Pendapatan Nasional Ekuilibrium Kaitan Pendapatan Nasional, Konsumsi, Tabungan dan

Bab 7 - Konsumsi dan Investasi

213

3. Angka Pengganda

Multiplier Dalam kenyataan di masyarakat akan sulit terpenuhinya persyaratan keseimbangan S = I, misal pada suatu ketika besarnya investasi tidak sama dengan besranya saving, maka yang akan terjadi adalah ketidakseimbangan dalam perekonomian. Peran angka pengganda atau multiplier adalah bilangan dengan mana investasi harus kita kalikan, apabilka kita ingin mengetahui besarnya perubahan pendapatan nasional ekuilibrium yang baru, yang diakibatakan oleh adanya perubahan investasi. Angka pengganda disimbolkan dengan k. Untuk angka pengganda sendiri bisa berupa angka pengganda investasi, angka pengganda goverment expenditure, angka pengganda pajak dan lainnya. Jika k adalah angka pengganda untuk investasi, maka k dapat dirumuskan: Y = k . I Dan besarnya multiplier: k = Y I Perumusan daripada angka pengganda investasi dapat kita temukan antara lain dengan cara seperti berikut: Kalau misalnya tambahan investasi sebesar I, mengakibatkan pendaptan nasional berubah dari Y menjadi: Y + Y, maka : Y + Y = [11 – b] . a + I + I Karena 1 – b = MPS, maka: Y + Y = 1MPS . a + I + I Angka penggada investasi: 1 1 1 1 k Y I atau 1 b 1 MPC MPS = Δ Δ = = = − − Menghitung Tingkat Pendapatan Ekuilibrium dengan kasus ada angka pengganda multiplier investasi Diketahui : a. Fungsi konsumsi per tahun : C = Rp100 milyar + 0,75 .Y b. Besarnya investasi tahun pertama : I = Rp 80 milyar c. Besarnya investasi tahun kedua : I = Rp 120 milyar Ditanyakan: Dengan menggunakan angka pengganda atau multiplier investasi hitunglah besarnya pendapatan nasional tahun periode kedua? Jawab: a. Besarnya angka pengganda investasi : k1 = 1MPS = 10,25 = 4 b. Besarnya perubahan investasi: I = I tahun ke 2 – I tahun ke1 = 120 – 80 = 40 Contoh : 214 E k o n o m i SMA - Kelas X c. Pendapatan nasional ekuilibium pada tahun periode ke 1: Y1 = [ 1 1 – 0,75] . 100 + 80 = 720 milyar d. Pendapatan nasional ekuilibium pada tahun periode 2: Y2 = Y1 + Y = Y1 + k1. I = 720 + 440 = 720 + 160 = Rp 880 milyar 1. Pengertian konsumsi adalah sebuah aktivitas guna menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang. 2. Bentuk umum dari fungsi konsumsi sebagai berikut: C = a + b . Y Di mana a = konsumsi otonom b = MPC 3. Bentuk umum dari fungsi tabungan sebagai berikut S = - a + 1 - b . Y atau S = - a + MPS . Y 4. Pengertian investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran yang ditujukan untuk menambah atau mempertahankan persediaan modal atau persediaan kapital capital stock. Penggolongan Investasi: Investasi Bruto dan Investasi Netto. 5. Dalam konsep nilai waktu dari uang kita mengenal 2 dua macam, yaitu: a. Konsep Nilai Sekarang Present Value digunakan untuk menghitung nilai sekarang untuk return–return yang akan diterima di waktu yang akan datang. Rumus Umum: PV = FV 1 + r –n atau PV = FV 1 - r n b. Konsep Nilai Mendatang Future Value digunakan untuk menghitung nilai yang akan datang dari sejumlah uang yang dimiliki saat ini. Rumus Umum : FV = PV 1 + r n 6. Kurva MEC merupakan kurva yang menunjukkan hubungan negatif antara Investasi I dan tingkat bunga rate of interest = ri. Konsep Marginal Efficiency of Capital MEC sebenarnya sama dengan pengertian Internal Rate of Return IRR. IRR sendiri dapat diartikan sebagai suatu tingkat bunga yang menyebabkan nilai sekarang dari arus kas masuk bersih proyek Proceed atau dikenal Present Value Cash Inflow akan sama dengan nilai sekarang dari arus kas keluar Outlay atau Present Value Cash Outflow. 7. Pendapatan nasional ekulibrium ialah tingkat pendapatan nasional di mana tidak ada kekuatan ekonomi yang mempunyai tendensi untuk mengubahnya. Keadaan ekulibrium apabila dipenuhi syarat, tabungan akan sama dengan investasi atau ketika S = I. 8. Angka pengganda atau multiplier adalah bilangan dengan mana investasi harus kita kalikan, apabilka kita ingin mengetahui besarnya perubahan pendapatan nasional ekuilibrium yang baru, yang diakibatakan oleh adanya perubahan investasi. Rangkuman