Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

RENC A NA STRA TEG IS | Dinas Tata Ruang Perumahan Dan Cipta Karya Kab. Bulukumba Tahun 2 01 6 – 2 0 21 56 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa pencapaian indikator kinerja utama yang dibebankan pada Dinas Tata Ruang Perumahan dan Cipta Karya pada yahun yang berkenaan sudah melampaui target yang dibebankan pada RPJMD awal. Seperti pada pencapaian indikator rumah tangga bersanitasi, berakses air minum dan Rumah layak huni sudah melebihi target yang diharapkan. Indikator kinerja utama yang tidak tercapai adalah jumlah produk hukum perda dan perbup yang berkaitan dengan penataan ruang hanya tercapai sebesar 66,67 atau hanya tercapai 2 buah perda dari target 3 tiga buah perda. Selain indikator kinerja utama tersebut kinerja pelayanan Dinas Tata Ruang dan Cipta karya juga memiliki target capaian kinerja yang tercantum pada renstra Dinas Tata Ruang Perumahan dan Cipta Karya tahun 2010 – 2015. Pencapaian target capaian kinerja tersebut secara keseluruhan yang bisa dilihat pada lampiran IV. Pada capaian target tersebut dapat dilihat bahwa pada periode renstra sebelumnya terdapat target yang dicapai pada tahun – tahun awal dan tidak berlanjut pada tahun berikutnya yakni tersedianya perda tentang RTRW Kab. Bulukumba yang tercapai pada tahun 2012. Capaian target yang tercantum pada Renstra di awal periode juga bertambah pada tada tahun 2013. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan yang belum tercantum dalam renstra awal. Capain target yang bertambah pada renstra tersebut antara lain jumlah Penataan RTH dengan indikator pencapaian adalah jumlah RTH yang tertata dan pembangunan PSU pada perumahan yang diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Bulukumba dibidang penataan ruang perumahan dan keciptakaryaan, tentunya tak lepas dari tantangan dan permasalahan, dimana hal tersebut merupakan hal yang menjadi penting dalam pola pembangunan karena didalamnya memuat pola struktur ruang yang tentunya menjadi bagian tersendiri dalam pembangunan di kabupaten bulukumba. Untuk mengetahui tantangan serta peluang pengembangan yang dimiliki Dinas Tata Ruang Perumahan dan Cipta Karya Kabupaten Bulukumba dalam menjalankan peran dan fungsinya maka dilakukan analisis yang dilakukan melalui pendekatan analisis RENC A NA STRA TEG IS | Dinas Tata Ruang Perumahan Dan Cipta Karya Kab. Bulukumba Tahun 2 01 6 – 2 0 21 57 SWOT. Adapun analisis SWOT terhadap proyeksi tantangan dan peluang yang dimilik dapat dilihat pada tabel dibawah ini : a Internal Pendekatan melalui Analisis SWOT Internal + Kekuatan Strong 1. Salah satu SKPD Tekhnis yang mengelola hak dasar yaitu perumahan atau pemukiman dan mempunyai SPM dalam pelaksanaannya. 2. Dari porsi anggaran mendapatkan alokasi anggaran yang cukup besar dibanding SKPD tekhnis lainnya. 3. Mempunyai struktur kelembagaan yang jelas dalam menjalankan tugas dan fungsinya - Kelemahan W 1. Masih rendahnya kemampuan keuangan daerah dalam pengalokasian anggaran untuk membiayai secara maksimal semua usulan yang lahir pada saat musrenbang 2. Masih kurangnya porsenil tekhnis yang dimiliki oleh Dinas Tata Ruang Perumahan dan Cipta Karya. 3. Belum tersedianya data pendukung yang akurat master plan pembangunan tekhnis dalam menjalankan prorgram dan kegiatan. 4. Masih kurangnya sarana dan prasaran serta fasilitas lainnya yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan program dan kegiatan Eksternal + Peluang O 1. Pesatnya perkembangan dan kemajuan tekhnologi yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana penunjang dalam penyelengaraan program dan kegiatan. 2. Dukungan politik dari anggota DPRD, dimana secara bersamaan terdapat beberapa RENC A NA STRA TEG IS | Dinas Tata Ruang Perumahan Dan Cipta Karya Kab. Bulukumba Tahun 2 01 6 – 2 0 21 58 janji politik anggota DPRD kepada konstituennya yang sejalan dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Tata Ruang Perumahan dan Cipta Karya. - Ancaman 1. Perubahan iklim, kondisi, serta fenomena alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi. 2. Meningkatnya alih fungsi lahan serta eksploitasi secara ilegal pada beberapa titik yang tidak memperhatikan dampak serta pengaruhnya terhadap lingkungan. 3. Pesatnya pembangunan pada wilayah kota sampai kepedesaan tanpa memperhatikan pola dan struktur ruang yang menyebabkan tingginya pengeboran. 4. Belum seimbangnya pembangunan terhadap upaya pelestarian lingkungan yang secara peralahan mengurangi fungsi dan keberadaan lingkungan. 5. Tingginya populasi penduduk yang menyebabkan semakin tingginya tingkat kebutuhan terhadap hunianrumah. 6. Masih rendahnya kesadaran sebahagian masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Berdasarkan analisis diatas, yang dilakukan melalui pendekatan analisis SWOT, maka secara umum dapat disimpulkan permasalahan serta tantangan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan program dan kegiatan meliputi: 1. Terjadinya Anomali cuaca sebagai dampak dari pemanasan global global warning; 2. Tingginya populasi penduduk yang menyebabkan tingkat kebutuhan terhadap hunian juga semakin tinggi dan dapat menyebabkan tingginya alih fungsi lahan. 3. Masih rendahnya kesadaran sebahagian masyarakat dan swasta dalam memahami pentingnya pemanfaatan dan pengendalian lingkungan dalam menjalankan aktivitasnya. 4. Belum seimbangnya pembangunan yang dilakukan terhadap upaya pemanfaatan, pengendalian pola dan struktur ruang. 5. Belum maksimalnya pengawasan pemerintah maupun pihak terkait dalam mengurangi eksploitasi lahanlingkungan secara ilegal. RENC A NA STRA TEG IS | Dinas Tata Ruang Perumahan Dan Cipta Karya Kab. Bulukumba Tahun 2 0 1 6 – 2 0 2 1 55

