008 : 6 Dengan adanya sistem pemungutan pajak yang jelas, diharapkan jumlah
penerimaan pajak dapat meningkat seiring dengan tingkat kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajaknnya.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri