Karateristik Sistem Unsur Sistem

C. Sistem Perkantoran

Sistem terdiri dari subsistem yang berhubungan dengan prosedur yang membantu pencapaian tujuan. Pada saat prosedur diperlukan untuk melengkapi beberapa proses pekerjaan, maka metode berisi tentang aktivitas operasional atau teknis yang akan menjelaskannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa organisasi sebagai sebuah sistem merupakan kesatuan, dimana bagian terkecil dari sistem metode atau prosedur maupun subsistem merupakan penjabaran dari sistem organisasi yang digunakan. Sukoco, 2007:31 Seorang ahli Inggris bernama Denyer dalam The Liang Gie 2009:26 memberikan defenisi sistem perkantoran sebagai berikut : “Dapatlah dikatakan bahwa suatu sistem perkantoran adalah urutan baku operasi-operasi dalam suatu kegiatan perusahaan khusus pembayaran upah, pembuatan faktur penjualan, dan sebagainya yang berkenaan dengan bagaimana operasi-operasi itu dilaksanakan metode maupun dengan di mana dan bilamana dilaksanakan.”

1. Karateristik Sistem

McLeod dan Shell memaparkan dalam Sukoco 2007:32, bahwa sebuah sistem perkantoran yang baik memiliki karateristik sebagai berikut : a. Fleksibel. Walaupun sistem yang efektif adalah sistem yang terstruktur dan terorganisir dengan baik, namun sebaiknya cukup fleksibel agar lebih mudah disesuaikan dengan keadaan yang sering berubah. b. Mudah diadaptasikan. Sistem yang baik harus cepat dan mudah diadaptasikan dengan kondisi baru tanpa mengubah sistem yang lama maupun mengganggu fungsi utamanya. Universitas Sumatera Utara c. Sistematis. Agar berfungsi secara efektif, hendaknya sistem yang ada bersifat logis dan sistematis, yaitu sistem yang dibuat tidak akan mempersulit aktivitas pekerjaan yang telah ada. d. Fungsional. Sistem yang efektif harus dapat membantu mencapai tujuan yang telah ditentukan. e. Sederhana. Sebuah sistem seharusnya lebih sederhana sehingga lebih mudah dipahami dan dilaksanakan. f. Pemanfaaatan sumber daya yang optimal. Sistem yang dirancang dengan baik akan menjadikan penggunaan sumber daya yang dimiliki organisasi dapat dioptimalkan pemanfaatannya.

2. Unsur Sistem

Secara umum, sebuah sistem yang ideal memiliki unsur sebagai berikut: a. Input. Aliran sistem dimulai dari input dari beberapa jenis sumber daya. Di dalam area kerja, jenis input yang biasa dijumpai adalah data, informasi dan material yang diperoleh baik dari dalam maupun luar organisasi. b. Processing. Perubahan dari input menjadi output yang diinginkan dilakukan pada saat pemrosesan yang melibatkan metode dan prosedur dalam sistem. c. Output. Setelah melalui pemrosesan, input akan menjadi output, berupa informasi pada sebuah kertas atau dokumen yang tersimpan secara elektronik. Output ini akan didistribusikan kepada bagian atau pegawai yang membutuhkan. Universitas Sumatera Utara d. Feedback. Pemberian umpan balik mutlak diperlukan oleh sebuah sistem, karena hal itu akan membantu organisasi untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada sekarang menjadi lebih baik lagi. e. Pengawasan. Seperti halnya elemen sistem yang lain pengawasan juga memiliki dimensi internal dan eksternal. Dimensi internal tersebut adalah kebijakan perusahaan dan prosedur sistem yang harus ditaati. Dimensi eksternal melibatkan negara, peraturan pemerintah, dan regulasi yang berdampak pada kebijakan sistem begitu juga etika, dan pertimbangan moral. 3. Jenis Sistem Menurut Martin, dkk dalam Sukoco 2007:35 pada organisasi idealnya harus terdapat 4 empat jenis sistem, dimana tiap jenisnya melayani tingkatan organisasi yang berbeda. Sistem tersebut antara lain: a. Sistem pada tingkatan operasional, yaitu: informasi yang memonitor tiap aktivitas administrasi di kantor dan diharapkan dapat menjawab pertanyaan rutin. b. Sistem pada tingkatan staf perkantoran, yaitu: sistem informasi yang mendukung pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai teknis maupun pegawai administrasi. c. Sistem pada tingkatan manajemen, yaitu: sistem informasi yang mendukung aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh atasan atau manajer tingkat menengah. Universitas Sumatera Utara d. Sistem pada tingkatan strategis, yaitu: sistem informasi yang mendukung aktivitas jangka panjang strategis yang dilakukan manajer senior. Sistem ini ditujukan untuk menangani masalah yang tidak rutin terjadi dan membutuhkan pertimbangan, evaluasi dan solusi yang tidak normal.

D. Kontrol Perkantoran