Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Pelitian Pertimbangan Etik Instrumen Penelitian

BAB 4 METHODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif. Rancangan desain penelitian ini untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan kepala ruangan dan pengaruhnya dengan Stres psikologis perawat pelaksana di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. 4.2 Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang memiliki sifat atau ciri yang sama Machfoedz, 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di ruangan rawat inap rumah sakit Santa Elisabeth Medan yaitu secara keseluruhan berjumlah 50 orang yang dapat di lihat dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Distribusi Perawat Pelaksana Ruangan Critical Care Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2013 No Ruangan Jumlah Karyawan 1 Intensive Care Unit ICU 11 2 Intesive Cardiac Care Unit ICCU 11 3 Pediatrick Intensive Care Unit PICU dan Neonatal Intensive Care Unit NICU 9 4 Intermediate 9 5 Stroke Unit 10 Total 50 Sumber: Personalia Rumah Sakit St. Elisabeth Medan. Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau keseluruhan dari populasi yang merupakan wakil dari populasi Machfoedz, 2009. Sampel dalam penelitian ini ialah seluruh perawat pelaksana di ruangan rawat inap Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan yang berjumlah 50 Orang.

4.3 Lokasi dan Waktu Pelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan, Rumah Sakit ini di pilih oleh penulis karena mudah dijangkau dimana lokasinya dekat dengan kampus USU, Penulis juga mantan karyawan Rumah Sakit ini selama 2 tahun sehingga mempermudah proses penelitian nantinya dan penelitian ini belum pernah di lakukan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

4.4 Pertimbangan Etik

Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa pertimbangan etik yang harus di perhatikan yaitu kerelaan perawat pelaksana menjadi responden serta kebebasan dari Rumah Sakit secara fisik maupun sosial. Lembar persetujuan diberikan kepada responden ataupun pernyataan lisan. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian yang dilakukan, selanjutnya Perawat pelaksana akan meyatakan kesediannya menjadi responden. Jika para perawat pelaksana menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian maka peneliti tidak akan memaksa dan tetapi menghormati hak – hak. Jika perawat pelaksana bersedia menjadi responden, maka mereka diminta untuk Universitas Sumatera Utara menandatangani lembar persetujuan Inform consent. Untuk menjaga kerahasiaan responden peneliti tidak mencantumkan nama responden anonimiti pada lembar pengumpulan data, tetapi dengan memberi kode pada masing – masing lembaran tersebut. Kerahasiaan informasi perawat dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tersebut saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh peneliti yang mengacu pada tinjauan pustaka yang terdiri dari tiga macam kuesioner yaitu: kuesioner data demografi, kuesioner tentang gaya kepemimpinan kepala ruangan dalam persepsi perawat pelaksana dan kuesioner tentang stress psikologi perawat pelaksana. Kuesioner bagian pertama berisi tentang data demografi perawat pelaksana meliputi; Jenis kelamin, usia, jenjang pendidikan terakhir, lama bekerja dan status pernikahan. Kuesioner yang kedua berisi tentang pernyataan yang memberikan gambaran persepsi perawat pelaksana tentang gaya kepemimpinan kepala ruangan yang penulis ambil dari instrumen penelitian Hutahaean 2010 dimana kuesioner tersebut disusun berdasarkan kewenangan dan kekuasaan dalam melaksanakan fungsinya mulai dari perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan dan pengawasan dengan jumlah soal 18 butir. Dimana soal nomor 1-4 fungsi perencanaan, nomor 5-8 fungsi pengorganisasian, nomor 9-12 pada fungsi ketenagaan, soal 13 – 16 pada fungsi pengarahan dan soal 17 – 18 pada fungsi Universitas Sumatera Utara pengawasan. Dimana gaya kepemimpinan laissers faire dengan nilai 1, gaya kepemimpinan autokratik dengan nilai 2, gaya kepemimpinan partisipatif dengan nilai 3 dan untuk gaya kepemimpinan demokratis dengan nilai 4 dengan demikian skor paling rendah adalah 18 dan paling tinggi adalah 72. Dimana jika didapat nilai 18- 30 dimana gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruangan adalah gaya kepemimpinan laissez faire, nilai 31– 44 dimana gaya kepemimpinan yang di terapkan oleh kepala ruangan adalah gaya kepemimpinan Autokratik, nilai 45 - 58 gaya kepemimpinan yang di terapkan oleh kepala ruangan ialah gaya kepemimpinan Partisipatif dan nilai 59 - 72 gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruangan adalah gaya kepemimpinan Demokratis. Kuesioner bagian yang ketiga tentang pernyataan stres psikologi perawat pelaksana yang penulis buat sendiri berdasarkan tinjauan teoritis. Kuesioner yang digunakan berisi 20 pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yaitu tidak pernah TP, kadang – kadang KK, sering S dan Selalu SL Dimana pernyataan nomor 1-4 dimana stress psikologi menggangu perasaan, pernyataan nomor 5-8 stress yang mengganggu pikiran, pernyataan nomor 9-12 perasaan stress psikologi yang berpengaruh terhadap perilaku, pernyataan nomor 13 -16 stress psikologis yang memacu beragam penyakit dan pernyataan nomor 17 – 20 stress psikologi yang menimbulkan depresi jawaban tidak pernah memiliki bobot 1, jawaban kadang – kadang memiliki bobot 2, jawaban sering memiliki bobot 3 dan jawaban Selalu memiliki bobot 4. Dengan demikian skor paling rendah adalah 20 dan paling tinggi adalah 80. Dimana indikator yang digunakan ialah jika didapat nilai 20 – 39 maka perawat pelaksana dalam stress tingkat peringatan, nilai 40 – 59 maka Universitas Sumatera Utara perawat pelaksana dalam tingkat resistensi dan jika nilai 60 – 80 maka perawat pelaksana dalam stres tingkat ketelitian Exhausted. 4.6 Uji Instrumen 4.6.1 Uji Validitas