ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

language. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010 Expressed in rupiah, unless otherwise stated 62 31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN lanjutan 31. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES continued b. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang b. Long-term financial assets and liabilities Nilai wajar dari instrumen keuangan jangka panjang deposito jaminan, uang jaminan, pinjaman karyawan dan jaminan pelanggan diasumsikan sama dengan jumlah terutangnya karena instrumen keuangan tersebut tidak mempunyai persyaratan pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan. Nilai wajar dari utang bank jangka panjang ditentukan dengan mendiskonto arus kas masa depan menggunakan tingkat diskonto yang berasal dari transaksi pasar yang dapat diobservasi yang mempunyai syarat, risiko kredit dan periode jatuh tempo yang sama. The fair values of long-term financial instruments guarantee deposits, security deposits, employee loans and customers’ deposits are assumed to be the same as their original principal amounts because they have no fixed repayment terms although they are not expected to be settled within 12 twelve months after the reporting period. The fair value of long-term bank loans is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar term, credit risk and remaining maturities.

32. TUJUAN DAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko pasar termasuk risiko mata uang asing dan risiko harga komoditas, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing- masing risiko ini, seperti dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut: The main risks arising from the Companys financial instruments are market risk including foreign currency risk and commodity price risk, credit risk and liquidity risk. The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks, as further described as follows: a. Risiko mata uang asing a. Foreign currency risk Mata uang pelaporan Perusahaan adalah rupiah. Perusahaan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena harga beberapa pembelian utamanya ditentukan dalam mata uang asing atau harganya secara signifikan dipengaruhi oleh pergerakan dari harga acuan dalam mata uang asing terutama dolar AS dan yen Jepang seperti kuotasi dari pasar internasional. Apabila terdapat pembelian oleh Perusahaan dalam mata uang selain rupiah, maka Perusahaan menghadapi risiko mata uang asing. The Company’s reporting currency is the rupiah. The Company faces foreign exchange risk as the costs of certain key purchases are either denominated in foreign currencies or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies mainly U.S. dollar and Japanese yen as quoted in the international markets. To the extent that the purchases of the Company are denominated in currencies other than rupiah, the Company will have an exposure to foreign currency risk. Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk mengatasi risiko pertukaran mata uang asing. Akan tetapi, Perusahaan menjaga transaksi dan saldo dalam mata uang asing pada tingkat yang minimum untuk membatasi risiko mata uang asing. The Company does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, the Company maintains transactions and balances in foreign currencies at a minimum level in order to minimize foreign currencies exposure.