dari makhluk tersebut untuk dapat mempertahankan jenis dan selanjutnya bahkan untuk mengembangkan. Oleh karena itu ada dua kejadian penting disini, yaitu:
adanya situasi sress stress situation pada invividu dan adanya adaptasi terhadap lingkungannya, Sehingga banyak ahli mengatakam stres identik dengan perilaku
adaptasi Wiramihardja, 2005. Stres bukanlah sesuatu yang buruk dan menakutkan tetapi merupakan
bagian kehidupan. dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari stress menurut Hans Selye 1993 dalam Hidayat 2009 stres adalah suatu respon
umum non spesifik yang tibul akibat situasi lingkungan yang tidak menentu.
2.5.2 Sumber-Sumber Stres
Kondisi stres dapat disebabkan oleh berbagai penyebab atau sumber, dalam istilah yang lebih umum disebut stressor. Stressor adalah keadaan atau
situasi, obyek atau individu yang dapat menimbulkan stres. Secara umum stressor dapat dibagi menjadi tiga, yaitu stressor fisik, sosial dan psikologis.
1. Stressor fisik Bentuk dari stressor fisik adalah suhu panas dan dingin; suara bising,
polusi udara, keracunan, obat-obatan bahan kimiawi 2. Stressor sosial
a. Stressor sosial, ekonomi dan politik, misalnya tingkat inflamasi yang tinggi, tidak ada pekerjaan, pajak yang tinggi, perubahan
teknologi yang cepat, kejahatan. b. Keluarga, misalnya peran seks, iri, cemburu, kematian anggota
keluarga, masalah keuangan, perbedaan gaya hidup dengan pasangan atau anggota keluarga yang lain.
Universitas Sumatera Utara
c. Jabatan dan karir, misalnya kompetisi dengan teman, hubungan yang kurang baik dengan atasan atau sejawat, pelatih, atau aturan
kerja.
d. Hubungan interpersonal dan lingkungan, misalnya harapan sosial yang terlalu tinggi, pelayanan yang buruk, hubungan sosial yang
buruk. 3. Stressor psikologis
a. Frustasi Frustasi adalah ketidak tercapainya keinginan atau tujuan karena ada
hambatan. b. Ketidak pastian
Apabila seseorang sering dalam keraguan dan merasa tidak pasti mengenai masa depan atau pekerjaan. Atau merasa bingung dan
tertekan, rasa bersalah, perasaan khawatir dan inferior.
2.5.3 Respon tubuh terhadap stres
Menurut Hawari 2001 di dalam Sumiati, dkk 2010 mengemukakan bahwa stres dapat berakibat terhadap hampir seluruh
tubuh, seperti: 1.
Perubahan warna rambut dari hitam jadi kecoklatan, ubanan atau kerontokan.
2. Gangguan ketajaman penglihatan.
3. Pendengaran berdenging.
4. Wajah tegang, serius, tidak santai, sulit tersenyum dan kedutan pada
Universitas Sumatera Utara
kulit wajah Tic Facialis . 5.
Bibir dan mulut terasa kering, tenggorokan terasa tercekik. 6.
Kulit dingin atau panas atau banyak berkeringat, kulit kering, eksim, biduran atau urtikaria, gata-gatal, tumbuh jerawat acne, telapak
tangan dan kaki sering berkeringat dan kesemutan. 7.
Nafas terasa berat dan sesak. 8.
Jantung berdebar-debar, muka merah pucat. 9.
Lambung perih, kembung dan pedih, mulas sulit defekasi atau diare. 10.
Sering berkemih. 11.
Otot sakit seperti ditusuk-tusuk, pegal dan tegang. 12.
Kadar gula darah meningkat, pada wanita terjadi gangguan menstruasi. 13.
Libido menurun atau bisa juga meningkat.
2.5.4 Reaksi Psikologis Terhadap Stres