language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
Expressed in rupiah, unless otherwise stated
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
m. Foreign Currency
Transactions and
Balances
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 10 Revisi 2010,
“Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. Penerapan PSAK No. 10 Revisi 2010 tidak
memberikan pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 10 Revised 2010, “The
Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. The adoption of PSAK No. 10 Revised
2010 did not have significant impact on the Company’s financial statements.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan
oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan untuk periode yang
bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi
periode berjalan. Transactions involving foreign currencies are
recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the end
of each reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are
adjusted to reflect the average buying and selling rates of exchange quoted by Bank
Indonesia at the last banking transaction date of the year. The resulting gains or losses are
credited or charged to current operations.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, nilai tukar yang digunakan adalah
sebagai berikut: As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the
exchange rates used were as follows:
2012 2011
2010
1 Euro Eropa 12.810
11.739 11.956
1 European euro 1 Dolar Australia
10.026 9.203
9.143 1 Australian dollar
1 Dolar Amerika Serikat 9.670
9.068 8.991
1 United States dollar 1 Dolar Singapura
7.907 6.974
6.981 1 Singapore dollar
1 Yen Jepang 112
117 110
1 Japanese yen
n. Laba per Saham n. Earnings per Share
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 Revisi 2011,
“Laba per Saham”. Penerapan PSAK No. 56 Revisi 2011 tidak memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 56 Revised 2011,
“Earnings per Share”. The adoption of PSAK No. 56 Revised 2011 did not have significant
impact on the Company’s financial statements.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Perusahaan tidak mempunyai efek
berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif, oleh karena itu, laba per saham dilusian tidak
dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Company has no outstanding potential dilutive
ordinary shares, accordingly, no diluted earnings per share are calculated and
presented in the statements of comprehensive income.
Berdasarkan PSAK No. 56, “Laba per Saham” laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba neto tahun berjalan dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar
dalam tahun yang bersangkutan sebanyak 1.012.360.000 saham pada tahun 2012 dan
2011 dan 937.889.134 saham pada tahun 2010.
In accordance with PSAK No. 56, “Earnings per Share”, basic earnings per share amount
is computed by dividing net income for the year by the weighted average number of
shares outstanding of 1,012,360,000 shares in 2012 and 2011 and 937,889,134 shares in
2010.
language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
Expressed in rupiah, unless otherwise stated
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued o. Biaya Pinjaman
o. Borrowing Costs
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 26 Revisi 2011,
“Biaya Pinjaman”. Penerapan PSAK revisi tersebut tidak memberikan pengaruh signifikan
terhadap laporan keuangan Perusahaan. Effective January 1, 2012, the Company
adopted PSAK No. 26 Revised 2011, “Borrowing Costs”. The adoption of this
revised PSAK did not have significant impact on the Company’s financial statements.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan
atau pembuatan
aset kualifikasian,
dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui
sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain
yang ditanggung Perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a
qualifying asset, if any, are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise,
borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of
interests and other financing charges that the Company incurs in connection with the
borrowing of funds.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas
yang diperlukan
untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan
sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya
telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya seluruh
aktivitas yang diperlukan secara substansial untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar
dapat digunakan sesuai dengan maksudnya. Capitalization of borrowing costs commences
when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress, and
the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred.
Capitalization of borrowing costs ceases when all the activities necessary to prepare the
qualifying assets are substantially completed for their intended use.
p. Aset Takberwujud p. Intangible Assets
Aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah diukur sebesar nilai perolehan pada
pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan
dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Aset takberwujud dengan
umur manfaat terbatas diamortisasi secara garis lurus selama umur manfaat ekonominya
dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai. Periode dan metode
amortisasi ditelaah setidaknya setiap akhir periode pelaporan.
Intangible assets acquired separately are measured on initial recognition at cost.
Following initial recognition, the intangible assets are carried at cost less any
accumulated amortization
and any
accumulated impairment loss. They are amortized on a straight-line basis over their
useful economic lives and assessed for impairment whenever there is an indication
that they may be impaired. The amortization period and method are reviewed at least at the
end of each reporting period.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya pada saat:
a dijual; atau b ketika tidak ada manfaat ekonomis di
masa depan yang dapat diharapkan dari penggunaan atau penjualan aset tersebut.
An intangible asset shall be derecognized: a on disposal; or
b when no future economic benefits are
expected from its use or disposal. Aset
takberwujud yang
dimiliki oleh
perusahaan terdiri dari lisensi atas peranti lunak dan hak atas tanah yang memiliki
taksiran masa umur manfaat ekonomis masing-masing 5 dan 20 tahun.
The Company’s intangible assets consist of license for softwares and land rights which
have estimated useful lives of 5 years and 20 years, respectively.