BAB II OMAMORI DALAM KEPERCAYAAN JEPANG
2.1 Bentuk Kepercayaan Masyarakat Jepang
Dalam kehidupan manusia kegiatan religi akan selalu dilaksanakan. Ada yang melakukan secara sungguh-sungguh, namun tidak orang yang hanya
menganggap kegiatan tersebut sebagai ritual sehari-hari dan tidak merasakan bahwa itu sebagai kewajiban yang harus benar-benar dilaksanakan dengan penuh
khidmat dan kesungguhan hati.
Masing-masing negara, daerah, bahkan setiap individu pasti memeluk dan meyakini agama atau kepercayaan yang mungkin berbeda satu sama lainnya.
Namun, perbedaan yang terlihat hanyalah dari segi pelaksanaan ibadah atau tata cara berdo’a. Karena setiap agama memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menuju
kepada kebaikan, perdamaian, kebersamaan dan meraih kasih sayang dari Yang Maha Kuasa, tuhan yang menciptakan seluruh makhluk dan alam semesta ini.
Keyakinan tersebut merupakan kekuatan setiap individu untuk terus bertahan dan menjalankan kehidupan ini dengan baik. Bagi orang-orang yang
ingin mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup, akan melaksanakan kewajibannya dengan baik sehingga akan mendapatkan ketenangan hidup lahir
dan bathin.
Takhayul Jepang berakar pada budaya
dan sejarah Jepang
dan rakyat
Jepang . Kepercayaan takhayul yang umum di
Jepang , sebagian memiliki akar
dalam sejarah Jepang. Sejumlah takhayul Jepang memiliki dasar mereka dalam
Universitas Sumatera Utara
adat dan budaya Jepang dan dimaksudkan untuk mengajar atau melayani sebagai nasihat praktis.
Takhayul menurut Mustafa Kamal 2003 berasal dari Tahayalat yang artinya hayalan. Oleh karena itu tahayul adalah merupakan cerita hayalan dari
manusia. Takhayul atau mitos atau sesuatu yang tidak nyata khayali jadi takhayul itu hanya ada dalam cerita-cerita yang tidak jelas asal-usulnya atau cerita
dalam mimpi dan cerita yang tidak masuk akal. Sedangkan menurut Yusfitriadi 2007 takhayul adalah sesuatu yang tidak nyata Mustafa Kamal dalam M.
Mubarak, 2009:18.
Takhayul seseungguhnya hanyalah khayalan belaka. Ia merupakan bayangan yang diimajinasikan. Takhayul adalah semacam system kepercayaan ,
ada unsure keyakinan terhadap seseuatu yang ada di luar jangkauan nalar dan logika. Lalu keyakinan ini boleh jadi mentradisi ketika ditransformasikan dari
generasi ke generasi http:kompas.com .
Beberapa takhayul yang umum di Jepang telah diimpor dari budaya lain. Para unluckiness jalan satu kucing hitam melintas adalah salah satu contoh
terkenal. Orang Jepang juga berbagi takhayul dengan budaya Asia lainnya, khususnya
Cina , dengan siapa mereka berbagi ikatan sejarah dan budaya yang
signifikan.
Sebagian besar takhayul Jepang berkaitan dengan bahasa. Angka dan benda yang memiliki nama yang homofon untuk kata-kata seperti kematian dan
penderitaan biasanya dianggap sial. Takhayul lainnya, berkaitan dengan arti
Universitas Sumatera Utara
harfiah dari kata-kata. Bagian lain yang signifikan dari takhayul Jepang berakar pada kuno Jepang kuno Pagan penyembah berhala, animisme budaya dan
menganggap hidup dan hal-hal alami sebagai memiliki kekuatan tertentu atau alkohol. Dengan demikian, takhayul Jepang banyak melibatkan keyakinan
tentang hewan dan penggambaran hewan mewujudkan nasib baik atau buruk.
2.2 Fungsi Kepercayaan Jepang