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD

3.1.1. Urusan Penataan Ruang

Kabupaten Bulukumba dengan luas 1.154 Km² telah memiliki Perencanaan Tata Ruang wilayah kabupaten yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bulukumba Tahun 2012 – 2032. Dalam rencana tersebut telah ditetapkan arahan pemanfaatan ruang baik yang bersifat lindung maupun budidaya. RTRW Kabupaten Bulukumba secara garis besar bertujuan untuk mewujudkan tatanan ruang Kabupaten Bulukumba sebagai pusat perdagangan bagian Selatan Sulawesi Selatan yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan melalui pengembangan minapolitan, pariwisata dan agroindustri yang berlandaskan kearifan lokal menuju masyarakat sejahtera. Dalam rencana tersebut juga telah ditetapkan hak dan kewajiban masyarakat serta pemerintah dalam hal penyelenggaraan penataan ruang sehingga diharapkan dengan adanya PERDA tersebut dapat menjadi pedoman dalam usaha pemenuhan kebutuhan secara adil dan merata. Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bulukumba Tahun 2012 – 2032 hanya mengatur secara garis besar, olehnya itu perlu ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana rinci yang antara lain Rencana Detail Tata Ruang Kawasan dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis. Rencana-rencana tersebut diharapkan lebih bisa dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan penataan ruang secara rinci karena dalam rencana – rencana rinci tersebut dijabarkan program kerja bidang penataan ruang secara detail. Secara umum permasalahan dalam penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten Bulukumba dapat dikemukakan sebagai berikut: Dalam aspek perencanaan tata ruang :